1

1.2K 92 0
                                    


Hari ini, kami kembali latihan full team. Full team as in untuk koreografi Black on Black. Aku terlalu berusaha untuk fokus, jadi yang terjadi malah sebaliknya.

Sudah beberapa lama ini, aku kesulitan fokus saat berada diruangan yang sama dengan orang itu. Sisi lainku mencibir, alasan!

Tapi, sudah beberapa lama ini aku kebingungan, dengan diriku sendiri. Sadarlah, ada apa dengan dirimu sendiri? Hah, aku lelah bicara atau mengomeli diriku sendiri. Sepertinya logika milikku mulai menipis, atau mungkin tidak ada lagi. Mungkin karena fisikku selalu, hampir dalam keadaan selalu letih, jadi aku selalu tidak dapat berfikir jernih.

Atau mungkin karena aku yang selalu letih, sedikit kenyamanan yang diberikan seseorang membuatku memertanyakan sexuality-ku sendiri? Hah. Lucu!

"TEN!" Suara keras milik Taeyong yang bergema diruang latihan membuat kesadaran bahwa aku tengah berlatih, mencuat. Tuh, kan. Aku tidak fokus, dan tanpa sadar malah tenggelam dalam fikiran-fikiran tidak berguna ini.

"Mian." Aku menampar pelan pipiku sendiri, dan berusaha fokus menatap gerakanku pada cermin.

1.. 2.. 3..

1.. 2.. 3..

Tanpa sadar, mataku malah mengikuti gerakan seseorang yang terpantul lewat cermin. Aku menggeleng pelan, berusaha tetap fokus, dan kembali mengalihkan pandangan pada bayanganku sendiri.

Lagi-lagi, aku mendapati diriku tengah memandangi sosok itu lagi hingga tanpa sadar aku melakukan kesalahan gerakan, karena mengikuti gerakan pemuda itu.

Chittaphon Leechaiyapornkul sadarlah! Aku memisahkan diri dari formasi, mengambil botol air mineral dari tasku dan menenggaknya cepat.

"Hyung, kau tidak apa?" Lucas juga berhenti dari gerakannya, menoleh kearahku. Tentu saja aku tidak bisa menjawab, mulutku masih penuh air.

Member lain juga banyak yang terhenti, karena aku tiba-tiba memisahkan diri. Johnny Hyung malah menghampiriku, mengulangi pertanyaan Lucas. "Hey, kau tidak apa-apa?"

Aku yang baru selesai menelan air dengan rakus, hanya mengangguk dan mengacungkan jempol sebagai balasannya. Taeyong memandangi seisi ruang latihan dan menghela nafas, lalu memberikan intruksi, "Istirahat lima menit!" Johnny menepuk pundakku, segera bergerak keluar ruang latihan sembari berteriak, "Toilet!"

Aku sendiri menjatuhkan tubuhku perlahan ke lantai, tidur terlentang disana mengistirahatkan dan berusaha mendinginkan badan serta fikiranku, kalau bisa.

Mataku menelisik ruangan, tanpa sengaja menangkap tatapan khawatir sosok itu padaku. Mendinginkan fikiran, kau bilang Ten? Yang ada fikiran-fikiran tidak jelas itu semakin menggila.

A Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang