Bagian Lima

1K 124 17
                                    

Liburan murid kelas tiga SMA Gujeong berlangsung selama empat hari tiga malam. Kegiatan mereka sudah diatur oleh pihak Sekolah. Dari pertama mereka menginjakan kaki di Hotel hingga mereka meninggalkan tempat tersebut untuk pulang ke Seoul di hari ke empat. Agenda pertama yang mereka lakukan adalah makan siang bersama di restoran Hotel lalu dilanjutkan dengan istirahat hingga jam 7 malam nanti. Dimana ada pesta kecil-kecilan untuk memperingati mereka yang sudah lulus.

Jadi setelah Chanyeol memastikan kalau Baekhyun sudah kembali terlelap, ia bergegas menuju lantai dasar Hotel tempatnya menginap. Bergabung bersama teman-temannya yang lain. Ia sudah terlambat sepuluh menit jadi tak boleh membiarkan beberapa menit lagi terbuang percuma.

Koridor lantai 5 Hotel cukup sepi ketika Chanyeol keluar dari kamar. Langkahnya tidak terlalu terburu namun tak juga santai. Kamarnya cukup jauh dari lift jadi membutuhkan beberapa waktu untuknya hingga mencapai kotak persegi yang akan membawanya turun itu.

Ketika ia menunggu lift sampai ke lantai lima, ponselnya berdering. Setelah mengambil ponsel itu dari saku celananya, matanya melihat layar ponselnya. Panggilan itu berasal dari Park Nana. Kakak keduanya.

"Halo?"

"Yo, Chanyeol!"

Nana berbicara setengah berteriak. Nadanya senang sekali dan Chanyeol berjengit karena suara Nana sedikit membuat telinganya sakit.

"Kenapa telfon? Kau tidak sibuk? Atau sudah jadi pengangguran sekarang?" Chanyeol bisa mendengar kakaknya itu mendengus di seberang telfon.

"Kau pikir saja siapa aktris terpopuler tahun ini, hah? Enak saja main bilang aku pengangguran"

"Iya aku tau itu kau" ucap Chanyeol malas.

Park Nana, kakak keduanya itu adalah seorang aktris dan model. Satu lagi kakaknya yang jarang ada dirumah. Bila Yoora menyempatkan untuk pulang setidaknya sebulan sekali, Nana tidak bisa menjajikan hal itu. Hari liburnya tak menentu. Nana selalu saja sibuk. Ia jarang ada waktu untuk pulang. Dalam setahun saja bisa dihitung jari berapa kali ia pulang kerumah dan menengok keluarganya.

Anak durhaka memang.

Tapi walau begitu, semua mengerti kalau pekerjaan Nana memang lebih sibuk dari orang pada umumnya. Kakaknya itu juga harus hati-hati untuk pulang kerumah agar tidak ada yang mengikutinya. Entah itu fans, wartawan, atau mungkin haters. Ia tau kalau kakaknya hanya ingin kehidupan keluarganya tenteram dan damai.

"Sudahlah, aku sibuk tau" ucap Chanyeol yang mulai kesal karena ia sedang buru-buru tapi kakaknya masih terus menelfonnya.

"Sibuk apa? Kau kan sedang liburan, cih"

"Iya maksudku sibuk liburan, duh."

Pintu lift terbuka. Tak ada siapapun didalam. Chanyeol kemudian melangkah ke dalam. Menekan tombol lantai dasar lalu menutup liftnya. Dalam waktu singkat, lift bergerak menuju lantai dasar.

"Ngomong-ngomong, ku dengar kau sekamar dengan Baekhyun ya?"

Chanyeol memutar bola matanya malas. Bibirnya mengeluarkan cibiran, menyadari siapa yang sudah membocorkan hal ini pada kakaknya. "Aku tak menyangka ibu repot-repot cerita padamu."

"Kau tidak tau saja kalau ibu sama senangnya kalau nantinya kau jadi dengan Baekhyun"

"Hah?" Chanyeol mengerjap tak mengerti, bingung dengan apa yang diucapkan kakaknya. "Apa maksudnya itu?"

"Duh. Maksudnya ibu senang kalau kau menyukai Baekhyun, Yeol."

"Tunggu dulu!" Chanyeol memegang keningnya. Ia semakin bingung dengan apa yang dikatakan kakaknya. "Ibu tau aku menyukai Baekhyun?"

Soulmate [Chanbaek Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang