Anakku Melawan
“Ambilin papa minum, bang,” suruh sang Papa kepada anak pertama usianya 7 tahun. Anak yang disuruh malah menjawab.
“Papa kan masih muda, Papa punya tangan dan kaki, Papa bisa kok ambil sendiri, aku nggak mau disuruh suruh melulu.”
“Kamu ini ya kecil-kecil udah berani melawan, cepet ambilin, Papa kan cape harus nyari uang buat kamu,” teriak Papa dengan mata melotot seperti hendak keluar saja bola matanya.
Anak itu bergerak mengambil air dengan hati dongkol.
Papa itu bertanya, “Bu, anak yang suka melawan harus diapakan ya?”
Saya senyum dulu ambil napas kemudian saya bilang, “Anak bapak benar.”
Jika bapak menyuruh anak melakukan kegiatan apa saja itu artinya bapak meminjam tangan anak untuk melakukannya sehingga anak menjadi robot bapaknya.
Tugas bapak adalah membangun kemampuan empati anak. Jika anak memiliki empati, tanpa disuruh dengan arahan dirinya, saat melihat bapaknya lelah dia akan berusaha membantu sekemampuannya.
Tugas bapak lainnya adalah memodelkan jadi pribadi yang mandiri. Bapak lakukan segala sesuatu yang bisa bapak lakukan selama tangan dan kaki masih bisa berfungsi. Sehingga anak kelak akan melakukan hal yang sama.
Wahai bapak, Berhentilah mejadi bapak boss. Masih kecil sudah diperlakukan demikian oleh anak, bagaimana jika kelak anak itu sudah besar? Jangan kaget jika ia berlaku kurang ajar.
Modelkan lah sikap akhlakul kharimah pada anak-anak sejak dini. Supaya kita tidak menyesal suatu hari nanti. Stop jadikan anak kita robot. Bagun afeksinya, bangun inisiatif, kemandirian dan empatinya.
Jadilah bapak yang kelak anak nya bersyukur memiliki bapak seperti Anda.
Sumber: https://t.me/semangatsubuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Semangat Berhijrah
EspiritualBerisi hal-hal seputar islam dan kisah inspiratif. Semoga, dapat bermanfaat dan menambah semangat dalam berhijrah. Sebab, ketika cinta Allah berhasil diraih maka kemudahan akan senantiasa mengiringi.