m o o d;

1.3K 197 22
                                    

Ada yang berbeda dengan hwall hari ini-jika diperhatikan lebih teliti. Hwall memang jarang berekspresi, wajahnya hanya menampakan raut yang sama, datar. Tapi hari ini raut kemarahan jelas tercetak di wajah dinginnya.

Mood.

Suasana hati Hwall benar-benar sedang kacau. Jika sudah begini, Hwall akan memilih untuk menyendiri di bilik toilet yang sudah diberi papan perbaikan sebelumnya sambil merokok. Biasanya hal ini ampuh, tapi entah kenapa sekarang moodnya malah semakin memburuk.

Hwall menggeram, meremas batang rokok yang tersisa lalu membuangnya ke sembarang tempat. Mulutnya sesekali mengumpat, menyumpahi orang yang mengusik suasana hatinya tadi.

"Ada orang iseng yang suka fotoin kakak diem-diem, Seong!" kata Chaeyoung menggebu, tangan gadis mungil itu bahkan mengepal kuat.

Yunseong tersenyum tipis, tangannya terulur, mengusap lembut rambut chaeyoung, "Kak Chaeyoung takut?"

"Iya, lah!"

"Yaudah, nanti aku coba cari tau siapa yang udah berani ganggu Kak Chaeyoung, ya?"

"Kamu terbaik emang, sini peluk dulu."

Dan keduanya kini berpelukan dengan santai, tidak mempedulikan tatapan risih, kagum, ataupun iri siswa lain.

"Anjing!" Hwall kembali mengumpat. Entah kenapa adegan tadi terus berputar dipikiran, membuat kepalanya seakan mau pecah.

Hwall cemburu, Hwall iri. Seharusnya ia yang berada di posisi itu, bukan Yunseong!

"Tzu, toiletnya serem tau. Gak mau masuk, ah!"

Tunggu, Hwall merasa familiar dengan suara ini-suara Chaeyoung. Tapi untuk apa gadis itu ke sini? Ini toilet laki-laki dan Hwall ingat betul sudah memasang papan perbaikan di depan sana.

"Tapi ini satu-satunya toilet kosong, Chaeng!"

"Tapi ini toilet cowok, mana rusak lagi."

"Coba aja kenapa, siapa tau enggak. Gue tunggu di sini, buruan."

Dengan setengah hati, Chaeyoung menghentakkan kaki lalu memasuki salah satu bilik toilet dengan bibir yang terus saja memanjatkan doa.

"Siapapun penghuni di sini, plis jangan ganggu, ya. Gue cuma mau pipis, kok, beneran."

Hwall terkekeh geli, memangnya siapa penghuni toilet ini?

"Ih, toiletnya gak rusak!"

Hwall kembali terkekeh. Ingin sekali rasanya ia menimpali, tapi hwall yakin, Chaeyoung akan ketakutan dan menganggap dirinya sebagai salah satu penghuni toilet.

Beberapa detik saja, keberadaan Chaeyoung di sini membuat Hwall menyadari satu hal. Mood nya naik secara drastis, kemarahannya meluap begitu saja. Seolah Hwall tidak pernah mengumpat dan mengatakan sumpah serapah sebelumnya.

Ternyata benar kata orang, jika ada orang yang membuat mood mu memburuk, maka orang itu pula yang bisa membuat mood mu kembali membaik. Moodbreaker dan Moodbooster adalah orang yang sama.

"Hai,"

"Eh? Kok ada orang?!" Chaeyoung memekik, menunjuk wajah hwall dengan spontan.

Yah, Hwall memutuskan untuk keluar dari bilik toilet untuk menemui gadis nakal yang beberapa waktu lalu berhasil memancing amarahnya.

Chaeyoung maju selangkah mendekat kearah Hwall, mencoba mengendus bau yang mengusik indera penciumannya, "Lo abis ngerokok, ya?"

Mengangkat sebelah alis tertarik, Hwall mengangguk pelan.

"Gak baik tau! Lo mau kena kanker? Lo mau nanti istri lo gangguan janin? Ckckck, harus berhenti sekarang sebelum lebih parah. Nih, mending ngemut permen." Omel Chaeyoung lalu mengeluarkan dua buah permen dari dalam kantong seragamnya.

Terkesan ikut campur dan menyebalkan memang. Semenjak paman kesayangannya meninggal karena terlalu berlebihan mengkonsumsi rokok, Chaeyoung jadi sedikit protektif pada laki-laki yang dikenalnya.

Melihat Hwall terus bungkam, Chaeyoung menunduk. Menyadari kebodohannya karena sudah memarahi Hwall tadi. Chaeyoung bahkan baru mengenal teman adiknya itu, tapi ia sudah berlagak seperti Kakaknya saja, "Maaf..."

"Gak perlu minta maaf, gue yang salah. Oh iya, tadi gue gak sengaja denger obrolan lo sama Yunseong. Sebagai rasa terima kasih karena udah ingetin gue, gue bakal bantuin cari siapa orang yang udah ganggu Kak Chaeyoung."

Mengerjap bingung, Chaeyoung menatap ragu pada Hwall, "Serius?"

Hwall mengangguk yakin. Toh, ia sudah tau siapa pelakunya, kan. Lempar batu sembunyi tangan? Kenapa tidak? Selama itu membuatnya selangkah lebih dekat dengan Chaeyoung.

"Chaeng, udah belom?"

Teriakan Tzuyu dari luar membuat Chaeyoung tersentak lalu buru-buru pergi setelah berpamitan sebelumnya. Sial memang, bagaimana bisa ia melupakan eksistensi sahabatnya saat mengobrol dengan Hwall?

Melihat Chaeyoung yang kini semakin menjauh, Hwall tersenyum tipis. Menantikan momen dimana ia bisa mengobrol lama dengan gadisnya tanpa ada gangguan dari apapun, dan siapapun.

Stuck; [Son Chaeyoung X Heo Hwall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang