04

17.8K 985 106
                                    

"Kak Al!"

Al yang baru saja keluar dari kantin dengan membawa sebotol minuman dingin, spontan menoleh ke belakang ketika ada seseorang memanggilnya.

Seulas senyuman lembut tercetak jelas di bibir Al saat matanya menangkap sosok gadis bersurai panjang menghampiri nya. Dia, Tasha.

"Kenapa Sha?"

Tasha tersenyum kikuk, merasa salting dengan senyuman yang Al berikan.

Begitu manis.

"I..ini, aku mau kasih ini." Tasha memberikan dua buah coklat pada Al. Al tidak langsung menerima nya, ia menatap coklat itu dengan satu alis terangkat.

"Kasih buat El? El bentar lagi juga dateng kok, dia agak telat.."

Tasha menggeleng cepat, "Ini aku kasih buat kakak. Semalem, papa pulang dari luar negeri dan dapet oleh-oleh ini buat aku. Terima ya?"

"Buat gue?"

Tasha mengangguk. Al pun tersenyum lebar dan menerima coklat itu dari tangan Tasha.

"Thanks." Al mengacak rambut Tasha.

Deg.

Perbuatan Al mampu membuat Tasha tidak bisa lagi menahan senyum nya. Debaran aneh seketika melingkupi hati Tasha. Sungguh, rasanya Tasha sangat ingin melompat-lompat untuk melampiaskan rasa bahagianya.

"I..iya sama-sama kak. Jangan lupa dimakan ya."

"Tapi gue gak suka coklat loh Sha." Ujar Al tiba-tiba.

Wajah Tasha seketika berubah murung, "Yah, beneran?

"Iya. Gue lebih suka nya lo ketimbang coklat."

Deg.

Deg.

Deg.

Demi apapun, rasanya hati Tasha seakan ingin lompat! Kata-kata manis yang terucap dari mulut Al mampu membuat hatinya berdesir hebat dan membuat pipinya merona.

"Sha?"

Tasha berkesiap, "Hah? Iya kenapa?"

"Kok pipi lo merah?"

Nah kan. Mampus. Tasha tertangkap basah oleh Al.

"Enggak Biasa aja!"

"Kok nyolot? Astaga Sha, Sha. Lo lucu ya kalo lagi blushing." Ujar Al dengan diiringi senyuman geli nya.

•••••

"ALLLLL!!!!"

Al menepuk keningnya. Baru saja ia melangkah memasuki kelas, teriakan Siti sudah melengking memenuhi ruangan.

"Sit, berisik!"

"Gila nih si gentong!"

Al terkekeh geli mendengar celetukan-celetukan teman-temannya yang merasa terganggu.

"Al dari mana? Kok lama?" Siti bergelayut manja di lengan Al.

"Buset! Baru juga dateng, udah di tempelin aja sama bayi kingkong." Gumam Al.

"Hah? Apa? Al ngomong apa?"

"Hah? Gu..gue ngomong apa? Gada ngomong apa-apa perasaan."

"Masa sih?" Siti tersenyum jahil seraya mencolek dagu Al. Dan perlakukan Siti barusan, mampu membuat teman-teman sekelasnya bersorak. Terutama para sahabat Al tentu nya.

"GASPOL SIT!" Pekik El yang duduk bersebelahan dengan Deon.

"Wah, Al abis beli coklat ya? Pasti buat Siti kan?" Ujar Siti.

Dengan watados nya Siti mengambil dua buah coklat dari saku baju Al. Al hendak mengambil nya kembali, namun Siti sudah lebih dulu mengantongi coklat tersebut.

"Makasih ya Al. Muah!" Setelahnya, Siti duduk di bangku nya sambil memamerkan coklat yang Al berikan.

Eh, berikan? Tidak tidak. Al tidak pernah memberikan coklat untuk Siti. Siti sendiri yang ambil.

"Emang kebangetan lo Sit! Mana coklat itu di kasih sama Tasha lagi."

"Dasar gentong!"

•••••

Vote and coment

About The Love Of The Twins : Al dan El [Akan Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang