Bagian Delapan

1.2K 127 15
                                    

Perjalanan mereka berlanjut. Setelah selesai makan siang, semua murid kelas 3 SMA Gujeong bergegas masuk ke Bus mereka masing-masing dan pergi ke tujuan mereka selanjutnya. Glass Castle. Dari pada tempat pertama, mungkin murid Kelas 3 SMA Gujeong lebih bersemangat mengunjungi tempat ini. Terutama bagi siswa dan siswi pintar langganan juara kelas. Yang pertama mungkin karena mereka sudah pernah ke Planetarium sebelumnya. Terlebih, Seoul juga menyediakan destinasi wisata yang sama seperti Aqua Planet Jeju. Jadi mereka tidak terlalu antusias seperti tempat kedua yang mereka kunjungi.

Tapi walaupun begitu, sepertinya Baekhyun lebih menyukai tempat pertama. Jawabannya jelas karena ia belum pernah sekalipun berkunjung ke tempat wisata aquarium raksasa itu. Juga, Glass Castle terlalu membosankan. Bagaimanapun, walaupun tempat itu adalah tempat wisata, tetap saja isinya beberapa karya dari berbagai dunia. Ujung-ujungnya malah terlihat seperti study tour dari pada kunjungan wisata.

Setengah jam sejak Baekhyun turun dari Bus. Dengan di gendong oleh Chanyeol di belakang karena si mungil itu mengeluh bokongnya sakit lagi. Sepanjang jalan, Baekhyun tidak henti-hentinya menguap ketika Guide Tour mereka sibuk menjelaskan beberapa penemuan yang di pajang di Glass Castle. Semua orang terlihat tertarik, menyimak dengan seksama dan raut penasaran tak lepas dari wajah mereka. Tapi Baekhyun sepertinya enggan melakukan hal yang sama. Ia lebih terlihat bosan dan mengantuk.

Bagaimanapun, ia adalah peringkat terakhir satu angkatan dan menyimak pelajaran adalah hal terakhir yang akan ia lakukan.

"Chanyeol.." Baekhyun menggumam di telinga Chanyeol. Dagunya ditumpu di pundak si jangkung sedang bibirnya mengerucut kecil. "Aku sedang bosan."

"Dan aku sedang memperhatikan materi."

"Tapi kita kan sudah lulus Sekolah?"

"Memangnya mendapatkan materi dan informasi hanya ketika di Sekolah saja?"

Kerucutan di bibir Baekhyun semakin jelas. Mencoba menunjukan rasa kesalnya tapi sepertinya Chanyeol lebih asik dengan materi yang di berikan guide tour ketimbang keberadaan si mungil di belakang punggungnya. "Kau tidak asik, Chanyeol."

"Terimakasih pujiannya."

Baekhyun menggerutu pelan. Tidak kencang namun terdengar jelas di telinga Chanyeol. Si mungil itu sibuk mengumpat. Mengumpati Guide Tour yang tidak selesai-selesai memberikan informasi, mengumpati Chanyeol yang sangat menyebalkan, dan mengumpati tentang betapa bosannya ia dan tidak pentingnya study tour dadakan yang di lakukan oleh Sekolahnya.

Chanyeol sebenarnya risih sekali ingin membekap mulut Baekhyun agar bocah itu berhenti menggerutu. Kalau bisa membuangnya ke Hutan antah berantah atau menaruhnya di dalam koper dan membuangnya di tengah Laut terdengar lebih bagus. Tapi urung karena ia terlalu menyayangi bocah bermarga Byun itu. Jadi, membekap mulutnya mungkin opsi yang terbaik. Kalau bisa dengan bibirnya. Membungkamnya dengan ciuman seperti yang ia berikan pada si mungil itu tadi malam.

"Chanyeol.."

"Ck- apalagi sih, Baek?" Kini suara Chanyeol naik satu oktaf. Beruntung mereka berada sedikit jauh dari barisan depan sehingga suara Chanyeol tidak terlalu menarik perhatian yang lainnya.

Baekhyun merengek. Kakinya menjejak-jejak tak beraturan, nyaris membuat Chanyeol kehilangan keseimbangan. "Serius, aku bosan."

"Ya terus aku harus apa? Kayang di depan matamu?"

"Bawa aku kemana saja asal tidak disini. Demi Tuhan, penjelasan Guide Tour itu membuatku tidak tahan untuk enyah dari sini."

"Bawa kemana saja?" Melirik sekilas, Chanyeol menyunggingkan seringaiannya yang sebenarnya tidak bisa dilihat oleh Baekhyun. "Oh? Apa ini undangan untuk melakukan public sex di tempat sepi?"

Soulmate [Chanbaek Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang