23. 🍑

108 14 0
                                    

Sebenernya Jinyoung udah disuruh ngurus restoran mahal sama Babeh kan restoran ini nanti bakalan punya dia, tapi emamg bocahnya males sih masih mau masak di rumah dan ngurus ini-itu, belum mau pusing sama kertas-kertas.

Jinyoung duduk di kursi yang bisa muter dan bisa jalan kesana-kemari karna ada rodanya, abis itu dia ngeliat CV yang ada di meja, lengkap banget.

"Sarah..."

"... oke Jie lu pasti bisa, gampang tinggal nanya-nanya doang dan lu tinggal nerima aja dia kerja disini oke, tenang tarik nafas buang ta-"

"Misi pak tamunya sudah datang"

"Oh ya suruh masuk dong ngapain bilang ke saya kalau sama saya jangan sopan-sopan"

"Iya pak Jinyoung siap"

"Bagus panggil saya Jinyoung aja jangan Park karna itu panggilan buat bapak saya"

"Iyaa"

Jinyoung lanjutin acara tarik napasnya.

"Permisi"

Jinyoung nahan napas karana ngeliat tamunya udah dateng a.k.a Sarah.

"Pak ganafas ya?"

"Eh engga kok saya nafas kalo saya ganafas saya pingsan, silahkan duduk"

Sarah duduk dengan anggun.

"Nama saya Sarah pak"

"Iya saya tau"

Sarah langsung kikuk.

"Kok kamu beda ya?"

"Hah beda gimana pak?"

"Ini fotonya sama aslinya"

"Cakepan di foto ya pak? Hehe itu foto pake hape samsung pak jadi lumayan bagus"

"Bukan malah cakepan aslinya"

Sarah mau benturin kepalanya di dada bidang Jinyoung aja rasanya.

"Hehehe mukanya jangan merah gitu, ayo kita mulai"

"Ayo pak"

"Kemana?"

"Lah gatau tadi bapak bilang 'ayo kita mulai' gitu"

"Eh iyaya hahaha"

"Saya juga bingung Sar mau nanya ap, soalnya CV kamu udah lengkap gini, lagi juga saya baru sekali eh engga deng dua kali nge-interview jadi ya gitu"

"Udah pak gapapa santai aja"

"Yaudah mending kamu cerita ajalah biar ga bosen-bosen banget"

"Loh cerita apa pak?"

"Terserah kamu, oh iya panggil saya Jinyoung aja lagi juga kita seumuran, kalau saya udah gantiin bapak saya baru kamu panggil saya 'pak'"

"Eh iya siap Jin"

"Jangan Jin dong saya kan bukan setan"

"Eh terus apa dong? Young?"

"Jie aja"

"Oke sip"

"Sarah rumah kamu dimana?"

"Kan ada Jie disana"

"Intinya, ini kamu terlalu lengkap aku ga ngerti"

"Ish cakep-cakep lemot haha"

"Kurang ajar, yak kamu diterima"

"Hah apaan? Serius kamu Jie?"

"Yalah serius karna kamu ngatain aku"

"Yailah orang mah di tolak"

"Ga, aku mau kamu kerja disini udah sana pulang aku mau masak dirumah"

"Hah masak?"

"Iya masak, kenapa? Aku tuh pinter masak Sar"

"Istri kamu kemana?"

"Astaga aku belum nikah"

"Ohh  kirain kamu udah nikah"

"Belum, emang muka aku tua banget apa?"

"Engga si masih muda gitu"

"Yaudah fix kamu diterima"

"Iyaa Jie makasih ya"

"Sar kamu udah punya pacar?"

"Ish belum aku baru putus kemarin"

"Yaudah cerita itu aja aku dengerin"

Jinyoung mendengarkan cerita Sarah dari awal sampai akhir, bahkan mereka sudah duduk berdua di sofa yang berada di ruangan itu dengan Sarah yang menangis.

"Makasih Jie hiks..."

"Iyaa sama-sama mulai sekarang kita temanz oke?"

"Iyaa makasih"

Tanpa aba-aba Sarah meluk Jinyoung dan Jinyoung kan emang pekaan ya jadi dia usap-usap kepala sama punggung Sarah.

"Yaudah aku pulang yaa byee makasih banyak"

"Iyaa hati-hati sampai ketemu lagi"

Sarah pergi meninggalkan Jinyoung.

"Aduh pusing"

Jinyoung merebahkan tubuhnya sedikit memejamkan matanya.

"Si Sarah cakep bener"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'GOT7 Daily'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang