sepuluh

342 39 4
                                    

"Mengajaknya kencan lalu menyatakan perasaanmu?"

🌵

Saran Seungkwan di tempo hari cukup memenuhi pikiran lelaki mungil yang tengah meringkuk di dalam selimutnya, sesekali ia mengeram kesal karena terlalu muak dengan saran itu yang selalu berputar kesana kemari di pikiran Jihoon.

"Argh!—Seungkwan sialan..." Umpatnya dalam selimut sambil menggeliat tak nyaman.

Suara ketokan pintu menghentikan aktivitas mengeram kesalnya, "Hoon, ayo makan dulu?" Ujar suara lembut dari luar, "itu pasti Okaa—san..." Jihoon membatin.

"Tidak, nanti saja." Tolak Jihoon lembut, Okaa-san kembali berucap, "baiklah, makanan akan Okaa-san simpan di lemari, selamat malam." Dan hanya dijawab oleh deheman lembut Jihoon sebelum ia tertidur.

🌵

Kringgg!!!

Suara alarm milik Jihoon berbunyi. Jihoon segera meloncat dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah memakai bajunya, ia menyempatkan diri untuk bercermin di depan cermin miliknya sembari merapikan tampilannya yang masih seperti gembel.

"Mengapa wajahku seperti ini huhuuu~" guman Jihoon sedih, namun ia kembali tersenyum, "Tenang Hoon, Soonyoung pasti suka sama kamu!" Seru Jihoon dengan semangat.

Tanpa ia sadari, Soonyoung yang sudah datang dan menunggunya di depan kamar milik Jihoon mendengar itu, ia terkekeh kecil, "kkk~ aku sudah jatuh cinta padamu, bodoh." Gumamnya sambil pergi dari depan pintu takut Jihoon akan mempergoki dirinya yang sudah mendengar kalimat Jihoon tersebut.

Tak lama, Jihoon pun keluar dari kamarnya lalu pergi kearah ruang makan.

Penglihatannya pun menangkap Soonyoung yang sedang bercanda bersama keluarganya, senyum tipis terukir di bibirnya lalu pergi menghampiri meja makan.

"Selamat pagi~" sapa Jihoon sambil mengambil tempat duduk di sampin Soonyoung dan dihadapan sang Ayah.

"Anak papa udah wangi ya, ayo makan dulu," ajak sang ayah sambil mengambilkan Jihoon piring. "Terima kasih, ayah~" jawab Jihoon.

Dan mereka pun menikmati makanan dengan khidmat sekaligus dengan santai.

"Yaudah, om tante, saya berangkat dulu. Ayo, hoon" ujar Soonyoung sembari bersalaman dengan orang tua Jihoon. Setelah itu Jihoon juga melakukan hal yang sama seperti Soonyoung.

Mereka pun pergi meninggalkan rumah Jihoon dengan Soonyoung yang menautkan tangannya kepada tangan Jihoon.

Dan mereka mulai berjalan,

"Emm, Young...?" Tanya Jihoon membuka pembicaraan.

Soonyoung hanya berdehem, "e-em... n-nanti sepulang sekolah b-bisa j-jalan?.." tanya Jihoon to the point.

Jihoon sudah mati matian menunduk demi menutupi rona merah di wajahnya.

Soonyoung menghentikan langkahnya, lalu menatap lelaki yang lebih pendek di sampingnya, "Ayo." Ujarnya sembari tersenyum menampilkan gigi hamster miliknya. Jihoon pun ikut tersenyum lalu reflek memeluk Soonyoung.

Setelah beberapa detik, barulah Jihoon sadar lalu melepaskan pelukannya. "E-eh, g-gomenasai..." cicitnya pelan, Soonyoung hanya terkekeh lalu melanjutkan langkah mereka kearah Sekolah.

"Seungkwan! Kau dengar itu?! Aku berhasil mengajaknya pergi! Yes! Saat yang tepat!"

🌵




hai, masi adakah pembaca disini?

—ran, 00.02 wita

eine kleine ; soonhoon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang