Hari 1 Bekerja

8.3K 271 1
                                    


Setelah kejadian itu, Hana mengantar Hanny ke kamar mandi untuk ganti baju.

Kamar Mandi
"Masuklah aku tunggu diluar." Ucap Hana yang di balas anggukan Hanny.

Hana berpikir apa Hanny melakukan sesuatu hingga Ji Wook berteriak?

"Selesai." Ucap Hanny yang sudah keluar dari kamar mandi.

Hana melihat baju kerja Hanny & ia menahan tawa.

"Tertawalah sesuka hatimu." Ucap Hanny yang melihat Hana menahan tawanya.
"Terlihat lucu untukmu." Ucap Hana sambil tersenyum.
"Terlihat bodoh untukku." Ucap Hanny Cemberut.

Hanny Kim
Lucu darimana? Ini sangat bodoh.
Belakang baju tertulis office girl.

"Kenapa dia berteriak?"Tanya Hana.
"Aku membuka bajuku di hadapannya."
"BWAHHAHAAHA..."

Aish ketawanya kencang sekali.

"Aku tidak salah. Aku pikir dia gay. Dia tidak pernah membawa perempuan ke perusahaannya, kencan dengan seorang perempuan, bahkan berciuman dengan seorang perempuan. Aku tidak pernah melihat semua itu & dia selalu dingin serta kasar pada perempuan." Ucapku panjang lebar.

Hana Kim
Perempuan ini polos & bodoh. Kalau Ji Wook tau dia pasti kesal.

"Dia tidak gay. Banyak wanita cantik & sexy yang mengincarnya. Sifat dingin & perkataannya yang kasar akan berubah menjadi seseorang yang hangat, baik & perhatian jika dia mencintai seseorang & orang itu dekat dengannya. Percayalah padaku." Ucapku sambil tersenyum.

Aku mengenal Ji Wook sangat lama. Walaupun aku & Ji Wook bukan saudara kandung layaknya Kakak dan Adik. Namun, aku sudah menganggapnya seperti Adik kandungku sendiri.

Keluarganya sudah kuanggap seperti keluargaku. Terutama Ayahnya Ji Wook. Orang yang sangat berjasa dalam hidupku.

Dia yang menjadikanku sekretaris di CJW COMPANY, mengajarkanku banyak hal tentang perusahaan ini, lalu setelah aku mengerti tentang perusahaan ini beliau menyuruhku mengajarkan Ji Wook.

"Kenapa kau melamun? Kau sedang memikirkan apa?" Tanyanya padaku.
"Eehm tidak... sudahlah lupakan saja topik kita tentang Ji Wook." Ucapku & ia mengangguk.

Tiba tiba Ji Wook mengirimiku pesan.
"Bawa si aneh itu ke ruanganku!"

Si bodoh itu selalu saja memerintah.

"Ayo, kita harus keruangannya." Ajakku pada Hanny.

Hanny Kim
Aku punya perasaan tidak enak saat mendengar kata ruangan.

Aish... Yang benar saja. Si brengsek itu pasti menyuruhku yang tidak tidak.

"Masuklah." Ucap rubah tersenyum padaku.

Aku tidak akan tertipu oleh senyumannya.

Aku masuk & seperti biasa dia selalu sibuk dengan kertasnya.
Wajahnya serius, membolak balikkan kertasnya, menulis sesuatu & menaruhnya.

Terlihat dewasa & aura brengseknya tidak ada. Entahlah aku menyukainya yang seperti ini.

"Terus melihatku & tidak bekerja?" Ucapnya yang membuatku tersadar dari lamunanku.

Choi Ji Wook
Dia pikir aku tidak tau kalau dia melihatku dari tadi. Hanya berdiri di pintu & melihatku? Aku ingin memecatnya tapi nanti Hana membelanya.

"Bawakan aku teh."
"A...apa?"
"Jam 9 & kau ingat kesepakatannya?"
"Aku mengerti." Ucapnya & langsung keluar dari ruanganku.

Hanny Kim
Aku baru masuk & ia langsung menyuruhku? Si brengsek itu bahkan aku tidak tau dimana dapurnya?

Aku pegawai baru & perusahaan ini besar.
Rubah tidak ada di mejanya padahal aku ingin dia mengantarku.

Baiklah, aku akan cari sendiri.

Aku terus mencari dapurnya sampai aku kelelahan. Sudah banyak orang yang ditanya tapi mereka tidak peduli.

"Apa karna aku office girl mereka mengacuhkanku?" Ucapku kesal.

Hanny terus mendumel kesal.

"Si brengsek itu tidak memberitahuku dimana dapurnya."
"Kau lurus & belok kiri." Ucap laki-laki tampan & tersenyum manis.

Hanny menengok.
"Ya?" Tanyaku.

Siapa dia? Tampan & manis.
Dia memakai pakaian bebas, tinggi, jeans hitam, rambut coklat & berponi.

"Dapurnya." Ucapnya tersenyum padaku.
"Ah iya." Aku langsung pergi menuju dapur.

Choi Jun Ah
Perempuan aneh. Dia kesal & bicara sendiri. Ia juga bilang si brengsek? Siapa si brengsek itu?

Baiklah, tidak usah dipikirkan.
Aku mau bertemu dengan Kakakku saja.

"Itu Choi Jun Ah."
"Dia kembali."
"Adiknya Choi Ji Wook"
"Kakak adik sama-sama tampan."

Ucapan semua karyawan wanita disini. Mereka menatapku & terus bicara.

Saat di Seoul, sekolahku berantakan, sering bolos, bermain dengan banyak perempuan. Akhirnya, Ayah mengirimku ke Belanda dengan harapan aku belajar & tidak main main.

Berbeda dengannya. Dia pintar & diandalkan. Itulah kenapa Ayah mengangkatnya menjadi CEO.

Posisi yang kuincar tapi di ambil olehnya. It's okay, dia juga kakak kandungku lagipula ini juga keinginan Ayah.

Choi Ji Wook
Si aneh itu. Kenapa lama sekali? Apa membuat teh pekerjaan yang sulit?

Toktoktoktok
"Masuk." Ucapku & aku memelototkan mataku.

Si bodoh itu.
Dia datang tanpa mengabariku?

"KAAAAKKAAK...... AKU MERINDUKANMU." Ia lari dan langsung memelukku.

Menjijikkan.

"Choi Jun Ah, lepaskan."
"Okay." Ucapnya tersenyum padaku.

Hanny Kim
Teh untuk CEO menyebalkan sudah siap. Saatnya aku ke ruangannya.

Toktoktok

Aku langsung masuk.

"Tehmu." Ucapku & langsung pergi.
"Apa aku menyuruhmu pergi?"
"A..apa?" Ucapku gugup.
"Bawakan aku kopi."
"Tadi, meminta teh & sekarang kopi? Apa maumu?"
"Aku berubah pikiran karena kau lama."

Mudah sekali dia bicaranya.

"Tehnya?"
"Buang." Perintahnya.

Aku pergi & membawa tehnya.
Tiba-tiba, seseorang memegang tanganku. Cowok yang tadi.

"Biar aku yang meminumnya." Ucapnya tersenyum padaku.

Dia mengambil tehnya dari tanganku & langsung meminumnya. Sifatnya membuatku blushing.

Choi Ji Wook
Pipinya memerah. Si bodoh ini tidak pernah berubah dari dulu selalu pandai mengambil hati perempuan.

"Bawakan kopiku!" Perintahku & dia langsung pergi.
"Selalu memerintah & dingin pada perempuan." Ucapnya sinis padaku.

Dia berani melawanku setelah 1 tahun tidak bertemu.

"Siapa perempuan itu?"
"Office girl baru." Ucapku.
"Aku yakin dia satu satunya bawahan yang berani membalas semua perkataanmu. Perempuan yang menarik." Ucapnya sambil tersenyum.

Choi Jun Ah
Sejak aku pertama kali melihat tingkahnya yang aneh, celingak celinguk di perusahaan ini membuatku menghampirinya.

Dan tanpa sengaja aku mendengar kekesalannya karena tidak bisa menemukan dapur. Akhirnya, aku memberitahunya.

Dan tidak kusangka aku bertemu dengannya di ruangan Kakakku. Ditambah lagi aku melihat sifatnya yang berani menentang Kakakku. Membuatku semakin penasaran dengannya.

"Pergi."
"My Brother, kita baru bertemu." Ucapku padanya.
"Pengganggu."

Aish...
Kata katanya menyakitkan tapi banyak perempuan yang tertarik dengannya.

"Apa kau masih menyukai Hana?" Tanyaku tiba-tiba padanya.

TBC❤

Office Girl Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang