Tinggalkan vote dan komen:)
Happy reading!
💫💫💫
Lagi. Mr. Ryan dibuat senam jantung oleh apa yang dilihatnya.
'Ini tidak dapat diabaikan' pikirnya
Tanpa berkata lagi, Mr. Ryan membawa mereka semua menghilang dan berteleportasi ke ruangan kepala sekolah.
⚡⚡⚡
Neesa terkejut melihat semua ini, dia membeku, jantungnya seperti tidak berdetak ikut membeku seperti tubuh dan pikirannya. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Ada rasa berbeda yang menyelimuti begitu kakinya menginjakan kaki di tempat ini.
Dengan mengumpulkan sisa kesadarannya, Neesa kembali kedunia nyata mendapatkan penuh kesadarannya. Namun, pandangannya mulai memburam. Satu bulir air mata berhasil lolos dari manik coklat pekatnya.
'Apa yang terjadi padaku?' tanyanya dalam hati. Neesa mengusap air matanya. Kemudian berjalan mengikuti teman dan gurunya yang sudah berada jauh dihadapannya.
Setelah kejadian kemarin, Mr. Ryan langsung membawa Neesa dkk keruangan kepala sekolah. Mr. Charlie dibuat terkejut bukan main, dan saat itu juga ia ingin pergi ke kerajaan untuk memberitahu kepada Rajanya mengenai hal ini. Namun, mengingat waktu yang sudah mulai gelap, rencana itu ia urungkan sampai matahari terbit di keesokan harinya.
Dan disinilah mereka, di kerajaan Lambensy, kerajaan petir (⚡) yang merupakan kerajaan utama dan terkuat di fantasia world.
Ketika sedang melihat-lihat dinding yang berisi pigura dan ornamen yang tampak tak asing bagi Neesa. Matanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya, orang itu baru saja berjalan didepannya. 'orang itu, wajahnya mirip dengan paman apa itu memang paman? Ah, tidak mungkin tidak sembarang orang bisa sampai kesini' Neesa bergumam dalam hati. Matanya sayu, dia jadi teringat dengan paman dan bibinya di dunia manusia.
Asik dengan pikirannya sendiri, membuat Neesa tak sadar bahwa dia telah sampai disebuah ruangan. Semua orang menunduk hormat, kemudian tangannya di senggol oleh seseorang yang ternyata adalah Keisya sahabatnya. Mengerti dengan kode yang keisya berikan Neesa pun menunduk hormat mengikuti gerakan semua orang. "yang sedang duduk di Singgasana itu Raja Verozeus Alexander, Raja kerajaan ini termasuk fantasia world" Jelas keisya setengah berbisik kepada Neesa, Rissa dan Natasha
"Salam hormat yang mulia, maksud kedatangan kami kesini adalah ingin memberitahu sesuatu yang sangat penting." Ucap Mr. Charlie penuh wibawa
"Silahkan." Satu kata namun mampu membuat Neesa kembali membeku, suara itu seperti tidak asing. Terdengar kembali suara itu dikepalanya suara yang sama dengan yang baru saja ia dengar. Lalu bayang-bayang kejadian terputar dikepalanya seperti kaset rusak. Dia tidak dapat melihat jelas apa itu. Kepalanya pening. 'Ada apa dengan kerajaan ini?' pikirnya kembali
"Neesa, Rissa, dan natasha ayo maju kedepan" Neesa tersadar dari lamunannya, dia mengangkat kepalanya yang semula tertunduk menatap Mr. Charles yang tadi memanggilnya.
"Ada apa Mr. Charles?" tanya Rissa ketika sudah berada di hadapan Mr. Charles
"Raja ingin berbicara dengan kalian" Dari kata yang Mr. Charles ucapkan sepertinya dia telah menceritakan kejadian kemarin. 'aku terlalu tidak fokus sampai tidak menyadari keadaan disekitarku huh' lagi, Neesa bergumam dalam hati.
Neesa membalikan wajahnya menatap kedepan, pandangannya bertemu dengan Raja vero. Jantungnya berdetak tak karuan seakan pasokan oksigen disekitarnya menipis, tenggorokannya berkedut. Pandangannya kembali kabur. tidak lagi, Kali ini dia menguasai penuh dirinya Neesa mengerjapkan matanya berkali kali agar air matanya tidak lolos lagi. Dia tidak ingin terlihat konyol dengan menangis secara tiba-tiba dihadapan raja.
Dilihatnya Raja yang begitu gagah, tegas, dan penuh dengan wibawa. Auranya begitu terasa bahwa dialah pemimpin disini, begitu kuat. Namun dengan kesadaran yang sangat penuh Neesa dapat melihat sorot kerinduan yang sangat dalam dari manik mata hitam sekelam malam itu. Neesa memutuskan kontak mata mereka. Berusaha untuk bersikap biasa saja meskipun jantungnya sedang berlari marathon. Dia berusaha sekuat-kuatnya agar suaranya tidak bergetar. Astaga, ada apa dengan dirinya ini! Neesa benci keadaan seperti ini. Terlebih dia masih bisa merasakan tatapan sang Raja kepadanya bahkan semua orang di dalam ruangan tersebut juga ikut menatapnya.
Hening. Tidak ada yang bersuara sampai Neesa berdehem untuk menormalkan suaranya.
"Ada apa yang mulia memanggil saya?" tanya Neesa, suaranya terdengar lembut dan tidak bergetar sama sekali, namun tenggorokannya tetap berkedut menimbulkan efek nyeri baginya.
"Selamat datang di kerajaan Lambensy " ucap Raja vero dengan senyum tipis menghiasi wajahnya
"Terimakasih yang mulia" balas ketiganya kompak
"Bagaimana hari kalian disini?" Raja bertanya kembali
"Sangat baik yang mulia" Natasha menjawab, suaranya terkesan serius. tidak ada sosok Natasha yang manja. Dan Rissa bersyukur untuk itu, dia senang melihat sahabatnya yang bisa memposisikan diri seperti sekarang ini.
Raja mengangguk
"Mengenai senjata yang kalian dapatkan, jaga baik-baik, dan simpan di i pocket milik kalian. Pada saat gerhana bulan merah terjadi, bawa senjata tersebut dan kalian pegang dibawah sinar bulan agar kita dapat mengetahui pemilik asli
senjata - senjata tersebut juga jati diri kalian." senyum misterius terukir setelah raja menyelesaikan kalimatnya"Baik yang mulia" ucap mereka bertiga kompak.
"Setelah ini kita akan makan siang bersama dengan anggota kerajaan yang lain"
"Suatu kehormatan bagi kami. Terima kasih yang mulia" kali ini Mr. Ryan yang bersuara
______________________
Ruang makan
Hening.
Semua orang makan dengan tenang, Natasha tampak lahap memakan makanannya.
Sedangkan Neesa merasa sangat gugup karena dia menyadari bahwa sedari tadi ratu vernanda istri dari raja vero sedang menatapnya terang-terangan sejak dia memasuki ruang makan.
Ada apa ini?! Seseorang tolong jelaskan padanya!!!
---------------------
Gimana Bagus nggak?
Tolong komen dan kasih saran ya supaya aku bisa lebih baik lagi kedepannya :)
jangan lupa vote Juga karna itu gratis hehe😁
Hope y'all Enjoyyyyy this story!~ selasa, 5 Mei 2020
Tbc🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Xander academy
FantasyAqueena Neesa Vernanda Alexander Penyuka fairy tales. Namun ternyata dia juga bagian dari fairy tales itu. Bagaimana bisa? Dia adalah sang terpilih. Menjadi penyempurna. Neesa lahir untuk memenuhi dan meneruskan apa yang telah digariskan oleh takdi...