Jangan lupa tinggalkan vote :)
Happy reading all!
🌸🌸🌸
Chapter 1
------Kringg..kring ..kringgggg
Bunyi alarm sedari tadi. sekarang sudah jam 5.00am tetapi gadis manis itu masih tidur dengan nyenyak
dia bahkan masih setia kepada kasur dan gulingnya yang empuk itu"Neesa ayo bangunlah sayang"
ucap seorang wanita yang sudah berkepala 30an dengan lembut."Neesa bangunlah!"
Ucapnya lagi sambil menggoyang-goyangkan badan gadis yang dipanggil neesa itu.Kini gadis yang dipanggil neesa itu menggeliat tak nyaman diatas kasurnya.
"5 menit lagi bi"
"hari ini kau ada upacara bukan? Dan sekarang sudah jam setengah tujuh"
"ASTAGAAAAAA!! BIBIIIII MENGAPA TIDAK BILANG DARI TADI SIH?" Gerutu neesa kepada bibinya sambil berlari terbirit birit kekamar mandi.
Sedangkan bibi ? Dia hanya terkekeh pelan melihat tingkah remaja itu
Ya, neesa sekarang berumur 15thn tepatnya hampir 16thn."Grrrrr airnya dingin sekaliiiii" gerutu neesa setelah keluar dari kamar mandi dan mulai mengganti pakaiannya.
"Entah apa yang merasukimu"
bunyi alarm di handphonenya. Ketika neesa akan mematikannya.."BIBIIIIIIIII!!!!"
pekik neesa dengan sangat kuat sehingga semua orang didalam mansion mewah tersebut mungkin bisa mendengarnya. Bagaimana neesa tidak berteriak? Ketika dirinya ingin mematikan alarm dia melihat jam masih menunjukkan 5.50 itu artinya neesa dibohongi oleh bibinyaa,
"jika saja bibi tidak membohongiku tadi pasti aku masih bisa berbaring dengan kasurku yg nyaman ituuuu"
Gerutu neesa pada dirinya sendiri sambil berjalan menuruni anak tangga ke ruang makan. bibi dan pamannya daritadi hanya tertawa dgn puas melihat tingkah ponakannya.
Ah, iya mereka telah menganggap neesa sebagai ponakan begitu pula neesa yang menganggap suami istri tersebut sebagai paman dan bibinya.
ingatan 11 tahun yang lalu tentu masih sangat teringat dengan jelas dipikiran mereka bertiga, tapi mereka terus berusaha untuk melanjutkan hidup walau neesa hanya mengingat tentang kejadian dimana dia dan kedua orang tuanya berpisah, selebihnya tidak.
Kini Sudah 11 tahun semenjak hari itu, neesa tidak pernah mendapat kabar dari orangtuanya begitupun sebaliknya, sungguh anak mana yang tidak akan sedih jika orangtuanya tidak memberi kabar atau menanyai kabarnya, oleh karena itu paman dan bibinya tidak pernah mengingatkannya karena mereka takut jika neesa akan sangat sedih dan rindu pada keluarganya itu.
"Neesa, cepat makan makananmu kita harus pergi sebentar lagi jika kau tidak mau terjebak didalam kemacetan" ucap paman.
Neesa tidak mengubrisnya karena ketika neesa makan dia tidak akan berbicara kecuali pembicaraan yang penting saja, entahlah ini adalah suatu kebiasaanya dari kecil yang tak bisa dihilangkan seakan sudah mendarah daging dengannya, mungkin karena dia adalah putri kerajaan yang diajarkan untuk harus bersikap sopan dan anggun sedari dini.
"Baiklah aku sudah selesaii" beberapa menit setelah pamannya berbicara tadi neesa telah menyelesaikan acara sarapannya itu.
"Oke! Sayang kita berangkat dulu yah, jaga dirimu." Pamit paman kepada istrinya atau bibinya neesa
"Take care" balas bibi disertai dengan mencium tangan suaminya itu
"Baiklah bibi, kami pergi dulu daaaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Xander academy
FantasyAqueena Neesa Vernanda Alexander Penyuka fairy tales. Namun ternyata dia juga bagian dari fairy tales itu. Bagaimana bisa? Dia adalah sang terpilih. Menjadi penyempurna. Neesa lahir untuk memenuhi dan meneruskan apa yang telah digariskan oleh takdi...