004. NEW FRIENDS

279 25 8
                                    

Sudah satu minggu Vanya dan Carlyn menjalin hubungan. Hari ini Carlyn bertekad akan mengakhiri hubungan tak lazim mereka.

"Van, gue mau ngomong sama lo." kata Carlyn saat mereka tengah makan berdua dikantin.

"Ngomong aja." sahut Vanya santai.

"Jangan disini."

"Rooftop?" usul Vanya yang diangguki Carlyn.

Setelah selesai makan Vanya dan Carlyn menuju rooftop.

"Apa yang mau lo omongin?" tanya Vanya to the point saat keduanya sudah berada dirooftop.

"Gue mau kita akhiri ini semua." Carlyn memejamkan matanya menunggu jawaban dari Vanya. Dia takut cewek itu akan marah.

"Oke." Carlyn langsung membuka matanya saat mendengar jawaban singkat dari Vanya. Dia pikir cewek itu akan marah besar, ternyata tidak.

"Lo gak marah?" tanya Carlyn hati-hati.

Vanya menghembuskan napasnya. "Buat apa gue marah. Gue kan pernah bilang sama lo, kalau lo udah bosan sama gue, tinggal bilang putus."

"Tapi gue gak bosan sama lo Van. Gue cuma pengen kita jadi sahabat. Hubungan ini gak lazim Van, menyimpang." jelas Carlyn.

"Gue tau." sahut Vanya singkat.

"Kalau lo tau kenapa lo tetap lakuin?"

"Gue punya alasan." Vanya memejamkan matanya, dia tak ingin mengenang masa lalunya kembali. Sangat menyakitkan!

"Masa lalu?" tebak Carlyn.

"Cobalah berdamai sama masa lalu. Gue emang gak tau apa masa lalu lo Van. Tapi bagi gue masa lalu ya masa lalu, anggap aja masa lalu itu sebagai sebuah pelajaran dimasa depan agar gak terulang lagi."

"Gak semua cowok jahat Van. Dan gak semua cewek juga baik kaya apa yang lo pikirin."

Vanya terdiam mendengar nasihat Carlyn. Setetes air mata keluar dari matanya.

Carlyn terkejut, baru kali ini dia melihat Vanya menangis. Dibalik sosok kuat Zhavanya Miraza tersimpan kerapuhan didalamnya yang tak sembarang orang ketahui.

"Papa." gumam Vanya lirih.

Carlyn langsung memeluk tubuh rapuh Vanya. Menenangkan cewek itu.

"Gara-gara Papa. Gue jadi gini." Vanya masih terus menangis. Dia terisak dalam dekapan Carlyn.

Carlyn mengusap rambut sebahu Vanya. "Udah, kalau lo gak kuat gak usah diceritain."

"Gue kuat, gue bukan cewek yang lemah." Vanya tak suka dipanggil cewek lemah. Cewek itu langsung melepaskan tubuhnya dari pelukan Carlyn.

"Iya lo kuat, Zhavanya Miraza cewek terkuat yang pernah gue kenal." kekeh Carlyn.

Vanya ikut terkekeh mendengarnya. Rasanya begitu tenang saat dirinya dekat dengan cewek itu. Oh bukan sebagai kekasih tetapi sebagai sahabat.

"Kita sahabatkan sekarang?" tanya Carlyn sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

Vanya mengangguk dan mengaitkan jari kelingkingnya dijari kelingking milik Carlyn. "Ya, sahabat." kata Vanya lalu keduanya tertawa.

*****

Getaran yang berasal dari ponsel milik Carlyn membuat cewek itu menghentikan langkahnya. Vanya yang berjalan disamping sahabatnya itu pun juga ikut berhenti.

Ya sahabat, sekarang keduanya adalah sahabat!

"Mavin chat gue." kata Carlyn memberitahu saat melihat wajah Vanya yang nampak penasaran.

Zhavanya (Vanya Z-Girls × Mavin Z-Boys) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang