Belakangan ini aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama WinWin, dibandingkan member lain. Meski, kami baru saja debut dan tentu saja melakukan banyak promosi sebagai WayV, tapi kami sedang menjalankan suatu project.
Rainbow V. Disana, aku bersama WinWin sedang menyusun, memersiapkan sisi apa yang ingin kami tampilkan kepada para penggemar.
Karena konsep project ini, kami berdua (ralat, semua member) sangat sibuk. Kami perlu merancang, menyiapkan apa-apa yang kami perlukan dengan mandiri. Mandiri as in, memikirkan sendiri, sementara tentu saja, untuk mendapatkan apa yang kami perlukan, staff lah yang melakukannya.
Kami sempat berdiskusi singkat, membagi tim dalam project ini. Winwin dulu lah, yang mendatangiku, untuk menari dengannya. Aku, tentu saja dengan senang hati menyanggupi. Kun dan Jun akan berada dalam satu tim, sementara Lucas bersama Hendery dan Yangyang. Kami saling mengupdate tentang progress yang diperlukan secara singkat. Terkadang, kami bergantian satu sama lain, menjadi director atau membantu merekam progress satu sama lain. Yah, begitulah.
Sembari menyiapkan ini itu, kami menjadi Guest Star juga untuk sebuah acara Reality Show, All For One. Sebetulnya, aku masih merasa kurang siap, untuk acara seperti ini. Aku kurang percaya diri dengan kemampuan bahasa mandarin milikku. Tapi apa boleh buat, sekarang kami sudah dalam van, menuju lokasi shooting dan yang lain sangat excited menyambut ini, aku...
"Ge, tidak apa-apa?" Secara otomatis, aku mengangkat wajah dan menyunggingkan senyum untuk pemuda didepanku.
"Tentu saja. Hanya sedikit gugup." Lucas yang sebetulnya kini berada di kursi depanku tersenyum, "Tenang saja, kau kan tidak sendiri." Dengan itu, ia mendudukkan dirinya kembali dengan tenang di kursi depan.
Bagaimana caranya dia tahu kalau aku sedang 'tidak nyaman' sementara dia di kursi depan? Apa aku sebegitu mudahnya terbaca? Lamunanku terbuyar, saat kami diberitahu, bahwa kami sudah tiba. "It's ok." Lagi-lagi Lucas berbicara, menoleh ke arahku. Dan Kun Ge ikut menambahkan, "Kita pasti bisa," Mereka tersenyum, dan member lain ikut menjadi berisik selagi diarahkan ke dalam gedung. Aku hanya tersenyum, kali ini lebih tenang dengan canda-tawa yang lain.
"Selamat datang, kepada para Senior kalian.
.
.
.
Weishen, V!" Kami keluar, berjalan menuju kursi yang diletakkan ditengah ruangan. Kun Ge berjalan pertama diikuti kami yang membentuk barisan (seperti itik mengikuti induknya), ia merangkap sebagai semi-MC untuk kali ini.Acara berjalan dengan lancar. Di acara awal para trainee boleh memberikan pertanyaan, dan mereka akan menjawab. Pertanyaan yang diberikan juga tidak ada yang aneh-aneh, aku juga mengerti garis besar pembicaraan, serta ada Lucas dan Yang yang disampingku, membantuku jika ada yang kurang kupahami.
Lalu, sesi selanjutnya adalah games. Sebagai 'senior' mereka, kami diharuskan untuk mencontohkan games tersebut. Tentu saja, kami sudah di brief mengenai games dari hari sebelumnya, agar kami juga dapat mencontohkan dengan baik.
Tapi, tetap saja lumayan mengocok perut. Saat sesi pertama, orang didepanku adalah Lucas, ia berkata ia akan membantuku dan mengucapkan kata sejelas yang ia mampu. Karena kami akan bermain relay kata, dimana yang menerima kata akan dipasangi headset dengan volume musik yang akan membuat gendang telinga nyaris pecah. Kata-kata Lucas cukup menenangkanku. Tapi yang terjadi?
Pemuda itu sendiri juga tidak jelas, dan ternyata ia mendengar kata yang salah pula. Dan lucunya, ia berkata, "Dong si cheng, fat boy!" Astaga. Ah, menggemaskan sekali, God.
Tidak apa, memang begitulah fungsi games, menghibur. Fans kami juga pasti akan terhibur...
HAHA. Astaga memalukan sekali tadi.
Setelah menyaksikan para pemuda dalam berbagai team ikut melakukan games tersebut, aku cukup terkejut. Mereka luar biasa dalam games tersebut, haha. Kami melewati waktu yang cukup menyenangkan. Terutama bagiku, saat games sesi kedua.
Games sesi kedua adalah games yang mementingkan kekuatan(?). Atau begitulah yang kudengar. Lagi-lagi, Lucas memosisikan dirinya disampingku. Dia menggandengku kuat, aku menggandeng ia dan Kun Ge kuat-kuat.
Jadi sistem dari permainan ini adalah, ada tim bertahan, dan tim penyerang. Tim bertahan ada 7 orang dan akan menggandeng satu sama lain, sementara 2 orang dari tim penyerang akan berusaha menarik atau melepaskan orang sebanyak mungkin.
Dan luar biasa, tenaga mereka sangat kuat. Aku berusaha semampuku memertahankan Kun Ge, tapi karena aku juga tidak mau tertarik keluar, akhirnya aku menyerah dan Kun Ge terlepas. Lalu target selanjutnya adalah aku.
Aku betul-betul merasakan tarikan yang kuat, sedikit sakit. Tapi aku tetap tidak mau menyerah dulu, aku tidak suka kalah. Dan Lucas, ia sama sekali tidak menyerah. Ia tidak melonggarkan sedikitpun genggamannya padaku, yang ada malah semakin erat menahanku.
Semakin terdesak, akhirnya aku bergerak memeluknya erat. Aku berada diatasnya, memeluk tubuhnya yang jauh lebih besar, dan tentu saja lebih kekar dariku.
Jantung, apa kabar?
Saat itu, aku betul-betul tidak dapat mengendalikan ekspresiku. Sorakan yang kencang dari berbagai arah, tarikan yang semakin kuat dari tim penyerang, dia yang memegangiku erat, dan aku yang memeluknya dengan sama eratnya.
"Wah mereka sama sekali tidak menyerah!" Itu teriakan kencang yang tidak akan kulupakan.
Karena detik selanjutnya Lucas merespon teriakan itu dengan suara yang pelan, berbisik padaku. "Aku tidak akan menyerah padamu."