40. Berdaulat Atas Jiwamu Sendiri

255 20 1
                                    

📝 Ustadz @felixsiauw
Berdaulat Atas Jiwamu Sendiri

| | |

Kita nggak bisa membuat semua orang menyenangi kita, sebab hidup adalah pilihan, itu yang saya tulis di buku pertama saya, bab pertama, pada tahun 2010

Bila kita memilih jadi orang baik, yang jahat takkan suka. Sebaliknya, orang baik juga tak suka dengan yang jahat. Kita tak mungkin bisa menyenangkan semua orang

Kita takkan pernah bisa mengendalikan orang lain, yang bisa kita kendalikan satu-satunya adalah diri kita sendiri. Semua itu pilihan kita

Itulah hebatnya Islam, mengubah orang lain dengan cara mengubah diri kita sendiri. Termasuk dakwah, ia adalah seni mengendalikan diri untuk mengubah orang lain

Kita ikhlas karena Allah, menyayangi manusia sepenuh hati, itu dalam pilihan kita, lalu kita berdakwah, akan tetapi manusia suka atau tidak? Itu diluar kuasa kita

Tugas kita sebaik-baiknya menyampaikan dakwah, sekeren-kerennya menyebarkan Islam, seindah-indahnya menegakkan agama, sisanya itu bukan urusan kita

Dakwah tak dilihat selain itu, selain apa yang ada dalam dirimu, yang bisa engkau kendalikan. Indikasi berhasil atau gagalnya dakwah bukan pada orang yang engkau dakwahi

Bukan banyaknya followers atau yang unfollow, bukan banyaknya komentar atau cacian, bukan juga tentang ramai likes atau report, bukan itu semua

Andai banyaknya pengikut jadi tanda, Nabi Nuh gagal. Andai dibenci penguasa jadi indikasi, Nabi Ibrahim gagal. Andai dicaci maki orang dihitung, Nabi Muhammad gagal

Pujian tak menambah pahala, cacian tak menguranginya. Banyaknya followers tak membantu dalam hisab. Engkau sendiri yang bisa menentukan, hidupmu seperti apa

Hidup adalah pilihan, maka diterima atau tidaknya amal dakwah kita, tergantung dari kita sendiri bukan orang lain. Lalu mengapa kita masih disibukkan manusia?

Semangat BerhijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang