Karena hari sudah pagi aku memilih kembali kekamar untuk membangunkan Mui.
Mui pergi dari kediamanku ketika matahari terbit, setelah Mui pergi akupun bersiap-siap untuk menemui Tanjirou. Aku memakai pakaian Pemburu Iblis dengan pedang yang kusampirkan disamping tubuhku lalu memasang haori bercorak bunga anggrek dibagian bawahnya. Lalu memasang jubah bertudung untuk melindungi tubuhku dari sinar.
Krek. Bunyi pintu fusuma yang menutup menandakan sang pemilik yaitu aku sudah ada diluar. Aku mengikat rambut panjangku dan menyembunyikannya dibalik tudung jubah. Berjalan dibawah sinar matahari membuatku sedikit kepanasan karena darah iblisku.
Aku berjalan kearah kediaman kupu-kupu. Tumbuhan rindang dan banyak kupu-kupu yang berterbangan diberbagai arah menjadi ciri khas kediaman Shinobu.
Aku mengetuk pintu tempat Shinobu mengobati pasukan pemburu yang terluka.
Aku terus mengetuk pintu tidak sabar karena tidak ada orang yang berniat membukakan pintu ini dari seberang sana. Karena jengkel pintu berbahan kayu itu kutendang dengan keras hingga menghantam seseorang yang sepertinya baru mau membukakan pintu ini.
Kulihat orang itu menggerutu sambil memegang hidung juga dahinya yang terlihat mengeluarkan sedikit darah. Orang itu mengusap darah yang keluar dan menatapku dengan tajam.
"KAU ITU KENAPA SIALAN! KENAPA ADA IBLIS DISINI?!!!"
Ah, sekarang aku ingat dia Inosuke Hashibira salah satu trio kamaboko squad. Rambut hitam dengan ujung biru yang panjangnya menyentuh garis bahu dan mata hijau kristal tajam menatapku dengan garang dan menarik tanganku yang sejak tadi tidak kusadari sudah menutup kedua telingaku dari suara cempreng milik Inosuke.
Seseorang berlari dari arah belakang Inosuke.
"SIALAN LIHAT AKU OI IBLIS!!! BERANI SEKALI KAU MELUKAI WAJAH INOSUKE-SAMA INI!!"
Seorang perempuan berkuncir dua datang untuk menghalangi tangan Inosuke yang menarik-narik tanganku.
"Hentikan! Dia itu Pilar Salju! Sopanlah sedikit!" ucap perempuan itu memukul kepala Inosuke sampai pingsan yang membuatku sweatdrop.
"Pasangan absurd!" Pikirku.
Perempuan itu segera menunduk, Dia Aoi Kanzaki. Salah satu anak didik Shinobu.
"Sumimasen, Kuroyuki-sama." ucapnya menunduk. "Ada perlu apa anda kesini?"
Aku membetulkan lengan jubahku yang sedikit berantakan karena ditarik Inosuke. "Aku ingin bertemu dengan anak yang bernama Kamado Tanjirou dan Kamado Nezuko. Mereka ada disana bukan?"
Aku mengangguk dan mempersilahkan aku masuk kedalam. Aku juga ikut kedalam dengan Aoi tangan kiri yang menarik sebelah kaki Inosuke.
Karena tidak tega melihat Aoi yang terlihat sedikit keberatan saat menarik Inosuke, aku segera menawarkan untuk ikut menariknya agar kami berjalan lebih cepat. Aoi mengangguk bersemangat, lalu aku menarik sebelah kaki Inosuke yang satunya lagi dengan mudah.
Kami tiba disebuah pintu kayu yang dari luar terdengar suara teriakan yang kuyakini itu suara Zenitsu yang menolak untuk meminum obatnya.
Aku terkekeh mendengar teriakan Zenitsu yang cempreng dan memekakkan telinga itu. Ceklek. Aku masuk kedalam dan melihat kamar yang sedikit berantakan dengan Zenitsu yang terlihat seperti mau kabur lewat jendela dengan baju putih yang ditarik oleh Tanjirou, Kanao dan seorang kakushi.
Tanjirou yang melihatku segera melepaskan pegangannya dari Zenitsu dan berlari kearahku lalu memelukku.
"(Y/n)!"
Aku membalas pelukannya dengan erat, "bagaimana kabarmu Tanjirou?" tanyaku.
Dia melepaskan pelukan kami. "Aku sudah lebih baik." ucapnya. "Walaupun lukaku masih belum sembuh."
"Ya ampun..."
"Jadi, (y/n) kenapa kamu kesini?" tanya Tanjirou.
"Ah, aku akan berangkat lagi karena ada tugas baru yang menanti."
Tanjirou terlihat sedikit kecewa lalu kembali ceria seperti tadi, "oh! Jangan lupa bawa oleh-oleh ya!" ucapnya tersenyum.
Aku mengelus kepalanya, "tentu. Dimana Nezuko?"
"Nezuko ada diruangan sebelah, yang tidak terkena cahaya matahari."
Aku mengangguk lalu mengeluarkan sekeranjang buah apel dan persik. "Ini, silahkan dimakan."
Aku berjalan keluar meningalkan ruangan tadi ke ruangan Nezuko berada. Kriet. Kulihat Nezuko tertidur diatas kasur yang berselimut putih.
Aku mendekati ranjangnya dan mengelus kepala Nezuko.
"Sebentar lagi, sebentar lagi semuanya akan berakhir. Kibutsuji akan berakhir, para iblis juga akan berakhir, kau akan kembali menjadi manusia seutuhnya. Dan aku.... Aku juga akan berakhir.
Aku tidak akan membiarkan Muzan menyentuh sehelaipun rambutmu, Nezuko. Nee-chan dan nii-chanmu pasti akan melindungimu. Tak perlu takut, kami ada disini."
Aku kemudian pergi dari ruangan itu setelah menutup pintunya.
"Kaak!!"
Suara gagakku terdengar menggema. Aku berlari mengikuti arah terbang gagakku. Ini adalah pekerjaan terakhirku sebelum pertempuran besar.
.
.
.
T
B
CManu nanya nih, part kereta bngsd kan belum lewat. Jadi readers-chan mau Rengokunya San selamatin apa nggak?
Tantangan buat readers yang cumn ngeread!!!!
..
.
Next chapter nya San update setelah 70 vote ya ^^
.
.
.
Habis San lihat, vote nya cuma seperenam dari yang baca :''''Oke, see next chapter ya ^^
15 November 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kimetsu No Yaiba - After All
FanfictionKimetsu No Yaiba Series #1 Tangan pucat sialan! Tanggung jawab dong! Udah ditarik begitu saja eh, malah ditinggal! Kamu yang dulunya berusia 25 tahun tiba-tiba ditarik ke zaman dulu dimana iblis pemakan manusia masih hidup dan berkeliaran memakan ba...