Bagian Dua

1K 124 6
                                    

Chanyeol dan Baekhyun saling mengenal ketika umur mereka menginjak 8 tahun. Saat itu Baekhyun sedang merajuk pada ibu nya karena memaksanya mengenakan baju dress milik adik perempuannya. Tentu saja Baekhyun tidak mau. Walaupun ia masih kecil dan belum begitu mengerti, ia tetap saja paham kalau ia laki-laki dan ia tak seharusnya memakai pakaian perempuan.

Lagian juga siapa yang mau disuruh pakai baju perempuan sementara kau memiliki sesuatu yang menggantung di selangkangan?

Jadi, dengan kesal Baekhyun pergi meninggalkan rumah dan menjauhi ibunya. Ia berlari cepat-cepat menuju taman dan disana lah ia bertemu Chanyeol untuk pertama kalinya.

Kalau kalian membayangkan Baekhyun dan Chanyeol yang bertemu ditaman lalu berkenalan dan bermain bersama sambil tertawa, kalian salah besar. Apanya yang tertawa bersama? Yang ada, Baekhyun malah pulang kerumah sambil menangis dengan amarah yang menumpuk di dalam dirinya.

Baekhyun ingat sekali apa yang terjadi saat itu. Kejadian yang benar-benar tidak bisa ia lupakan dan menjadi mimpi buruknya hampir setiap malam selama beberapa bulan kedepan.

Saat itu jam menunjukan pukul 1 siang dan kediaman keluarga Byun selalu damai seperti biasa. Iya. Damai kalau saja Baekhyun tidak tiba-tiba saja keluar dari rumah dan membanting pintu pagar sambil menggerutu dan menghentakan kakinya kesal. Ia berjalan menyusuri kompleks perumahannya. Kakinya melangkah tergesa menjauh dari rumahnya, sesekali ia tolehkan kepalanya kebelakang. Memastikan bahwa ia benar-benar sendirian dan tidak ada yang mengejarnya.

Setelah dipastikan aman, ia berhenti dan mengatur nafasnya. Tangannya mengelus dada untuk menetralkan detak jantungnya yang tak beraturan sambil sesekali mulutnya mengeluarkan umpatan-umpatan kecil.
 
“Ughh- untung saja aku buru-buru keluar dari rumah. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku beneran memakai dress milik Dahyun” ucap Baekhyun. Kaki pendeknya kembali melangkah untuk mencari tempat yang nyaman untuk ia jadikan tempat duduk.

“Lagi pula ibu maunya apa sih? Kenapa juga aku harus memakai dress Dahyun? Aku kan laki-laki”

Baekhyun juga tak mengerti sebenarnya apa yang dipikirkan ibunya. Ia sedang asik-asiknya menonton doraemon dan ibunya tiba-tiba saja datang sambil membawa dress milik Dahyun-adiknya yang 2 tahun lebih muda dari Baekhyun-dan menunjukam dress itu padanya. Awalnya ia biasa saja karna ibunya hanya menceritakan bahwa dress itu baru saja di beli dan menanyakan pendapat Baekhyun tentang bagus atau tidaknya dress itu, lalu Baekhyun menjawab iya.

Dan semua itu terjadi begitu saja

Bagaimana ibunya memaksa Baekhyun untuk memakai dress itu hanya karna Baekhyin bilang dress itu bagus. Memangnya apa salahnya ia mengatakan bahwa dress itu bagus? Itu memang bagus kok dan ia yakin kalau adiknya akan terlihat cantik bila memakai dress itu. Jadi kenapa ibunya ngotot untuk memakaikan dress itu padanya?

Apa ibunya lupa bahwa ia laki-laki?

“Huhh.. Aku sebaiknya tidak usah pulang dulu sampai nanti sore” ucap Baekhyun. Ia akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya memasuki taman dan mencari tempat duduk disana.

Taman cukup sepi ketika ia menginjakan kaki disana. Hanya ada beberapa anak yang bermain di playground set dengan beberapa didampingi orang tua, serta ada satu remaja perempuan yang sedang bermain dengan anjingnya tak jauh dari sana.

Matanya berpendar untuk mencari tempat duduk mana yang enak untuk ia duduki dan ia menemukan bangku kosong di bawah pohon. Sepertinya tidak buruk juga duduk disana. Lagi pula itu sangat rindang sehingga ia tak kepanasan.

“Hey!”

Baekhyun menoleh ketika suara itu memasuki telinganya. Ia mendapati seorang bocah laki-laki yang berdiri tak jauh di belakangnya. Alis Baekhyun terangkat, bingung karena ia tidak mengenal bocah itu.

Soulmate [Chanbaek Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang