06. Kesabaran membuahkan hasil

145 8 0
                                    

Ujian itu datang, untuk membuat jiwa semakin kuat. Tanpa nya aku akan hilang arah bersamanya aku akan dituntun.

Sudah beberapa bulan aku lalui, aku mampu menyelasikan dan keluar dari segala macam ujian yang menghenyakkan hati. Sungguh aku amat bersyukur, memiliki keluarga yang sabar, menerima, memberikan dukungan. Apa, tidak terkecuali dengan gisel, seorang gadis yang cantik, cerdas. Mampu, menjatuhkan hatiku padanya, walau aku tahu mungkin wanita itu hanya butuh waktu. Untuk menutup auratnya.

Hari ini aku pergi ke kantor, untuk urusan lainnya. Alhamdulillah, keadaan semuanya membaik. Ya allah, terima kasih atas janji-janjimu dalam kitan penuntun hambamu.

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

(Q.s Al-Baqarah ayat 2)

Tidak ada keguan didalamnya, didalamnya begitu indah. Pengingat, untuk senantiasa bertakwa kepada Allah. Aku sekarang berada didalam ruanganku, aku merasakan kebahagiaan setelah ujian itu datang.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Izinkan saya masuk."

"Silahkan."

Aku terkejut bukan main, seorang gadis masuk keruanganku. Ya! Itu gisel. Aku dibuat kagum olehnya.
MasyaAllah.

"Aku membuatkan, secangkir kopi hangat untuk mas."

"T-terima kasih." Gisel membawakan nampan berisikan secangkir kopi, dan beberapa snack diatasnya. Penampilan gisel sungguh berbeda dari sebelumnya, sekarang gisel terlihat santun. Warna rambut yang kepirangan, sekarang sudah berbalut kain yang indah. Sehingga menutupi auratnya, pakaian yang biasanya hanya selutut, menampilakan tubuhnya. Sekarang, gisel berpenampilan amat muslimah. Dengan abaya, dan pashmina panjang. Warnanya senada. MasyaAllah! Ciptaanmu begitu indah.

Apakah ini saat nya, gisel? Apakah dia hadir untuk menyempurnakan imanku.

"G-gisel."

"Iya, mas."

"Aku boleh bertanya?."

"Aku sudah tahu pertanyaanmu."

"..." Aku terdiam, giselpun mendekat. Gisel kemudian, menangis.

"K-kenapa ?."

"Allah sungguh amat luar biasa, untuk menegur hambanya. Kemarin saat aku pulang, aku hampir di lecehkan. Namun, seorang pemuda datang. Menolongku, untuk dijauhkan dari tangan-tangan nakal preman. Rambutku disentuh preman itu, dibelai tubuhku. Akhirnya aku ditolong pemuda itu mas."

Aku menelan ludah, sejenak sambil mengulurkan tissu kepadanya.

"Aku, berubah karena Allah mas. Seburuk-buruk wanita ataupun pria, mereka akan menginginkan jodoh yang baik. Lantas, jodoh adalah cerminan diri kita. Aku ini buruk, penuh dosa, bahkan mencium harumnya syurgapun aku tidak akan pernah menyangka akan bisa menciumnya. Aku hanya ingin memperbaiki diri, aku ingin lebih dekat dengan Allah. Pashmina dan abaya ini, aku kenakan. Mas tahu? Ini dari almarhumah ummi mas. Dulu sebelum beliau wafat, beliau mengenakan pashmina ini di kepalaku. Amat terasa nyaman, namun aku belum bisa mengenakannya. Aku merasa berdosa, namun Allah telah menutupi aibku, lalu kenapa aku mengumbar sesuatu yang sudah Allah tutupi."

Ya Robb! Penuturan Gisel, amat membuatku tersentuh. Allah memiliki cara untuk mengubah seseorang,
ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu). Doa yang senantiasa aku panjatkan, agar hatiku ditehuhkan. Allahlah sang pembolak balik hati, cinta menjadi benci, benci menjadi cinta.

"Mas, aku keluar ya. Kalau sudah tidak ada yang dibutuhkan lagi, aku akan mengerjakan hal lain."

"Na'am, tafadhol."

Gisel pun keluar, aku hanya merenung. Tersenyum sendiri, ya Allah apakah ini perasaan yang nyata, aku memegang dadaku. Ya Allah, apakah benar?. Mungkin gisel seorang gadis yang engkau utus menjadi pelengkap imanku, semoga aku bisa menjadi jodoh yang baik untuknya. Mendampingi hidupnya, memimpinnya bersama menuju surganya Allah. Aku hanya perlu waktu untuk meng khitbahnya saja, iya aku hanya perlu waktu.

Dirimu hadir, saat hati ini mengalam keguncangan. Dirimu hadir, membuat aku merasa nyaman. Jika cintamu, dan cintaku untuk ridhonya, ridho sang illahi robbi . Aku berharap Allah satukan hati ini dalam mahligai pernikahan, pernikahan suci menembus arsy Allah. Aku akan menjadi imammu, membimbing dan menuntunmu sampai kesurga Allah, kamu adalah tanggung jawabku duhai wanita yang Allah datangkan untukku.

Sabar adalah kuncinya, semoga para readers tetep bersabar menunggu post an aku selanjutnya!

30 Juz MaharmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang