18

323 16 6
                                    

Huhu akhirnya setelah StayAtHome selama corona ini, author dapet penerangan buat ngelanjutin nih story. So buat menghibur para readers yang lagi di rumah, author back lagi dengan NANA!?? TADA NANA BACK. *paanSihThor

Ok dari pada banyak pembukaan. Mari kita lanjutkan saja~

Enjoy your time, dont forget to comment and give vote, because that's free. Thank you readers! Love you

---------------------

Setelah perdebatan bodoh antara Hanbin dan Nana mengenai permen kapas, akhirnya mereka memutuskan untuk melangkahkan kaki menuju rumah sakit yang jaraknya lumayan jauh dari tempat sehun dirawat. Selama perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara, hanya suara jalanan dan suara beberapa orang yang mengobrol.

"Hanbin oppa" panggil Nana yang membuat lamunan hanbin buyar, genggaman tangan Nana menelusuri jari jemari Hanbin membuat Hanbin benar benar merasa buruk sekarang. Bahkan mata Nana yang tadinya terlihat sangat bahagia menjadi sedikit menunjukkan rasa sedihnya. Bukannya Hanbin tidak suka di beri perhatian, hanya saja mungkin menurutnya dia 'Tidak Pantas' mendapatkan itu.

"Apakah Oppa baik baik saja?" tanya Nana yang hanya dibalas hanbin dengan anggukan kemudian terus berjalan sambil bergandengan tangan dengan Nana. pertanyaan itu sudah berkali kali bahkan berpuluh kali disampaikan oleh orang sekitar, tapi tak satupun yang mampu membuka mulut hanbin yang terkunci rapat itu.

"Bagaimana kuliah oppa? apakah di kanada lebih menyenangkan dari disini?"

"Apakah Oppa selalu makan tepat waktu?"

"Ah Oppa pasti jarang istirahatkan, jangan lupa buat tidur. jangan belajar terus"

Semua pertanyaan dan pernyataan bertubi tubi Nana membuat Hanbin sendiri bingung untuk menjawabnya, ia tau betul bahwa Nana sekarang sedang mengkhawatirkannya dan disaat itulah ia merasa menjadi seseorang yang buruk. sangat buruk, karena sekarang ia sedang memakai topeng itu kembali

Tanpa mereka sadari, akhirnya kaki mereka memasuki rumah sakit dimana tempat Sehun di rawat. Wajah sumriang Nana terlihat jelas tercetak di wajahnya, bersemangat di gendongan seorang hanbin. 

"Nana, aish kau kemana saja dari kemarin?" Dengan cepat Baekhyun menghampiri hanbin dan mengambil alih dengan Nana dari gendongannya.

Hanbin meneguk salivanya, melihat Baekhyun yang sekarang menggendong Nana dan matanya menatap tajam ke arah Hanbin.

"Ah-- maaf jika kami terlalu lama" kemudian hanbin menghela nafas dan tersenyum bodoh ke arah Baekhyun sambil sedikit menunduk hormat.

Sedangkan Sehun masih terduduk di kursi rumah sakit menyaksikan drama picisan baekhyun, sumpah baekhyun benar benar seperti seorang ibu yang menciduk anak perempuannya pulang bersama lelaki.

"Sudahlah Hyung, dia hanbin. Aku mengenalnya. Dia dulu pengasuh Nana. Berhentilah bersikap seakan dia orang jahat"

"OPPA!"

"Eumm-- kenapa kau tambah berat. Menyusahkan sekali"

"Oppa tau tidak, tadi Nana pergi ke taman bermain bersama Kak Hanbin. Seru sekali" Nana dengan semangatnya bercerita mengenai semua permainan yang ia lakukan dengan duduk manis tepat di kedua paha lelaki yang tengah terduduk di kasur pasien. Sepertinya dengan melihat adiknya yang berceloteh seakan rasa sakit yang ia rasakan menghilang begitu saja

Ah bodoh, apa yang baru saja kau pikirkan sehun

"Hun, ada telfon dari manajer" Nana yang semulanya bercerita langsung memunculkan wajah cemberutnya. Selalu. Selalu saja ada yang mengganggu momennya bersama kakaknya yang sibuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30 days with my sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang