Jangan lupa tinggalkan vote:)
Happy reading!
💥💥💥
Chapter 3
-----------------Author pov
KRINGGG KRINGGGGGGGG KRI..
neesa terbangun dan terlihatlah manik mata coklat pekat yang sangat serasi dengan rambutnya. Alarm berbunyi tetapi sebuah tangan yang putih dan mulus milik neesa menekannya sehingga tidak berbunyi lagi.
Hari ini neesa kelihatan sangat bersemangat bahkan dia terbangun tanpa dibangunkan oleh bibinya dengan susah payah.
Kini gadis itu sudah siap dengan pakaian seragam sekolahnya tak lupa dengan tas dipunggungnya dan keluar dari kamar menuju ruang makan
"selamat pagi paman-bibi! " sapa neesa dengan ceria.
Sedangkan paman dan bibinya terkejut karena melihat tingkahnya
"wah sayang lihatlah princess kita, dia bangun sendiri tanpa kau membangunkannya bahkan dia terlihat sangat bersemangat, ada apa ini hm?"
tanya paman haris kepada gina istrinya sekaligus menggoda ponakannya itu"sayang jangan terlalu menggodanya seperti itu lihatlah wajahnya sudah kembali datar karenamu" balas bibi gina
"entahlah, akupun tak tau mengapa aku merasa sangat bersemangat hari ini" ujar neesa
"baiklah, tapi kami berharap kau akan selalu seperti ini nak, bahagia dan semangat. Rasanya sudah sangat lama kami melihat tingkahmu yang itu" gumam bibi lirih tetapi bisa didengar oleh haris dan neesa
"iya sudah sangat lama, tepatnya setelah aku berpisah dari ayah, bunda, kak aeron, aunty, uncle, dan..siapa ya ah aku lupa namanya. Sudahlah"
ucap neesa sendu didalam hati."ayo kita makan!" Ujar paman haris dengan semangat karena melihat perubahan wajah sendu neesa.
Neesa pun tersadar
"baik"
Neesa menghabiskan sarapannya, dia melihat kearah jam tangannya lalu
"paman bibi aku berangkat dulu ya, nanti aku sama pak tarno aja" pamitnya, dan berjalan meninggalkan ruang makan
"hati-hati princess" Teriak paman dan bibinya dari ruang makan.
Neesa yang mendengarnya hanya mengacungkan jempol pada mereka.
***
"Selamat pagii sahabat sahabatkuuu" sapa neesa pada kedua sahabatnya dengan ceria. Sedangkan mereka hanya terkejut melihat tingkah neesa
"hei, ada apa dengan kalian? Tanya neesa pada natasha dan rissa sambil duduk
"ah, tidak kami hanya terkejut dengan sikapmu, mengapa kau sangat bersemangat hari ini nees?" jawab nat
"entahlah" jawabnya dengan senyum yang sangat manis.
Kedua sahabatnya hanya terkekeh pelan
***
Bel istirahat telah berbunyi sejak 2 menit yang lalu"Kantin kuyy!" ajak natasha pada kedua sahabatnya
"Kuyy!" balas clarissa dan neesa dengan semangat.
Sesampainya dikantin merekapun berjalan menuju meja dipojok yang biasa mereka tempati
"Heh Ini meja gue!" ucap gadis yang berdiri didepan mereka
"Ini meja kami tauuu. Kita yang pertama kali duduk disini berarti kita yang punya! Sedangkan kalian kan baru datanggg huh"
balas clarissa tak mau kalah"udahlah riss mending kita pergi aja yuk"
bisik natasha yang tak mau ada masalah menimpa mereka.Neesa hanya diam dan menatap sinis kearah gadis2 itu, siapalagi mereka kalau bukan mona,rara,dan kiran
BRAKKK
Mona memukul meja itu, membuat semua orang memperhatikan mereka
"Cepat pergi atau gue laporin ke kepsek!?" perintah mona dengan ancaman
"Tidak sopan!" ucap neesa sinis
" heh! apa kau bilang?!
Akan kulaporkan kalian ke kepala sekolah""Dengan senang hati " balas neesa dengan tersenyum tipis tapi sangat menakutkan bagi yang melihatnya.
Mona pun pergi keruangan kepala sekolah dan melaporkan kejadian dikantin.
Pak kepsek menyuruh rara untuk memanggil neesa dkk, ketika mereka sampai diruangan kepsek, kepala sekolah menatap neesa dengan terkejut.
"pak devan, mereka ini yang telah membuatku kesal dikantin tadi" ujar mona dengan nada yang dibuat manja.
Neesa hanya menatap pak devan dengan datar sedangkan kedua temannya melakukan pembelaan diri dengan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
"mona, disini kau lah yang salah bukan nona neesa dan teman temannya"
nona? Ternyata pak devan adalah tangan kanan paman haris yang merupakan paman dari neesa dan sekolah ini milik pak haris. Mona hanyalah anak dari temannya pak devan tetapi dia tidak tahu bahwa sekolah ini bukan milik pak devan
"tapiiii"
"Tidak ada tapi tapian mona! Cepat minta maaf pada mereka" perintah pak devan
"maaf" ucap mona masih dengan angkuhnya
"lain kali tidak boleh diulangi! Baik untuk mona maupun kalian semua jika ada yang terulang saya akan memberikan hukuman" ujar pak devan
"mona, kalian bisa pergi. Dan untuk nona neesa dan teman temannya kalian tetap disini sebentar"
Mona pun berlalu pergi sambil melihat sinis neesa dkk.
"nona neesa saya minta maaf atas kelancangan saya, saya tidak tahu bahwa yang disebutkan oleh mona adalah nona neesa sungguh saya benar-benar menyesal" ujar kepala sekolah dengannn penuh penyesalan
"tidak apa apa " jawab neesa dingin dan datar
"kami permisi " lanjutnya
Neesa pun melanjutkan pelajaran dengan lancar sampai bel pulang pun berbunyi.
Oh iya, neesa sekarang berada dikelas 1 sma semester 2.***
Saat sampai didepan gerbang bersama kedua sahabatnya, terlihat mobil bmw berhenti didepan mereka, kemudian pak supir keluar dan membukakan pintu pada nonanya, neesa.
"byeeeee! " seru neesa pada sahabatnya
"byebyeeee"
-------
At homeNeesa duduk di meja makan bersama paman dan bibi
Setelah selesai makan siang.
Mereka semua masih duduk di meja makan, hari ini pamannya sengaja untuk pulang makan siang bersama keluarga. Neesa teringat kejadian disekolah, tetapi ia lebih memilih untuk tidak menceritakan hal itu karna baginya itu tidak penting."oh iya neesa, nanti disekolah kalian akan kedatangan tamu spesial loh"
seru paman haris
Sedangkan neesa hanya ber"oh"ria."paman bibi,aku ke kekamar"
Ucap neesa kemudian pergi meninggalkan meja makan tanpa mendengarkan jawaban Mereka,karna menurutnya dia hanya seperti pamit bukan bertanya. Seperti itulah neesa.
Author pov off
Gimana Bagus nggak?
Tolong komen dan kasih saran ya supaya aku bisa lebih baik lagi kedepannya :)
jangan lupa vote Juga karna itu gratis hehe 😁
Hope y'all Enjoyyyyy this story!~ Selasa, 12 november 2019
Tbc🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Xander academy
FantasyAqueena Neesa Vernanda Alexander Penyuka fairy tales. Namun ternyata dia juga bagian dari fairy tales itu. Bagaimana bisa? Dia adalah sang terpilih. Menjadi penyempurna. Neesa lahir untuk memenuhi dan meneruskan apa yang telah digariskan oleh takdi...