3.Missing

20 4 4
                                    

Matahari mengusik tidur damai Azelvin.Hawa hangat menerpa wajahnya dan punggung yang tak tertutupi oleh selimut.Tangannya meraih sesuatu di sampingnya yang ia yakini masih terpejam di atas ranjang yang sama.Namun mata beriris hijau zamrud itu langsung terbuka begitu tangannya tak mendapati apa pun di sampingnya.Wanita yang berada di bawah kuasanya semalam hilang entah kemana.Ada rasa tak terima bercokol di hatinya karena dirinya merasa seperti pihak yang ditinggalkan.Dan baru kali ini dirinya ditinggalkan setelah pergulatan panas di antara mereka padahal biasanya dirinya yang meninggalkan perempuan yang tidur bersamanya.

Memaksakan diri terbangun karena hal seperti ini baru pertama kali terjadi dalam hidup Azelvin.Keinginannya saat bangun tidur tadi adalah menyapa perempuan itu dan berharap bisa mengulangi apa yang terjadi tadi malam.Bahkan ia masih ingat begitu jelas ketika wanita itu menyebut namanya ketika berada di puncak gairah bersama.Ya Azelvin memintanya memanggil Hugo,itu memang nama yang hanya boleh disebutkan oleh orang-orang terdekatnya.

Kenapa dirinya harus merasa seputus-asa ini hanya karena wanita.Biasanya wanita lah yang mengejar-ngejar dirinyabtanpa ia bersusah payah.Mereka dengan sukarela menyerahkan tubuh mereka untuk dirinya.Dan kini ia sudah merasa bosan dengan hal itu.Dirinya seolah menemukan suatu kaitan yang terlepas dalam hidupnya.Tetapi entah mengapa malah menghilang begitu saja bahkan tanpa dirinya tahu nama wanita itu.

Diraihnya ponsel di atas nakas dan menekan pada papan teleponnya.Terlihat raut wajahnya yang tak sabaran menanti jawaban dari seberang.

"Masuk ke dalam segera!"

Tak berapa lama setelah ia menutup teleponnya beberapa orang berseragam safari hitam berdatangan.Terlihat wajah ketakutan mereka melihat aura bos nya pagi ini.

"Siapa yang menyuruh kalian untuk membiarkan wanita semalam pergi?Jawab!!!"

"Eh anu bos,cewek itu sendiri bos."

"Goblok.Kalian dibayar siapa,hah??"

"Bos yang bayar kita."

"Lalu kenapa kalian biarkan dia pergi?"

"Cewek itu bilang kalo bos dan dia udah selesai dan bos lagi tidur jangan diganggu.Dia cuma bilang gitu trus pergi bos.Kita gak tau kalo bos nyariin."

"Ya udah kalo tau saya nyariin ngapain kalian masih di sini.Cari dia sampai dapat!"

"Yah bos kita kan gak inget wajahnya,kan semalem remang-remang tuh."

"Aarrgghh,gak ada gunanya.Ya udah kalian pergi deh.Beresin tempat ini setelah saya pergi."

Azelvin mengacak-acak rambutnya kasar.Entah mengapa ia begitu kesal dan marah hanya karena ditinggalkan wanita itu.Azelvin merasa wanita ini berbeda dari yang ia kenal.Di saat wanita lain berlomba mencari perhatiannya wanita ini sangat acuh padanya.Jika tahu akan terjadi seperti ini ia akan mengikat wanita itu di ranjangnya.Pasti wanita itu akan masih di sini menikmati hari yang panjang.

Sedangkan di tempat lain Valencia terlihat begitu terpukul dengan apa yang terjadi.Ia batal menikah dan sekarang ia harus kehilangan mahkotanya sebagai seorang perempuan.Bekas kemerahan di seluruh tubuhnya menandakan bahwa apa yang terjadi semalam bukan mimpi.Salahnya juga yang terbawa emosi sehingga ia mencekoki dirinya sendiri dengan minuman yang tak pernah dicobanya.Sekarang dirinya tidak tahu harus bagaimana lagi karena sudah jelas orang tuanya akan mengetahui perihal pernikahannya yang batal.

Cepat atau lambat dirinya harus menyingkir dari kehidupan orang-orang yang mengenalnya.Karena dirinya sadar betul bahwa semalam mereka tak bermain aman dan ia takut hal yang tidak diinginkan terjadi padanya.Tanpa buang waktu ia pun membuat surat pengunduran diri dan juga secepatnya keluar dari negara ini.

Dirinya masih punya tabungan untuk hidup walau hanya beberapa bulan saja.Dia akan mencari pekerjaan kembali di tempat yang baru.Saat menyiapkan hal-hal yang diperlukannya bel apartemennya berbunyi menandakan ada seseorang di depan pintu apartemennya.

Valencia pun bergegas membuka pintu setelah membereskan barang-barangnya.Dan tanpa diduga saat membuka pintu sebuah tamparan malah menyambutnya.

Plakk

Valencia langsung terkejut karena mamanya berada di depan pintu dengan sorot kemarahan yang luar biasa.Wajahnya merah padam dan terlihat ingin mencakar Valencia.Papanya berdiri di samping mamanya hanya diam saja.

"Dasar anak gak tau diri."

"Mama apaan sih datang tiba-tiba nampar Cia?"

"Masih bisa nanya kamu?"

"Ma,aku gak ngerti deh tiba-tiba mama datang trus nampar aku."

"Darren datang membatalkan pernikahan."

"Lho memang itu mau dia."

"Kamu yang keterlaluan Cia."

"Ma,Cia gak ngerti deh Ma."

"Darren membatalkan pernikahan karna kamu selingkuh."

"Omong kosong dari mana itu Ma?"

"Kamu liat video ni,jelaskan sama Mama kalo itu bukan kamu."

Mama menyerahkan ponselnya yang langsung memutar video berdurasi sekitar 4 menit.Di video itu terekam Valencia dan lelaki yang semalam bersamanya.Tiba-tiba darah seolah surut dari wajahnya.

"Katakan sama Mama dan Papa itu bukan kamu."

"Ma tapi aku bisa jelasin."

"Oh itu berarti memang kamu Cia?"

"Ma itu memang Cia tapi Mama dan Papa dengerin alesan Cia dulu."

"Gak perlu,kamu sudah mencoreng nama baik Mama dan Papa.Sekarang terserah kamu mau seperti apa kita gak peduli.Mama udah menganggap gak punya anak apalagi anak gak tau diri kayak kamu."

Setelah menyelesaikan ucapannya Mama dan Papa pergi begitu saja.Valencia benar-benar hancur karena orang tua nya sudah tak mempercayainya lagi.Semuanya gara-gara Darren sialan itu.Valencia berjanji akan membalas sakit hatinya ini.Setelah pengkhianatan yang dilakukan Darren dengan sengaja meracuni pikiran orang tuanya.Semakin bulat keyakinannya untuk pergi dari sini.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang