Kini Anneth tengah mengikuti Deven untuk menuju ke parkir sekolah. Tapi disela - sela langkah kaki mereka notifikasi berbunyi dari ponsel Anneth, ia pun segera merogoh sakunya untuk meraih ponselnya dan melihat siapa yang membuat ponselnya berbunyi.
dan ternyata panggilan masuk dari sahabat Anneth yang tidak lain adalah joa tanpa berlama lama Anneth pun menerima panggilan itu.
"Hal--"
"Neth lo udah pulang kan? Lo dimana sekarang? Lagi ngapain? Sama siapa?"
Dengan cekatan suara itu keluar dari mulut joa membuat Anneth yang mendengarkannya jadi pusing sendiri"Gue belum pulang" jawab Anneth santai
"Trus? Trus? Trus?"
"Masih di parkir sekolah ini"
"Sama sia--"
Tuut tuut
Panggilan itu pun diakhiri secara sepihak oleh Anneth. Anneth memang begitu orangnya, lagian Joa juga sangat cerewet jadi Anneth tidak suka kalau harus menjawab pertanyaan Joa secara detail
"Siapa?" Tanya Deven pada Anneth
"Ehmm enggak ini Joa nelpon gue, hehe"
"Ooh, yuk masuk" ajak Deven dan dibalas anggukan oleh Anneth yang langsung masuk ke dalam mobil Deven
Di dalam mobil Anneth lagi - lagi mendapatkan notifikasi dari Joa
JO
Eh ayam, lu dimana goblok?
Anneth Delliciea
Mau pulang jo
JO
Sama siapa? Sama nyokap lo ya?
Anneth Delliciea
Nggak
Gue pulang sama Deven
JO
What? UCOL?!?
Kok bisa? Kok bisa? Kok bisa?
Anneth Delliciea
G tau
JO
Sama calon pacar wkwkw
Anneth Delliciea
Apaan sih jo! Gue sama Deven itu cuman temen
Beranjak dari chatingan tersebut kini Deven mulai membuka suara.
"Rumah lo ke arah mana?" Tanya Deven
"Setelah ini belok kiri, terus lurus terus belok kiri sekali lagi" jawab Anneth dengan jelas
"Oh iya"
• • •
Kini mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Anneth.
"Makasi ya udah repot anterin" ucap Anneth dengan tulus
"Sans hehe nggak ngerepotin kok"
"Mau mampir nggak?"
"Nggak usah deh, lain kali mungkin"
Lain kali? Apa artinya dia bakalan nganterin gue lagi? Batin Anneth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Deven
Teen FictionIni tentang dia, tentang dia yang selalu saja tersenyum ke arahku dengan senyuman termanis yang pernah ia miliki. Ini tentang dia, dia yang menghancur leburkan raguku dari awal bertemu. Ini tentang dia, dia yang hangatnya mengalahkan sinar mentari p...