h o w i t s t a r t;

2K 220 31
                                    

What're you so happy about, brightly smiling like that
What do I do with you?









"Nanti pulangnya mau bareng?" Yunseong tersenyum begitu ia, Chaeyoung, Hyunjin, dan Eric sudah memasuki area parkiran sekolah.

Yunseong membawa mobil, sekolah mereka kebetulan salah satu sekolah swasta elit yang tidak melarang siswanya membawa mobil.

Chaeyoung sebagai salah satu spesies penyuka gratisan tentu saja ikut menumpang. Eric belum boleh membawa motor, menggunakan jasa ojek online memerlukan biaya. Opsi menumpang pada Yunseong menjadi pilihan terbaik, kan?

"Gue bareng." jawab Eric.

"Gue nanya Kak Chaeyoung, bukan lo."

"Sialan!"

"Eric! Gak boleh kasar sama Yunseong!"

Hyunjin terkekeh, Yunseong memberi tatapan mengejek, sedangkan Eric hanya bisa mengumpat dalam hatinya. Chaeyoung terkadang lebih perhatian pada si kembar Hwang dibandingkan pada Eric yang notabene adalah adik kandungnya sendiri.

"Gue adeknya bukan, sih." gumam Eric sebal.

"Hm, nanti Kakak kabarin lagi." Yunseong mengangguk pelan, "Tzuyu!" panggil Chaeyoung nyaring pada gadis jangkung bermahkota coklat gelap yang kini berhenti berjalan, menunggu, "Eh, kalo gitu Kakak duluan ya. Semangat buat hari pertama MOS! Dah~"

Chaeyoung tersenyum manis setelah mengelus rambut ketiga laki-laki di depannya. Gadis mungil itu lalu menghampiri Tzuyu, berjalan bersama menuju kelas sambil bercerita tentang banyak hal.

Setelah punggung Chaeyoung tidak terlihat lagi, seseorang mengampiri Yunseong, Hyunjin, dan Eric dengan perlahan, seakan memang ia baru saja sampai. Melupakan fakta bahwa sejak tadi ia memperhatikan mereka, lebih tepatnya Chaeyoung. Ia benar-benar dibuat penasaran,

Kenapa gadisnya terlihat sangat senang sampai tersenyum semanis itu? Dan lagi, kenapa ia menunjukan senyum manis itu pada laki-laki lain? Sialan, kenapa rasanya ia sangat cemburu dengan kedekatan mereka?

"Hwall? Lo baru dateng?" Hyunjin tersenyum cerah.

"Ya." jawab Hwall.

"Muka lo sepet amat, kenapa sih?" Kali ini Eric yang bertanya.

"Gue duluan, mau nyamperin Jungmo." pamit Yunseong lalu berjalan menghampiri Jungmo yang tengah berjalan santai di depan parkiran.

Yunseong memang tidak akrab dengan Hwall. Entah kenapa Yunseong merasa ada yang aneh dengan laki-laki itu, belum lagi tadi ia sempat melihat Hwall tengah memperhatikan Chaeyoung dengan seringaian. Yunseong tidak takut, hanya saja ia merasa sedikit— khawatir.

"Tadi Kakak lo, Ric?" Hwall selalu seperti ini, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Iya, ngapa? Naksir lo?"

"Kenapa emang kalo gue naksir?" Eric dan Hyunjin berdehem,

Kenapa Hwall tiba-tiba terlihat serius?

"Lo serius naksir Kakak gue?"

"Ya, enggak, lah. Gue aja gak kenal sama Kakak lo."

Well, Hwall tidak sepenuhnya berbohong. ia memang belum mengenal Chaeyoung— secara resmi. Jika mengenai segala informasi detail tentang Chaeyoung tentu saja Hwall sudah mengetahuinya.

Eric mengusap tengkuknya sedikit canggung. Ada aura aneh di sekitar Hwall, aura yang kental akan— entahlah, permusuhan? Atau persaingan?

"Kenapa Kakak lo seneng banget tadi? Abis dapet lotre?"

"Dikasih coklat sama Yunseong tadi."

Ck, Hwang Yunseong.

"Bukannya Kakak lo sukanya stroberi?"

"Lo tau dari mana?" Eric memicing, begitu pula dengan Hyunjin. Bukankah tadi Hwall bilang tidak mengenal Chaeyoung?

Memutar bola matanya malas, Hwall berdecak pelan, "Lo gak liat tulisan di tasnya apa? Strawberry for life, strawberry addict, terus salah gue dimana?"

Eric dan Hyunjin mengangguk setuju, siapapun yang melihat tulisan di tas Chaeyoung pasti akan langsung tau jika sang empunya itu seorang pecinta stroberi.

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju aula, agenda pagi ini di awali oleh acara penyambutan siswa baru oleh kepala sekolah.

Untung saja Eric atau Hyunjin tidak membahas soal tadi lagi, Hwall jadi tidak perlu repot mencari alasan untuk mengelak. Entah tidak menaruh curiga atau mereka berdua itu memang,

dumb and dumber.

Stuck; [Son Chaeyoung X Heo Hwall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang