8

919 161 6
                                    

Mark dan keenam saudaranya adalah anak angkat dari keluarga Lai, mereka di adopsi oleh pasangan Lai Guanlin dan Lai Jinyoung ketika berumur lima tahun.

Walaupun sudah resmi menjadi anak angkat pasangan suami istri itu, tapi mereka lebih memilih menggunakan marga yang diberikan oleh ibu kandung mereka.

Jung Wooyoung, ibu mereka yang sudah melahirkan serta mengurus mereka seorang diri. Tepat saat mereka baru lulus dari taman kanak-kanak ibu mereka meninggal karena kecelakaan.

Guanlin yang pada dasarnya adalah sahabat baik Wooyoung, dengan senang hati dia mengadopsi mereka bertujuh dan mengurusnya seperti anak sendiri. Mark dan keenam saudaranya sangat bersyukur karena mereka mendapatkan orang tua angkat yang begitu menyayangi mereka.

Mereka mendapatkan fasilitas yang begitu memadai, dan tempat bernaung yang begitu nyaman. Ketujuh-nya begitu menghormati Guanlin maupun Jinyoung. Mereka bahkan tak pernah melawan ucapan pasangan suami istri itu.

Begitu pun ketika mama Jinyoung mengenalkan mereka dengan keluarga Kim, mama menyuruh mereka untuk berteman baik dengan putri keluarga itu. Mereka pun menurut. Mereka menjaga Sooyun dan adik-adiknya dengan baik.

Mereka selalu ada disisi ketujuh wanita itu dan tak akan membiarkan seorangpun menyakiti Sooyun dan adik-adiknya, mereka begitu menyayangi ketujuh wanita itu yang sudah mereka anggap seperti adik sendiri. Tapi semua perlakuan mereka di salah artikan oleh papa Guanlin dan mama Jinyoung begitupun dengan kedua orang tua ketujuh wanita itu.

Mereka mengira jika Mark dan keenam saudaranya menyayangi ketujuh wanita itu lebih dari seorang sahabat, alhasil perjodohan pun para orang tua lakukan. Jika untuk Sooyun dan adik-adiknya begitu merasa sangat senang ketika mendengar berita itu.

Berbanding terbalik dengan Mark dan keenam saudaranya, mereka tak mencintai ketujuh wanita itu. Mereka tak memiliki perasaan lebih kepada ketujuh-nya. Tapi rasanya sulit untuk menjelaskan. Bibir mereka terasa sangat kelu ketika ingin berucap, melihat bagaimana bahagianya sang mama mampu mengurungkan niat mereka untuk protes.

Pada akhirnya dengan terpaksa mereka menjadi kekasih ketujuh wanita itu, berlagak layaknya seorang kekasih yang baik dan begitu mencintai ketujuh-nya. Menuruti kemauan ketujuh wanita itu walaupun mereka tak mau. Rasa hormat Mark dan keenam saudaranya kepada papa Guanlin dan mama Jinyoung mampu mengalahkan rasa terkekang mereka.

Hubungan mereka pun berjalan cukup baik, ketujuh jalang sialan itu merasa sangat puas ketika mereka merasa sudah membuat Mark dan keenam saudaranya jatuh kepada pesona mereka bertujuh. Hubungan mereka sedikit merenggang ketika ketujuh jalang sialan itu menyuruh Mark dan keenam saudaranya untuk mendekati seorang pemuda, yang mana langsung di tolak mentah-mentah oleh mereka bertujuh.

Tetapi sepertinya keputusan itu salah besar, karena keesokan harinya mama Jinyoung langsung memarahi mereka bertujuh karena sudah membuat Sooyun dan adik-adiknya menangis. Kisah palsu yang ketujuh jalang sialan itu rangkai mampu membuat perasaan muak muncul di hati mereka bertujuh. Rasa sayang mereka kepada ketujuh wanita itu sebagai seorang adik entah sudah menghilang kemana.

Dengan enggan akhirnya mereka menurut untuk mendekati seorang pemuda manis bernama Lee Haechan, pada awalnya mereka memang merasa biasa-biasa saja tapi semakin hari perasaan mereka bertujuh semakin tak karuan.

Jantung mereka sering sekali berdetak dengan tak beraturan kala memandang si manis, perasaan suka pun hadir tanpa dapat di cegah. Mereka bertujuh akhirnya mendekati Haechan dengan suka rela, memanjakan si manis dengan penuh kasih sayang. Bahkan ketika mereka meminta Haechan untuk menjadi kekasih pun, permintaan itu tulus dari dalam hati mereka. Ketujuh-nya begitu merasa bahagia ketika tengah bersama dengan si manis, rasa suka itupun berubah menjadi rasa cinta.

Tapi perasaan mereka kembali dipermainkan begitu ketujuh jalang sialan itu meminta mereka untuk meninggalkan si manis, mereka kesal bukan main. Baru saja mereka merasakan yang namanya jatuh cinta tapi ketujuh wanita itu dengan seenaknya menyuruh mereka bertujuh untuk mencampakkan kekasih hati mereka.

Ketujuh wanita itu mengatakan jika Haechan adalah hama yang harus di singkirkan, mereka juga mengatakan jika pemuda manis itu begitu meganggu. Sungguh alasan klasik yang mampu membuat mereka menggeram kesal. Tapi lagi-lagi mereka bertujuh hanya mampu diam dengan perbuatan ketujuh wanita itu yang sudah sangat keterlaluan.

Mereka tak memiliki pilihan lain, mereka tak mau jika ketujuh wanita itu kembali mengadu kepada mama Jinyoung dengan menambahkan bumbu kebohongan. Mama Jinyoung yang terlalu percaya kepada Sooyun dan adik-adiknya membuat kebaikannya itu selalu di manfaatkan.

Itu semua sudah cukup membuat mereka bertujuh merasa terkekang, apalagi sikap ketujuh wanita itu yang terlalu positif dan cemburuan. Benar-benar membuat mereka tak tahan lagi. Ini harus segera mereka akhiri. Kalau tidak tingkah ketujuh jalang sialan itu akan semakin menjadi, mereka harus segera membicarakan masalah ini kepada sang mama.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Si manis hanya diam kala mendengarkan cerita Mark, otak mini-nya sulit mencerna dengan apa yang tengah terjadi.

"Maaf bear, kami tak ingin menyakitimu" ucap Chenle seraya menghampiri Haechan.

"Aku pun terpaksa, aku hanya mencintai mu sayang. Sungguh" timpal Renjun seraya memeluk tubuh si manis dengan penuh kasih sayang.

"Aku pun!!" timpal Jisung seraya mengangkat tangannya dengan semangat.

"Ku ingatkan, sudah dua kali aku melihatmu bercinta di ruang tamu" kata Haechan seraya menatap pemuda tinggi itu dengan sinis.

"Dan untuk Renjun, menjauh dariku sialan!! Aku tak ingin memiliki kekasih mesum sepertimu" Renjun meringis pelan kala melihat tatapan sengit si manis, niatnya yang ingin kembali meremas pantat berisi itu langsung ia urungkan detik itu juga.

"Aku kan sudah meminta maaf, bear" ucap Renjun yang sama sekali tak dihiraukan oleh Haechan.

"Hanya aku yang mencintaimu, mereka tidak" ucap Chenle seraya mengambil alih tubuh berisi si manis dari dalam pelukan Renjun.

"Jangan memprovokasi-nya begitu!!" ucap Jaemin kesal seraya menatap pemuda lumba-lumba itu dengan tajam.

"Kalian semua sudah memiliki kekasih!! Jangan berlagak mencintaiku begitu" semuanya langsung terdiam begitu mendengar ucapan pujaan hati mereka barusan.

"Jika aku menyuruh kalian untuk menghancurkan para jalang sialan itu, apa kalian akan menurut?" si manis kembali bersuara seraya menatap keenam pemuda itu dengan tajam.

"Aku sudah menyingkirkan satu, dan kalian yang harus mengurus sisanya" mata keenam pemuda itu sukses membulat kala mendengar ucapan Haechan barusan.

"M-maksud mu, bear?" tanya Renjun gugup, jujur saja ia tak menyangka jika si manis sudah sejauh ini.

"Yang bernama Hyejin sudah aku lenyap-kan" jawab si manis santai.

"Bear, kau membunuh Hyejin?" tanya Mark seraya menatap Haechan dengan serius.

"Dia masih hidup, mungkin untuk beberapa hari ke depan" keenam pemuda itu menatap si manis dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ku rasa, aku sudah tak peduli lagi padanya" ucap Chenle tanpa ragu.

"Meskipun aku pernah menyayangi dia sebagai adik, tapi aku sama sekali tak merasa sedih ketika mendengar dia akan segera tiada" timpal Jaemin seraya mencium dahi Haechan dengan sayang.

"Kami terima!!" ucap Mark tiba-tiba yang langsung di setuju oleh saudaranya yang lain.

"Tapi aku tak yakin Jisung mau" sindir si manis seraya menatap pemuda tinggi itu dengan sengit, ia ingat betul jika Jisung pernah memaki-nya hanya untuk membela Sooyun.

"A-aku" Jisung terdiam beberapa saat sebelum kembali berucap.

"Akan aku lakukan!" ucap Jisung menatap seraya menggepalkan kedua tangannya.

"Mereka Pasti akan kami hancurkan dengan tangan kami sendiri!!" ujar keenam pemuda itu serempak.

TBC

Maaf kalau ceritanya makin gak karuan.

BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang