HY !!!!!!!!!!!!!!!!! GOOD DAY
READERS.......KETEMU LAGI MAAF YAH BARU SEKARANG UPDATE HEHEHHEH ............... SOALNYA AUTHOR GAJE LAGI SIBUK .Untuk merayakan kemenangan mereka, ketua kelas Vany mengundang teman sekelasnya untuk makan malam disebuah restoran termewah yang ada di Jakarta.Vani duduk disamping Bryan. Mereka saling bertatapan, tak sadar mereka tersenyum bersama- sama. lalu buang muka.
" trimakasih Bryan, karena telah membuat kelas kita juara ", Kata kevin
" Tapi kita kan hanya juara dua " , Jawab Bryan merendah ." No problem. Tapi kita masih bisa juara " , Balas Kevin sambil menyunggingkan sebuah senyuman hingga lesung pipinya terlihat jelas. Sebenarnya Bryan juga memiliki lesung pipi. Hanya saja akhir- akhir ini dia jarang senyum.
Beberapa pelayan restoran membawa makan yang sudah dipesan.
" Silahkan dimakan " , kata seorang pelayan restoran tersebut. " Thankyou ", Jawab Vani. Dia sangat semangat ketika melihat spaggheti . Setelah semua makanan tersedia, Semua teman sekelas Vani makan dengan lahap .
Tak terasa waktu sudah semakin larut malam. Canda dan tawa mereka sudah berakhir. mereka harus pulang.
######################################################
Setelah mengikuti contest musik itu, hari- hari bryan selalu padat. Bayangkan saja, Lockernya selalu penuh dengan hadiah dari para fansnya.Banyak senior yang datang kekelasnya. Mereka berkumpul di kursi Bryan, meminta Bryan untuk memainkan gitarnya. Ada pula yang mengajak Bryan untuk berkencan.
Terkadang Bryan merasa lelah dengan semua itu. Vani sangat terganggu dengan kedatang senior mereka. jelas saja, karena dia teman sebangkunya Bryan. Vani yang tidak bisa membantu Bryan hanya duduk. Vani memutuskan untuk pndah kebangku rio. Akhirnya dia sebangku dengan Nana, sedangkan rio sebangku dengan bryan.
Bryan memang sadar bahwa dirinya lah penyebab Vani pindah. Dia ingin Vani tetap bersamanya, Tapi apa daya. Dia sangat tahu bahwa Vani tidak menyukai tempat yang ribut. bahkan dia menganggap kerumunan itu adalah gang penggosip. Yeah benar..... Vani tipe orang pendiam bahkan sangat jarang berbicara.
Satu bulan telah di lalui Bryan tanpa Vani.Dia tidak pernah kekantin bersama Vani lagi. Sedangkan Vani hanya duduk di bangku taman sekolah.
Suatu hari, Bryan melihat Vani sedang menulis di taman. Dia sangat merindukan teman perempuannya itu.
" Hai ....", Sapa Bryan " hmmm...", Jawab Vani, tapi tetap melanjutkan menulisnya. Dia tidak melihat lawan bicaranya. Dia memang tahu yang datang menyapanya adalah Bryan.
" Van .....", Panggil Bryan lagi . " Maaf " " okay ", Jawab Vani, tapi tetap menulis.
" Van tolong lihat aku. Aku mohon, aku tahu aku telah melupakanmu. Tapi kamu Tahu kan aku......ah...aku ingin kita berteman seperti dulu lagi. Kumohon." ,Pinta Bryan. Terdengar dari nada bicaranya, dia sangat menyesal, dia memang tulus minta maaf.
Mendengar kalimat itu, Vani akhirnya melihat Bryan. Tatapan mata itu.....ah dia sangat merindukannya.
" Vani, aku ingin mengajakmu makan malam. Tapi di rumahku, aku jemput yah jam lima sore." " Apa- apaan ini. Aku belum setuju tapi kamu udah mau jemput aku jam lima sore. Bagaimana kalau aku nggak setuju ?. Mungkin aku nggak di izinin bunda. Lagipula aku takut sama cowok kayak kamu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
About Rain And Sunset
Teen Fiction" Pasti suatu saat nanti akan datang hari ketika seseorang maupun semua orang bisa tersenyum tanpa ada keraguan " Stevphani Smiller adalah putri dari seorang CEO yang terkenal. Stevphani pindah ke Jakarta .disekolahnya yang baru, dia memiliki...