2 - Pertemuan Kedua

1K 127 213
                                    

Assalamu'alaikum....

Hai ... apa kabar semuanya? :*
Sebelum mulai membaca, dimohon kerendahan hatinya untuk menekan tombol bintang/vote, yang ada di bawah ya ;)
Syukron buat yang udah vote, Barakillah ... semoga berkah, berkah buat yang nulis, berkah buat yang baca :)

Happy reading :*

🕳🕳🕳

Pintu utama milik rumah sederhana peninggalan ayah Amanda terbuka lebar nenampilkan anak gadisnya yang kini tengah bermuram durja. Dari dalam, sang ibu yang tengah sibuk dengan mesin jahit pun langsung menghentikan aktifitasnya lantas menyapa anak gadisnya itu, "Kamu sudah pulang, Nak?" tanyanya.

Masih dengan langkah gontai Manda masuk lantas menyalimi tangan sang ibu, "Assalamu'alaikum, Bu," ucapnya.

"Wa'alaikumussalam ... kenapa lagi?" Sambil meletakan kedua tangannya pada bahu Manda, Bu Aruni bertanya.

"Manda dipecat, Bu."

Bu Runi menghela nafas lantas menyamakan posisinya dengan Manda, "Berapa kali ibu bilang, berhenti bekerja. Kamu itu pelajar dan tugas pelajar itu ya belajar bukan yang lain, apalagi bekerja," ujarnya.

"Manda cuma mau ngeringanin beban keluarga kita bu. Udah pokonya ibu gausah khawatir yah, Manda gapapa." Gadis cantik itu menggenggam kedua tangan sang ibunda.

"Udah cukup, Nak, dengan penghasilan menjahit saja kebutuhan keluarga kita udah tercukupi."

"Bu ... harusnya yang berhenti kerja itu ibu, ibu ga boleh terlalu cape. Mulai sekarang ibu istirahat aja di rumah ya, Bu," bujuk Manda

"Ibu gapapa Manda, ya sudah kamu makan dulu gih! Ibu udah masakin tumis kangkung kesukaan kamu," ujar Bu Runi sambil menunjuk meja makan.

"Wah mantep bu ... ayo kita sama-sama makan, oh iya Panji mana bu?" Manda menanyakan Panji, sang adik yang sedari tadi tidak kelihatan batang hidungnya.

"Seperti biasa lah, Nda," jawab bu Runi, raut wajahnya berubah sedih.

"Ya ampun ... sampai kapan Panji bakal kayak gitu, Bu ...."

🕳🕳🕳

Keesokan harinya, Manda datang ke sekolah dengan On Time, tepat jam 06.00 WIB. cewek cantik itu udah stand by di ruangan OSIS. Pasalnya dari hasil rapat kemarin, hari ini sekolah akan mengadakan Pekan Olahraga Seni yang mana acara pembukaannya adalah pertandingan bola basket.

"Eaaa ... lagi-pagi gini bu ketos udah stand by aja nih, giat amat." Elina, sahabat Manda yang juga termasuk dalam jajaran OSIS datang secara tiba-tiba sambil menenteng dua mangkuk bubur ayam yang masih panas. "Sarapan dulu, Bu, gue yakin seratus persen kalo perut lo itu pasti masih kosong melongpong," lanjutnya sambil meletakan satu mangkuk bubur itu ke hadapan Amanda.

"Kenapa lo repot-repot sih, El ... gue belum laper," balas Manda.

"Kebiasaan buruk lo itu ya ini, nih ... males sarapan. Udah deh pokonya gue gak mau tau, gue udah cape-cape ngantri buat beli ini bubur di si mamang penjual kaki lima depan gerbang, jadi mau gak mau lo tetep harus hargain usaha gue, okay? Mana sini mulut lo, buka! Ayo, aaa ...." Tanpa kompromi, Elina langsung menyedokan sesendok bubur pada mulut Manda, dan dengan ogah-ogahan akhirnya Manda pun menerima suapan dari sahabatnya itu, mereka sarapan bersama.

•••

Jam menunjukan pukul 08.00 WIB. Seluruh siswa SMA Pancasila kini sudah berkumpul di lapangan, pertandingan basket akan segera dimulai. Pada pekan olahraga kali ini, tuan rumah akan bertanding melawan anak-anak dari SMA Garuda.

Berawal Dari TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang