003. MEET AGAIN

320 26 6
                                    

Vanya melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Vanya tak ingin telat.

Kota Jakarta sore ini cukup sepi, tidak seperti biasanya sangat macet. Vanya bersyukur, dengan itu dia bisa dengan leluasa melajukan mobilnya.

Vanya memberhentikan mobilnya saat sudah sampai didepan gedung kantornya. Cewek itu segera keluar dari mobil dan masuk kedalam gedung tingkat 5 itu.

Ruang meeting berada dilantai 4. Vanya harus cepat. 10 menit lagi meeting akan dimulai. Jarak antara rumahnya dan kantornya cukup jauh.

Vanya keluar dari dalam lift saat lift itu berhenti. Cewek itu segera berlari menuju ruang meeting. Ah untung lah dia tak telat. Masih ada waktu sekitar 6 menit untuk mempelajari apa yang akan dia presentasikan kali ini.

Vanya masuk kedalam ruang meeting. Didalam ruang meeting itu sudah ada sekertarisnya, Kana dan ada juga staf-staf lainnya. Untungnya yang dari Reg Compny belum datang.

"Bos, ini yang akan lo presentasikan kali ini." kata Kana.

Vanya dan Kana seumuran, jadi jangan heran kalau Kana memanggil Vanya dengan 'lo gue'. Karena itu memang keinginan Vanya sebelumnya. Awalnya Kana tak nyaman, rasanya tak sopan memanggil atasan dengan 'lo gue'. Tapi lama kelamaan Kana menjadi terbiasa.

Vanya mengangguk. Dia berjalan menuju tempatnya. Lalu mulai membaca berkas yang akan dipresentasikan kali ini.

"Sudah lewat 10 menit, kenapa dari pihak Reg Compny masih belum datang?" tanya Vanya sambil sesekali melirik gelang jamnya. Vanya tak suka menunggu.

"Maaf bos, biar gue telpon dulu." Vanya mengangguk mendengar ucapan Kana.

Staf yang lain juga mulai gelisah menunggu. Meski pun hanya 10 menit.

"Gimana?" tanya Vanya pada Kana. Sekertaris dari Vanya itu tampak berdecak.

"Gak dijawab bos."

Belum sempat Vanya menjawab ucapan Kana, seorang laki-laki masuk dengan begitu saja kedalam ruang meeting. Hal itu tentu membuat perhatian teralihkan kepada lelaki itu.

"Maaf saya telat." kata lelaki yang merupakan pemilik dari perusahaan Reg Compny itu.

Vanya yang sedari tadi menundukan kepalanya kini mendongak. Cewek itu begitu terkejut ketika melihat lelaki didepannya ini.

"Elo." kata keduanya bersamaan yang membuat Kana dan yang lainnya merasa penasaran.

'Dia kan kakak sepupunya Carlyn.' batin Vanya. Sungguh dia tak menyangka bisa kembali bertemu dengan cowok yang membuatnya resah tadi, dihari yang sama namun waktu dan tempat berbeda.

'Cewek lesbian itu, hebat juga.' dalam hati Mavin memuji kehebatan cewek itu. Dia pikir Vanya cewek yang manja dan hanya bisa meminta kepada orang tuanya. Tetapi ternyata cewek itu mandiri.

"Ayo kita mulai meetingnya." perkataan Kana membuat lamunan Vanya dan Mavin buyar seketika. Keduanya kembali bersikap profesional.

*****

Setelah selesai meeting Vanya langsung pulang kerumahnya.

Mavin? Entahlah, mungkin cowok itu juga pulang kerumahnya.

Dipertengahan jalan, Vanya melihat Carlyn yang sepertinya sedang membeli nasi goreng dipinggir jalan. Vanya pun memberhentikan mobilnya.

"Bang, pesan nasi gorengnya dua." kata Vanya pada abang-abang nasi goreng itu.

"Siap neng."

Zhavanya (Vanya Z-Girls × Mavin Z-Boys) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang