15 - Perhatian kecil

464 57 112
                                    

Assalamu'alaikum...
Bertemu lagi dengan naneunn, penulis amatir yang suka nulis seenaknya dan sering ngaret🤣🤣🤣
Berhubung kemarin udah bilang bakal up hari ini, jadilah...naneun up, ya walaupun malem up-nya, tapi gapapalah yaaa yang penting up hihihii...
Dan malam ini ni spesial banget nget ngett, pasalnya...nann bakal up double part ALIAS dua part sekaligus, so...tetep stay ya manteman😉😘😘

AHYAA...
Seperti biasa ... sebelum mulai, nann mau minta tolong dulu, boleh 'kan???
Tolong minta vote dulu (tekan bintang yang di bawah) sebelum mulai baca ya...makasih yeorobun😘😘😘
.
.
.

⚫⚫⚫

Amanda merapatkan diri ke belakang pohon mangga yang berada di taman kota, sekarang ia dapat melihat dengan jelas bahwa Angga sudah tepat berhadapan dengan sepasang manusia yang sedari tadi asyik duduk di atas kursi taman itu.

Entah karena motif apa, Manda yang biasanya enggan mengetahui urusan orang lain, kali ini mendadak kepo dan tertarik untuk menguping pembicaraan Angga dengan cewek tersebut.

"Eh kamu udah datang ternyata," ucap cewek itu ketika menyadari Angga sudah berdiri di hadapannya.

"Iya nih," balas Angga singkat, walaupun raut wajahnya tenang namun terlihat Angga bertanya-tanya dalam hati akan kehadiran pria yang bersama cewek itu, sedangkan pria itu hanya balas menatap Angga dengan tatapan kurang suka.

"Kamu sendirian?" Cewek itu bertanya.

"Iya," jawab Angga, "Tadi ngajak ketemu di tempat biasa 'kan? ada apa?" lanjut Angga.

Wanita itu melirik pria di sampingnya kemudian melirik Angga, lantas berdiri setelah merapikan cardigan yang dikenakannya, setelan jeans dengan atasan singlet berbalut cardigan yang terbuka membuat cewek itu terlihat cantik sekaligus sexy.

"Ada apa, cepetan, aku ada janji sama temen-temen." Angga berkata sambil melirik jam tangannya.

Wanita itu mensejajarkan diri dengan Angga lantas menarik tangan pria yang masih duduk untuk ikut berdiri di sampingnya.

"Emm...Ang..ga...,"

"Iya, Rebecca?" Angga mengangkat sebelah alisnya saat menyebut nama cewek itu yang ternyata tak lain ialah Rebecca.

"Kenalin, ini pacar baru aku," ujar Rebecca seraya menggenggam jemari lelaki yang dibawanya.

Angga tersenyum simpul, "Oh," tanggapnya.

"Ooh?" Rebecca mengulang perkataan Angga sekaligus menjadikannya sebuah pertanyaan.

Angga menarik nafas panjang namun bukan berat, melainkan lebih seperti nafas lega. Ditegakkan badannya seraya memasukan dua tangan ke dalam saku jeans-nya. "Iya, oh, udah selesai 'kan? yaudah gue pamit ya," ucapnya sambil tersenyum.

Rebecca melongo tak percaya, "Ih, Angga...lo kok gak nanya apa-apa gitu ke gue," ucapnya.

"Maksud lo?"

Berawal Dari TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang