Hanny & Ji Wook (3)

597 24 16
                                    

"Gaun yang ini." Ucap Ji Wook.
"Aku tidak ingin membuang waktuku di sini. Jadi, lakukan dengan cepat." Perintah Ji Wook dan Ina yang mendengarnya beserta karyawan yang ada disitupun buru-buru melakukan perubahan kepada Hanny.

Ji Wook memilih gaun putih sedengkul dengan adanya renda-renda yang ditaruh pada bagian dada dan tidak lupa bagian tengah dari renda tersebut terdapat aksesoris bunga yang menambah kesan manis dari gaun tersebut.

Ini sesuai dengan umur Hanny, tidak terlalu dewasa dan tidak terbuka. Gaun itu dipakaikan di tubuh Hanny, heels yang berwarna putih, dan diberikan aksesoris tas kecil berwarna emas.

"Ubah makeup nya seperti gadis remaja bukan wanita berumur 25 tahun". Tegas Ji Wook dan langsung mendapatkan anggukan dari Ina.

Ina dan karyawan-karyawan butik tersebut langsung merubah riasan di wajah Hanny agar menjadi lebih natural dan tentu mereka melakukannya dengan cepat & profesional.

"Maaf tuan... sudah selesai." Ucap Ina sambil membawa Hanny ke hadapan Ji Wook. Tampilan Hanny saat ini jauh lebih baik dan tertutup dibandingkan dengan yang sebelumnya. Riasan yang lebih natural, rambut yang ditambahkan dengan bando berwarna emas yang disesuaikan dengan warna tas Hanny.

Ji Wook menatap datar ke arah Hanny dan Ina. Lalu, dia berdiri dan langsung meninggalkan mereka berdua tanpa ada sepatah katapun.

"Aiissh... si brengsek ini benar-benar tidak tau sopan santun. Dia bahkan tidak mengucapkan terima kasih." Ucap Hanny kesal.
"Hahaha.... aku baru pertama kali mendengar orang yang berani menghinanya seperti dirimu. Ohya, aku sudah 3x bertemu denganmu. Siapa namamu?" Tanya Ina.
"Aku Hanny. Salam kenal."
"Aku Ina. Ohiya cepatlah kau menghampirinya atau kau akan di marahi olehnya." Ucapan Ina langsung membuat Hanny tersadar bahwa dia lupa kalau Ji Wook sudah ada di mobil duluan.
"Biarkan saja. Aku tidak peduli. Ohiya terima kasih & aku harap kita bisa bertemu lagi". Ucap Hanny sambil membungkukan badannya dan di balas senyuman oleh Ina.

Choi Ji Wook
Si aneh itu lama sekali. Apa yang dilakukannya di dalam? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya.

*toktoktok*
"HEI BALOK ES, KAU TIDAK MENDENGARNYA? BUKAKAN PINTUNYA".

Sikapnya benar-benar tidak berubah dari awal aku bertemu dengannya. Tidak pernah ada kata "tolong" yang keluar dari mulutnya, selalu berteriak dan dia seperti berbicara dengan temannya saja.

"HELLOWW, APA AKU BERBICARA DENGAN MAKHLUK HALUS DISINI?"

*ceklik*
"Kenapa lama sekali membukanya? Lagipula untuk apa mengunci mobilnya. Disini juga tidak akan ada penjahat."
"Aiissshh... benar-benar aku seperti berbicara dengan makhluk halus. Apa aku harus mencoba membuka indra keenamku agar aku bisa berkomunikasi denganmu?"

Aku tersenyum kecil mendengar semua ucapannya. Dia sangat berani denganku dan mengeluarkan nada sarkasme.

"Turun."
"Apa?" Tanyanya.
"Tidak dengar?"
"Tu... tunggu... memangnya kita sudah sampai?"
"Kau terlalu banyak mengomel di sepanjang jalan sehingga kau tidak sadar."
"Sadar apa?"
"Bukan hanya aneh tapi kau juga bodoh ternyata."
"APA?"

Dia mulai berteriak lagi. Bahkan saat aku sudah keluar dari mobil dia terus menggerutu dan terlihat sangat kesal.

Hanny Kim
Apa? Apa yang harus kusadari? Aish si brengsek ini... benar-benar membuatku kesal... setiap hari dia hanya memancing emosiku saja.

Aku jadi malas untuk masuk ke dalam, biarkan saja. Aku lebih baik menunggu di mobil. Lagipula, moodku hancur gara-gara dirinya.

*tittit*

Tunggu... ini seperti suara mobil yang di kunci... apakah dia menguncinya? Tapi itu tidak mungkin... tapi... tapi, entah kenapa aku punya firasat dia mengunci mobilnya...

Office Girl Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang