[1] Girlforent | taesoo [✔]

12. Night

“I'm not crazy, I'm just a man”

“Kamu malam-malam mau ke mana?”

“Keluar.”

“Ke mana?”

“Hmm ...” Jisoo bergumam sambil berpikir keras mencari alasan tepat untuk sang kakak yang bertanya. “Bona!”

Suho menatap Jisoo curiga. “Yakin?”

“Iya Kak.”

“Bukan sebagai pacar sewaan ‘kan?” tuding Suho. Jisoo nyaris mau mengelak namun tatapan sang kakak membuatnya meringis ketahuan. “Mau sampai kapan main gituan, gak bosan?”

“Kan gak tiap hari juga Kak, lagian aku dapat duit kok.”

“Mainan gak jelas.” Suho tahu tentang girlforent. Itupun tahu dari teman-temannya yang menyarankan dia—sebelum punya pacar—menyewa jasa girlforent. Sebelum menyewa Suho sudah kepalang kaget setelah tahu siapa saja orang-orang dibalik girlforent. Dia sempat marah-marah sama adiknya juga teman-temannya. Mengomeli jasa mereka yang menurutnya ‘aneh’ lalu berujung Suho meminta supaya girlforent dibubarkan. Syukurnya, berkat bantuan Mark, kakaknya Nayeon, semua perdebatan terselesaikan.

“Pulangnya gak usah malem-malem. Gak usah macem-macem juga!”

“Enggak Kak,” teriaknya sambil lari tergesa-gesa karena Scoups sudah memberitahu Jisoo sang klien tidak lama lagi sampai halte komples rumah Jisoo.

Dari rumah ke halte tidak jauh-jauh amat. Jisoo hanya perlu berjalan beberapa meter melewati enam rumah termasuk rumahnya Pak RT kemudian berbelok kiri lalu sampai deh di halte.

“Mau pergi?” tanyanya. “Ke halte ‘kan? Ayo aku anter.” Jaewon muncul dari belakang nyaris membuatnya terkejut. Lelaki itu tampak berkeringat, kebiasaan setiap sore dia berkeliling kompleks dengan sepeda listriknya.

Jaewon dengan sepeda listriknya menunggu Jisoo yang sedang menutup gerbang rumah.

“Jam tujuh masih keringatan?” tanya Jisoo setelah membonceng di belakang.