"Yak!! Shin Yuna, ppali(cepat) nanti kita telat," Ucap Jungkook yang sudah stay di motor KLX nya
"Iya iya," Ucap Yuna. Ia pun naik ke motor Jungkook. Jungkook memberikan jaket nya untuk menutupi paha Yuna. Lalu sejurus kemudian, Jungkook pun menjalankan motornya
••
Di perjalanan menuju sekolah, Yuna memeluk pinggang Jungkook possesive. Sesekali ia menggoda Jungkook dengan menaruh tangan kiri Jungkook ke pahanya
"Yuna-ya, kamu liat gak mobil yang di belakang kita?" Ucap Jungkook
"Iya liat," ucap Yuna sambil menengok ke belakang
"Kayak nya mobil itu ngikutin kita deh."
"Ah masa sih? Perasaan kamu aja kali."
"Iya kali yah."
Jungkook pun kembali fokus ke jalan raya. Tapi ia masih terganggu oleh mobil itu. Pasalnya, saat Jungkook belok, mobil itu mengikuti nya. Ini sudah yang ke 2 kalinya Jungkook belok.
Jungkook benar benar terganggu. Ia fokus memperhatika spion, dan mempercepat laju motor. Yuna pun memeluk Jungkook dengan sangat erat.
Namun alhasil
Brukkkk!!!
Mobil itu melampaui kecepatan motor Jungkook dan menabrak nya. Jungkook dan Yuna terpental ke arah yang berlawanan. Mereka terbaring lemah di sisi jalan.
Jungkook tidak sadarkan diri. Darah berceceran dari kepalanya. Yuna masih sedikit sadar. Ia mengingat plat no mobil itu. Tangannya gemetar saat memegang handphone dan menelpon Eomma Jungkook.
"Yeobsseo," Ucap Tzuyu
"Eomma, aku dan Jungkook kecelakaan," Ucap Yuna lirih. Bahkan hampir tak terdengar
"Apa? Gak kedengeran. Kamu ngomong sekali lagi."
"Ke--ceelaka-aann."
Selanjutnya, Yuna sudah tidak sadarkan diri. Mereka terbentur sangat keras. Yuna pun tidak tahu nasib dirinya dan Jungkook akan selamat atau tidak. Terakhir kali ia melihat Jungkook benar benar sakit. Hatinya sakit, begitu pula tubuh nya. Banyak luka di badan Jungkook, tak sebanding dengan luka Yuna.
Mata Yuna meneteskan air mata, walau tidak sadar
••
Aroma khas rumah sakit menyeruak. Seperti biasanya. Disana banyak suster yang sedari tadi bolak balik. Dokter yang sibuk mengobati orang. Dan ruang operasi yang sangat berisik oleh peralatan.
Yuna terbaring lemah di kasur rumah sakit. Baru kali ini ia tidur disana. Tangannya terpasang infus. Sudah 1 hari Yuna belum sadar. Orang tua Yuna pun pulang setelah mendengar kabar buruk ini. Eomma Yuna tak henti menangis. Begitu pula woo jin dan Appa Yuna
Tentu saja, Yeji, lia, chaeryeong, dan ryujin sudah tau hal ini. Awalnya mereka ingin terus menemani Yuna. Tapi appa Yuna melarang nya. Karena mereka harus sekolah
"Sudah, jangan menangis terus. Aku yakin, sebentar lagi Yuna sadar," Ucap Appa Yuna menenang kan istrinya
"Yeobo(panggilan untuk suami istri biasanya),,, bagaimana kalau Yuna nggak sadar, aku akan merasa gagal jadi eomma," eomma yuna kembali terisak
"Appa, eomma, Jari Nuna gerak gerak!!" Ucap Woo jin yang sedari tadi memegang tangan Yuna
"Jeongmal-yo? Bentar, Appa panggil dokter dulu," Appa Yuna pergi menemui dokter
Eomma Yuna mendekati Yuna, ia mencium kening putrinya
"Eomma..," lirih Yuna
"Nee Yuna?"
"Jungkook mana?"
"Kamu harus sembuh dulu untuk ketemu Jungkook. Jungkook gak mau liat kamu sakit. Dia bilang gitu ke eomma."
"Jungkook udah sadar?"
"Mmm.. Belum. Tapi eomma tau, Jungkook pasti pengen liat kamu sembuh."
"Tapi Jungkook gak apa apa kan? Dia dirawat dimana? Aku pengen ketemu dia."
Tapi Belum sempat Yuna bangun dan mencabut infusannya. Dokter dan Appa Yuna masuk. Yuna pun mengurungkan niat nya
Dokter tersebut memeriksa detak jantung Yuna, dan membenarkan infusan Yuna
"Keadaan pasien Yuna sudah agak membaik. Tapi tetap saja, ia perlu istirahat yang cukup. Dan masih harus di rawat di rumah sakit untuk proses pemulihan," Ucap Dokter itu
"Syukurlah... Shin Yuna, Appa Rindu," Appa Yuna mengenggam tangan Yuna
"Nadoo Appa."
"Nuna, jangan sakit. Eomma nangis seharian liat nuna kayak gini," Ucap Woo jin
"Jinjja? Eomma, udah aku bilang. Jangan nangis lama lama. Dulu eomma juga kaya gini pas woo jin sakit panas," Ucap Yuna memanyunkan bibirnya
"Iya deh iya, maafin eomma hehe. Sekarang eomma udah gak nangis lagi kok. Eomma bersyukur dan bahagia, karena kamu udah sadar. Nahh sekarang kamu tidur yah," Eomma Yuna pun menutupi tubuh Yuna dengan selimut
"Istirahat yang cukup, Shin Yuna," Eomma Yuna mengusap rambut Yuna
Yuna memalingkan badannya. Ia menghadap ke tembok. Hatinya masih sakit. Ia masih ingat sekali kondisi Jungkook saat itu. Ia menangis. Hanya bisa menangis tanpa suara. Hatinya cukup sakit.
"Jungkook-ahhh, bogosipeo."
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA [COMPLETED]✔
Teen Fiction"Merah itu berani, pink itu banci!" Ucap Yuna di depan seluruh peserta MOS Semua orang yang ada di ruangan terkejut, termasuk Jungkook dan teman temannya -Shin Yuna Hai, nama gue Shin Yuna. Gue paling kesel sama aturan. Tapi gue juga masih tau batas...