14. Friendship

4.1K 757 48
                                    

“Sayang!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayang!”

Ong muncul-muncul langsung menubruk pundak Jisoo hampir membuat gadis yang sejak limabelas menit lalu duduk di depan pintu kelas tersebut menubruk kaki Ravn yang kebetulan lewat. Ravn sempat mendesis merasa terganggu oleh mereka setelahnya dia melenggang dengan ekspresi angkuh.

“Dih!” Ong menatap punggung Ravn tak suka. Mereka satu kelas, tidak pernah kelihatan akur, hampir seluruh penghuni kelas tidak ada yang menyukai Ravn. Ravn jenis murid paling angkuh yang pernah ada. Itu sebabnya dia tidak punya teman di kelas. Dia selalu sendiri, orang-orang pada malas berteman dengannya selain karena sifat angkuhnya, ada desas-desus mengatakan Ravn itu rubah licik, tukang mabok, dan brandalan mengerikan.

“Dia kapan sih dikeluarin dari sekolah?”

“Gak usah ngomongin dia,” sela Jisoo.

Anehnya sampai sekarang Ravn tidak dikeluarkan dari sekolah, padahal sudah dapat lebih dari tiga kali peringatan. Ada banyak kenakalan yang dilakukan oleh lelaki tersebut, sampai bikin Pak Teguh, guru BK, mengundurkan diri dari jabatannya. Dengar-dengar sih dia anak pejabat makanya hidup abadi di sekolah.

“Yaudah ngomongin lo aja,” kata Ong menggeser duduk menempeli Jisoo. “Lo kenapa sih?”

“Gak papa. Kenapa?” balik tanya Jisoo.

“Aneh aja gitu.” Sebagai teman yang sejak kecil tumbuh bareng, Ong jelas menyadari adanya perubahan pada Jisoo. “Masalah hati ya?”

“Hm?”

“Dilema?”

“Apa sih Ong, gaje lo ah!”

Ong menyenggol pelan pundaknya, “Serius nih, eh, lo beneran mau keluar dari agent?”

Kepalanya mengangguk.

“Kenapa?” herannya. “Bukannya lo pernah bilang mau jalan-jalan ke Bangkok pakai duit hasil pacar sewaan?” Kepalanya mengangguk lagi. “Emang duit lo udah terkumpul? Kok berhenti?”

“Kemarin ... ,” Jisoo menjeda sesaat. Matanya bertemu mata Ong sebelum melanjutkan, “ ... kemarin malam Jaewon minta supaya gue keluar dari girlforent.”

“Lah, emang udah jadian?”

“Belum.”

“Terus?”

“Gak tahu.” Jisoo mengangkat bahu mulai bingung lagi. “Gue bingung mau keluar atau enggak.”

“Jadian dulu baru keluar. Lumayan kali ikut gituan dapat duit, gue juga mau lah. Ada lowongan buat gue gak?” kekeh Ong memainkan kedua alisnya. Menyebalkan!

Jisoo menatapnya setelahnya mendorong pipi Ong jengkel. “Serius ih!”

“Yaudah sih kalau lo mau serius sama Jaewon jalani aja dulu. Lo udah suka dari lama sama dia, jangan sia-siain kesempatan mumpung si crush notice perasaan lo.”

[1] Girlforent | taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang