Zhavanya Miraza, cewek tomboy penyuka sesama jenis.
Bagi Vanya "semua cewek selalu baik dan semua cowok selalu jahat."
Prinsip itu sudah Vanya tanam sejak 5 tahun yang lalu dalam dirinya.
Tentu pasti ada alasan dibalik prinsip yang ditanam Vanya itu...
Carlyn berdecak sebal. Sudah setengah jam dia menunggu, tapi orang yang akan mereka jemput di bandara tak datang juga.
"Lama banget sih, gue pulang aja deh." kesal Carlyn. Kalian tau kan menunggu itu tak enak!
"Baru setengah jam belum satu jam." cibir Mavin.
"Kalau beneran satu jam, gue pul..." ucapan Carlyn terhenti saat sebuah suara menyapa keduanya.
"Hai."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mavin dan Carlyn otomatis melihat kearah sumber suara itu. Mavin langsung memeluk cowok didepannya ini, sementara Carlyn melotot.
Kalau dia tau siapa yang dijemput kakak sepupunya itu, Carlyn tak ingin ikut. Carlyn tak sudi!
'Mavin gila, gue dijebak.' batin Carlyn kesal.
"Hai Carlyn, tumben mau jemput gue. Duh sweet banget sih. Sini-sini, peluk pangeran lo." kata cowok itu sambil merentangkan tangannya berharap Carlyn mau memeluknya.
Cih, Carlyn tak akan sudi itu!
"Berani banget lo jebak gue ya Vin. Awas aja!" kesal Carlyn lalu menghentak-hentakan kakinya dan meninggalkan kedua cowok tampan itu.
"Lah kenapa dia?" tanya cowok itu bingung.
"Biasa lah Josh." kekeh Mavin.
"Welocome back to Indonesia Mr. Joshuel Neolle." kata Mavin lalu kembali memeluk cowok itu.
"Lepas bego, nanti orang kira kita homo." Josh menarik paksa tubuhnya dari dekapan sahabatnya itu.
"Gak kangen sama gue?"
"Gak, gue kangennya sama adek sepupu lo aja."
"Masih aja lo kejar, dianya aja gak suka sama lo tuh."
"Gak papa, namanya juga berjuang. Kalau jodoh gak kemana!"
"Nih bawain koper gue." Josh menyerahkan sebuah koper besar pada Mavin lalu berjalan meninggalkan cowok itu.
"Gak Carlyn, cewek lesbian itu, dan sekarang Josh kenapa sih pada ngeselin." kata Mavin sewot.
"Eh ngapain gue ngomongin cewek lesbian itu?"
"Kayanya lo mulai gila Vin, bicara sendiri." kata Mavin lagi lalu memukul kepalanya sendiri.
*****
Mavin menatap tajam cowok yang kini tengah santai bersandar disebuah mobil. Entah mobil siapa kah yang cowok itu sandari.
"Ngapain lo disitu?" tanya Mavin pada Josh.
"Ini mobil lo bukan sih?"
"Bukan. Ini mobil gue." tunjuk Mavin pada mobil ferrari hitamnya.
