c r a z y;

1K 162 49
                                    

Suatu hal wajar bukan jika pasangan berkencan setelah meresmikan hubungan? Seperti yang dilakukan Chaeyoung dan Hwall saat ini.

Hwall mengajak Chaeyoung untuk menemaninya latihan memanah. Olahraga yang memang sangat ditekuni olehnya.

"Sini," Hwall memberi isyarat agar Chaeyoung mendekat kearahnya.

Laki-laki itu berniat mengajari Chaeyoung memanah. Tapi ehm, namanya juga diajari oleh kekasih hati, sekalian modus sedikit tidak masalah, kan?

Posisi Hwall dan Chaeyoung lebih mirip seperti back hug. Ditambah lagi pipi mereka bersentuhan, bukan hal yang yang sulit untuk sekedar mencuri satu ciuman,

Seperti Hwall yang sesekali mencuri ciuman dari Chaeyoung, entah itu di pipi atau di bibir sekalipun.

"Kamu sebenernya mau ngajarin apa modus doang, sih?" protes Chaeyoung, merasa kesal karena Hwall justru mengganggu konsentrasinya.

"Emang kalo dua-duanya gak boleh?" Hwall menaikan satu alisnya, menggoda Chaeyoung.

"Malu diliatin orang!"

"Emang ada orang selain kita di sini?"

Benar juga, semenjak pelatih memberi intruksi untuk beristirahat, semua orang keluar dari arena dan tidak kembali lagi.

"Mereka kok gak balik?"

"Aku yang nyuruh."

"Ngaco!"

Hwall tersenyum, lebih memilih mengacak rambut Chaeyoung dibanding membalas perkataannya. Memang benar Hwall yang menyuruh mereka keluar, kok.

"Sayang!"

Chaeyoung mengernyit, "Hyunjoon?"

"Ih keren sekarang udah bisa bedain!" Hyunjoon tersenyum lebar sambil menunjukan kedua jempol tangannya.

"Kok tiba-tiba?"

"Sekarang kan giliran aku, giliran hwall udah abis. Udah, yuk keluar. Aku laper."

Memijit keningnya pelan, Chaeyoung kini merasa aneh karena memacari dua pribadi yang berbeda sekaligus.












"Makan, dong. Jangan diet! Aku gak suka!"

"Tapi aku udah ngabisin dua kue– ehm, Okay." Melihat Hyunjoon melotot—meskipun terlihat lucu—membuat Chaeyoung meringis. Membantah Hyunjoon sekarang sepertinya bukan ide yang bagus.

"Makin lama kamu makin mirip Kak Sonya, deh."

"Siapa Sonya?"

Sadar dengan ucapannya, Hyunjoon yang awalnya tersenyum lebar kini kembali menunjukan wajah dinginnya, "Gak usah dibahas. Ayo pulang."

"Hwall?"

Kenapa Hyunjoon tidak mau menjawab dan justru lebih memilih menghindar? Apa itu berarti Sonya adalah orang penting di masa lalunya?

Yunseong;
bisa datang ke rumah? aku mau ngomong.













"Katanya mau ngomong, kok akunya dipunggungin terus?" Chaeyoung meringis, Yunseong sedang merajuk ternyata.

"Bener Kak Chaeyoung pacaran sama si Hwall?"

"Iya."

"Kak Chaeyoung suka sama dia?"

"Iya."

"Pulang."

"Yunseong--"

"Aku bilang pulang!"

Chaeyoung mematung, ini kali pertama Yunseong berteriak bahkan membentak, "Kalo kamu marah, Kakak minta maaf. Kamu boleh kok diemin Kakak, tapi jangan lama-lama, ya? Nanti Kakak nangis, loh."

Yunseong memilih diam bahkan tidak bereaksi apa-apa saat Chaeyoung murung lalu berjalan meninggalkan rumahnya. Yunseong terlalu kecewa, itu saja.

"Gimana? Data yang gue minta udah lo dapetin?" Yunseong bertanya pada seseorang di sebrang telepon, "Bagus, dua ratus juta udah gue siapin, kirim datanya, dan duit itu bakal resmi jadi milik lo."

"Permisi, paket!" Teriakan seseorang dari luar setelah bel selesai berbunyi.

Yunseong tersenyum miring, itu pasti paket miliknya.

"Hm?" Menaikan sebelah alis, Yunseong memilih untuk membaca ulang data di tangannya, "Heo Hyunjoon, keluarga broken home, punya mental disorder, beberapa kali berobat ke psikiater, hampir masuk rumah sakit jiwa."

Yunseong menyeringai, "Kalo gue gak bisa dapetin Chaeyoung, maka gak ada seorangpun yang boleh dapetin dia."

Well, sebenarnya Yunseong itu jauh—lebih gila daripada Hwall.

Stuck; [Son Chaeyoung X Heo Hwall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang