Bagian Tujuh

1.1K 108 13
                                    

Hari ini adalah hari kedua murid kelas 3 SMA Gujeong berlibur ke Jeju. Agenda mereka adalah jalan-jalan bersama. Mengelilingi Jeju sambil mengunjungi beberapa tempat. Semua ikut serta tanpa terkecuali. Termasuk para guru dan juga Kepala Sekolah. Mereka diharuskan berkumpul di lobby pada pukul sepuluh pagi setelah melalukan sarapan lalu berangkat bersama menggunakan beberapa bus yang di sewa untuk murid kelas 3 SMA Gujeong selama liburan di Jeju.

Kini jam sudah menunjukan pukul sembilan. Seharusnya semua sudah siap untuk menaiki Bus masing-masing dan berangkat. Tapi nyatanya, semua itu tertunda karena dua orang murid kelas 3-2 tidak menunjukan batang hidungnya sejak tadi. Bahkan ketika mereka sarapan.

Siapa lagi kalau bukan Chanyeol dan Baekhyun?

Puluhan telfon dan pesan sudah diberikan pada mereka berdua, tapi tetap saja tak ada satu pun yang merespon. Joonmyeon sudah hampir meledak sejak tadi tapi ia tahan karena tidak mau kalap dan malah membuat situasi semakin runyam. Jadi solusi yang diberikan oleh si ketua kelas adalah, tiga murid kelas 3-2 menghampiri kamar Baekhyun dan Chanyeol untuk memeriksa apa yang terjadi.

Joonmyeon juga memberi saran kalau kelas lain bisa meninggalkan Hotel duluan dan pergi ketempat tujuan. Bagaimanapun, ia tak bisa membiarkan kelas lain menunggu hanya karna keterlambatan dua orang di kelasnya. Jadi, kini yang tersisa di Hotel hanya murid-murid kelas 3-2 beserta wali kelas mereka.

"Coba Jongin dan Sehun ikut aku untuk memeriksa mereka." Ucap Joonmyeon pada akhirnya. Ia baru saja kembali dari berdiskusi dengan Guru Jung terkait masalah Baekhyun dan Chanyeol yang terlambat datang.

Selama di perjalanan menuju lantai lima, tak ada yang bicara. Ketiganya diam. Bahkan Jongin yang biasanya cerewet dan selalu berdebat dengan Sehun pun bungkam. Aura yang di keluarkan oleh Joonmyeon sangat tidak mengenakan. Mereka paham betul kalau ketua kelas mereka menahan emosi saat ini.

Saat sampai di lantai lima, Joonmyeon langsung berjalan menghampiri kamar Baekhyun dan Chanyeol. Berdiri di depan kamar seratus dua puluh delapan lalu memencet bel pintunya. Awalnya hanya sekali, lalu dua kali, tiga kali, dan seterusnya. Joonmyeon lama-lama memencet bel itu dengan tidak sabaran. Kesal karena tiga bel pertama yang ia pencet tidak mendapatkan respon apapun.

Di pencetan ke dua belas, pintu kamar itu terbuka. Menampilkan Chanyeol yang hanya mengenakan celana training dengan mata setengah terbuka. Terlihat baru bangun tidur.

Menguap pelan, Chanyeol menggaruk kepalanya yang gatal. "Joonmyeon?" Chanyeol menggumam. Matanya menangkap dua orang lain. "Jongin dan Sehun juga. Kenapa kalian disini?"

"Cha-chanyeol..?" Itu Jongin. Terbata-bata sambil menunjuk sesuatu di pundak Chanyeol. "Itu.. bekas gigitan?"

"Hah?" Bingung. Chanyeol menyentuh pundaknya. Berjengit pelan ketika merasakan perih. Bulatnya melihat ada apa di bahunya dan menemukan bekas gigitan dengan sedikit darah. Kesadarannya terkumpul seketika. "I..ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku-"

"Chanyeol?"

Sebuah suara menyaut dari dalam. Mengundang ke empat orang disana untuk melihat ke sumber suara. Mereka mendapati Baekhyun yang baru bangun dari tidur. Terduduk di kasur dengan tubuh bagian atas telanjang. Banyak ruam merah keunguan serta bekas gigitan di badan Baekhyun. Membuat yang lain tercengang kecuali Joonmyeon.

"Anu ini-"

"Cepat mandi sekarang." Joonmyeon memotong. Wajahnya datar sekali. "Setengah jam lagi ku tunggu di bawah. Kita bicarakan nanti."

Joonmyeon pergi meninggalkan Chanyeol dan yang lainnya. Menuju lift untuk turun ke bawah. Jongin dan Sehun tidak mengikuti. Mereka masih kaget dengan apa yang terjadi.

Soulmate [Chanbaek Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang