2. Pria dengan kamera

1K 70 52
                                    

Kira Kira ini sekitar 15 menit setelah pria tadi pergi dari tempat itu. Anneth pun melihat pada benda yang melingkar di pergelangan tangannya itu.

Waktu telah menunjukkan pukul 21.45 dan Anneth masih berada di tempat ini. Anneth takut jika Bi Surti mencarinya. Bi Surti adalah asisten rumah tangga di rumah Anneth

'Aduh udah malem' Ucap Anneth pelan sambil mengambil tas dan mengusap air mata yang masih tersisa di pipinya itu.

Tapi, sebelum meninggalkan tempat itu Anneth melihat sebuah benda. Dan saat Anneth mendekat itu adalah sebuah ponsel dan pas saja ada notifikasi masuk membuat Anneth agak terkejut.

Anneth mencoba meraih ponsel tersebut, dan kini benda pipih itu sudah ada di tangannya. 'Ini ponsel siapa ya?' Gumam Anneth pelan.

Langsung saja, ia terpikir pada pria yang membawa kamera di tempat ini. Anneth pun langsung berlari menuju ke bawah

Hosh Hosh nafas Anneth tak beraturan.
Anneth kira pria itu masih berada di sekitar sini, tapi Nihil. Pria itu sudah tidak ada disana

Anneth agak bingung. Ia harus mengembalikan ponsel ini atau pulang sekarang juga karna ini sudah terlalu malam.

Akhirnya ia memutuskan pulang.
Kini, Anneth memberhentikan sebuah mobil berwarna biru dengan tulisan 'Taxi' di bagian atas mobil itu. Mobil itupun melesat menuju kediaman Anneth

Tapi sedari tadi, Anneth sangat takut.
Bagaimana kalau sang pemilik ponsel ini sangat membutuhkan ponsel itu saat ini?

'Aduh' ringis Anneth pelan.

Kini ia sampai tepat di depan rumahnya. Mobil yang tadi mengantar Anneth sudah jauh melesat.

                             ***

Keluar dari kamar mandi Anneth teringat lagi dengan ponsel yang ia temukan di atap gedung tadi.

Ia mencoba mengaktifkan ponsel itu dan ternyata ponsel itu tanpa kunci. "Tanpa kunci? Ga penting banget ponselnya" Kata Anneth pada dirinya sendiri.

Setelah melihat ponsel itu agak lama Anneth pun sadar bahwa pria yang memiliki ponsel ini memang sangat pandai memotret. Hasil potretan nya sangat indah.

                              ***

Matahari telah bangun dari tidurnya, dan membiarkan bulan pergi menjauh. Burung berkicau ria pagi ini. Anneth yang sudah siap berangkat ke sekolah mulai menuruni tangga.

"Bi sarapannya udah?" Tanya Anneth. "Oh Udah non, ada roti sama selai coklat" Jawab bi surti.

Mendengar kata itu Anneth ingin langsung bergegas berangkat ke sekolah, makanan yang ada di meja makan Anneth sekarang ini adalah makanan yang paling sering dimakan Anneth bersama Friden dan ia tak mau lagi teringat dengan lelaki itu!

"Anneth langsung berangkat aja ya bi" sambil melambaikan tangan
                          
                               ***

Saat sampai di sekolah Anneth akhirnya bertemu joa.

"Jo, lo kemana kemarin?" Ucap Anneth dengan muka sedih "Jalan jalan sama mama hehe, kenapa?" Jawab Joa
"gue putus sama iden Jo" Sahut Anneth
"Hah? Ko bisa?" Tanya Joa dengan muka bingung.

Anneth pun menceritakan hal yang ia alami dengan friden membuat air matanya keluar membasahi pipinya yang putih itu.

"Udah lah Neth, ga usah deket deket sama dia lagi. Dia tuh ga pantes buat lo!" Ucap Joa dengan nada agak meninggi "iya makasi ya jo sarannya"

                          ☁☁☁

banyak siswi di sekolah Anneth dikejutkan oleh kedatangan seorang Murid laki laki. "Ganteng banget" "ih style nya keren ya?" "Bawa kamera lagi ih cool banget" celoteh beberapa siswi.

Tapi lelaki ini tetap diam, bahkan tak memperdulikan itu sama sekali. Ia pun langsung menuju ruang kepala sekolah di ujung salah satu koridor itu.

"Permisi" Izin Deven

Ya, murid pindahan ini bernama Deven Christiandi Putra kerap dipanggil Deven.

"Iya, silahkan masuk" jawab seorang laki laki dengan suara agak berat dari dalam ruangan

Keluarnya deven dari ruangan itu tidak lagi sendiri, melainkan bersama seorang guru yang menjadi wali di kelas yang akan ditempati Deven

Beberapa siswi di dalam kelas mulai memalingkan pandangannya dari guru di depan kelas. Mengalihkan pandangan mereka pada seorang pria yang ada di luar kelas bersama seorang guru itu

Author Note :

Jangan lupa klik bintang nya dong:D Komen juga, biar author makin semangat:D
Terimakasi<3

Tentang DevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang