Yugyeom menghampiri Nayeon yang sedang duduk di sofa panjang yang berada di dalam ruangan, tidak lagi asing bagi Yugyeom maupun Nayeon, dengan peluh keringat di sekujur tubuhnya Yugyeom menerima handuk kecil yang Nayeon berikan.
"Makasihhhh Nay"
"Sama-sama nih minum"
Yugyeom menaruh handuk tersebut lalu mengambil minuman dingin yang ia yakin adalah es coklat kesukaannya.
"Cape ya?"
Yugyeom mengangguk sambil menyedot minumannya dengan rakus sedangkan Nayeon mengelap keringat yang berada di wajah Yugyeom.
Hari ini Nayeon menemani Yugyeom untuk latihan dance di salah satu tempat yang sering Yugyeom kunjungi akhir-akhir ini.
"Aku ganti baju dulu ya abis itu kita makan"
Nayeon mengangguk sambil tersenyum.
"Jangan kangen hehe"
Nayeon harus mematung sesaat ketika Yugyeom tanpa izin mencium keningnya, lagi.
"Ish kebiasaan"
Nayeon menyedot minuman milik Yugyeom tanpa sadar sambil memainkan ponsel yang berada di tangannya.
"HEH MINUMAN AKU ISHH BOROK SIKUTAN"
"Ishh ngagetin deh"
"Hehehe lagian, aku kaget ish kami borok sikutan ish ngasih orang tapi ikutan diminum"
"Engga dikit doang"
"Sedotannya di balik ga?"
"Aku ga penyakitan Gyeom"
"Jadi ga dibalik?"
Nayeon menggeleng.
"ASTAGA NAY"
"Ish heboh banget bisa ga sii gausah teriak"
"Nayy kamu kalo mau aku cium di bibir langsung minta aja gausah dari sedotan, nih langsung dari bibir aku nih"
Nayeon blank, dia masih meresapi perkataan Yugyeom sampai akhirnya dia sadar.
"DASAR MESUM"
"HAHAHA aduhh Nay punggung aku gatel, garukin dong"
Nayeon nurut lalu menggaruk punggung lebar Yugy ketika sang empunya sudah berbalik.
"Udah belum?"
"Udah-udaah hehe"
Yugyeom memutar tubuhnya lagi lalu meminum minumannya kembali.
"Ihhh makin manis nih"
"Auah"
"Hehehe jangan ngambek dong aku bercanda, ehh Nay aduh aduhhhh"
"Kenapa sii?"
Nayeon panik karena Yugyeom mengucek matanya dengan kasar dan brutal.
"ADUH PERIH hiks..."
Nayeon makin panik pas Yugyeom nangis.
"Yaampun jangan di kucek dong, itu mata bukan baju"
Nayoen langsung mengambil tangan Yugyeom dan menggenggamnya dengan erat lalu mendekatkan wajahnya dan meniup mata Yugyeom.
"Udah jangan dikucek coba sini aku liat apaan yang masuk?"
Yugyeom masih manyun matanya sakit.
Nayeon memperhatikan mata gelap Yugyeom, tidak ada apa-apa mungkin debu dan itu membuat mata Yugyeom merah.
"Gapapa"
"Nay"
Nayeon yang sadar langsung menarik tubuhnya kebelakang.
"Maaf aku ga ada maksud buat dek-"
"Pacaran kuy?!"
Mata Nayeon membulat sempurna ketika Yugyeom mengajaknya berpacaran.
"Gyeom apaan si jangan ngawur"
"Aku ga ngawur"
Nayeon kembali diam, ini dia di ajak pacaran sama Yugyeom apa sama Lucas? Daripada mereka mendingan Nayeon pilih om Siwon.
"Nayyy mau ga?"
"Masih nanya aja padahal udah tau apa jawabannya"
"Dih aku gatau si"
"Masa?"
"Iyaa Nay aku gatau kan kamu belum kasih tau"
"Aduh cape ngomong sama pohon pisang"
"Suwe"
"Ya abis kamu pikir aja selama ini kita deket terus jalan bareng, terus makan bareng, sekolah bareng, main bareng masih mau nanya mau apa engga? HELLO KIM TIANG YUGYEOM! Ya aku maulah"
"Yee pacaran nih ya sekarang?"
"Iya bawel"
Yugyeom girang banget baru mau meluk Nayeon eh ponselnya bunyi.
"Ish dower rusak suasana aja"
Yugyeom langsung mengangkat telpon dan mendekatkan ponsel ke telinganya.
"Halo Gyeom dimana? Gue gamau basa basi cepetan pulang kalo ga motor lu di sita cepetan gue otw pulang nih"
Yugyeom menjauhkan ponselnya lalu menatap horor ponsel tersebut.
"Kenapa?"
"Sayang kita harus pulang! ini antara motor dan harga diri"
"Apa urusannya bambang?"
"Iya Bambam otw pulang ayo cepetan yang"
"Ishh aku mah udah siap kamunya yang lama mana belum ganti baju, tadi ngapain?"
"Ahh iya tadi lupa ngambil bajunya, yaudah ayo pulang kita gausah makan, makan di rumah masing-masing aja"
"Yaudah ayoo"
"Yang bentar"
"Apaan lagi?"
"Nih kamu pegang es aku jangan di minum mau aku pajang sedotannya di kamar"
"Astaga" . . . . . Bersambung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
