Masalah

11.2K 355 1
                                    

"Kau tau letak kesalahanmu?"

GLEK.
Aku meneguk air ludahku sambil mengangguk padanya. Suasananya sangat tegang & kini ia menatapku sangat tajam.

Ya, berbeda saat dia menatapku pertama kali. Dia menyimpan kekesalannya dari matanya. Aku bisa membacanya.

Dan kini ia langsung berdiri. Berjalan ke arahku.
Kini ia di hadapanku dan itu membuatku sangat gila.

Bau maskulinnya, parfumnya sangat tercium walaupun dia hanya berdiri didepanku saja, & fisiknya sangat bagus, dia sangat tinggi, dadanya bidang sekali.

Dan, tampan.

Oh Tuhan.
Kuatkanlah imanku.
Bisa gila jika aku mempunyai atasan seperti ini.

"Kenapa diam saja?Tadi kau sudah mengangguk? Aku pikir kau sudah tau kesalahanmu."

Hanny Kim
"Kenapa diam saja? Tadi kau sudah mengangguk? Aku pikir kau sudah tau kesalahanmu."

Bodoh.
Tentu saja aku diam kalau kau masih dihadapanku.

"Apa aku sedang berbicara dengan batu?" Ucapnya kesal padaku.
"E.. i.. itu... i... iyaa.. aku tau. Aku tidak menyiapkan makanan & minuman untukmu jam 6 pagi, mengetuk pintu dengan keras saat kau rapat."

Choi Ji Wook
Kesalahannya lebih bnyak dri yang ia sebutkan. Dia telah membuatku sangat malu didepan clientku saat aku rapat.

"Kau kupecat sesuai jaminan yang kau berikan padaku."

Dia langsung memelototkan matanya.

"TIDAK!!! Aku butuh uang. Kalau kau memecatku aku harus mencari pekerjaan dimana lagi? Mencari pekerjaan di Seoul sangatlah sulit. Kebutuhan ekonomi semakin meningkat. Kau tau itu & aku harus membantu orangtuaku." Ucapnya panjang lebar padaku.

Dasar bodoh.
Aku tidak pernah peduli tentang masalah keluarga & ekonominya yang sulit. Jadi, tidak perlu menceritakannya padaku.

"Kau pikir dengan kau menceritakan semuanya padaku. Aku akan kasihan padamu & tidak jadi memecatmu?"
"Setidaknya aku harap kau peduli."
"Aku tidak peduli. Bahkan sama sekali tidak peduli."

Hanny Kim
"Aku tidak peduli. Bahkan sama sekali tidak peduli."

Aisssh... benar benar brengsek.
CEO BRENGSEK. Tidak berubah sejak aku pertama bertemu dengannya. Dingin & tidak peduli kepada orang lain.

"Tapi, aku sangat butuh uang."
"Kau butuh uang? Aku memberikanmu pekerjaan tapi kau mengecewakanku."
"aku berjanji tidak ak..." ucapanku terpotong olehnya.
"Berjanji tidak akan melakukannya lagi? Aku sudah bisa membacanya. Dari pada kau banyak janji & tidak bisa di tepati."

"Lebih baik... " ia menunjukku & berjalan mendekatiku.
"Ja... ja.. jangan mendekat."
"Kau...." Ucapnya & terus berjalan mendekatiku & kini ia sudah ada di samping telinga kananku.

Ia membisikkan sesuatu di telingaku.
"Jual diri saja."

"A... ap..apa...???" Aku langsung menjauh darinya.
"Jual diri. Apa aku perlu mengulanginya? Kau bilang kau butuh uang? Jual diri saja lebih mudah & kau akan mudah mendapatkan ua...."

PLAAAK!!!

Tbc

Office Girl Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang