2 tahun telah kulewati. Aku berlatih Kuroyuuki no kokyu atau biasa dipanggil para pemburu iblis kuroki no kokyu (pernafasan salju hitam) seperti yang ada pada catatan pilar masa lampau.
Tidak kusangka pelatihannya semenyakitkan ini. Aku jadi mengerti betapa besar perjuangan Tanjirou.
Dua hari setelah aku resmi menjadi bagian pemburu iblis, Muichirou Tokitou datang ke markas pemburu iblis. Dia terlihat sangat menyedihkan dan kehilangan ingatannya. Kami bersama-sama berlatih bedanya dia menjadi pilar kabut sedangkan aku menjadi pilar salju, jangan lupa tambahkan kata hitam setelah kata salju.
"Kaak!"
"Hm? Ada apa?" kasugaigarasu atau bisa dipanggil gagak kasugai, itu terlihat terbang mengelilingi atap kediamanku.
"Tugas!! Tugas!! Pergilah keTokyo!! Asakusa!! Prefektur Tokyo Asakusa!! Disana ada beberapa iblis yang berkeliaran! Kaak!!"
"Tokyo?! Asakusa?!! Itu jauh sekali! Berapa lama aku sampai disana?!"
"Kaak!! Pergi!! Tugas!! Perintah!! Kaak."
Huuh, aku hanya bisa menghela napas. Semenjak masuk ke pemburu iblis aku selalu diberi tugas yang jauh juga berat. Dasar! Ubuyashiki itu!
Aku terus mengumpat tanpa mempedulikan gagak kasugai ku yang sedari tadi mematuk-matuk kepalaku dan menarik-narik rambut (h/c) ku yang panjang.
"Shigoto!! Kaak! Pergilah ke desa terdekat lebih dahulu! Beli persediaan makanan untuk pemburu iblis di Asakusa!! Kaak!!"
"Iya iya, dasar gagak cerewet!"
Dan kubiarkan dia bertengger diatas rambutku yang sudah terlihat seperti sarang burung karena tarikannya tadi.
Aku melangkah mengambil jubah tanpa peduli rambutku yang disarangi oleh seekor gagak.
Aku mengambil jubahku dan memakainya lalu memasang pedang nichirinku dipinggang yang di selipkan diikat pinggang.
Gagak kasugai itu kubiarkan diatas kepalaku tertidur didalam tudung jubah. Aku berjalan menuju hutan.
"(Y/n)."
Tepat sebelum aku berjalan memasuki hutan terdengar suara seorang pemuda yang memanggil namaku.
"Mui. Ada apa?"
Wajah Muichirou yang datar membuatku susah dalam menebak isi pikirannya.
"Kau mau kemana?"
Aku tersenyum. "Aku dapat pekerjaan di Asakusa."
"Begitu, jangan lupa bawa oleh-oleh ya."
"Tentu." kemudian aku berjalan meninggalkan lelaki imut itu.
Aku melompat dari satu pohon kepohon lain, aku harus kedesa terdekat lebih dahulu. Aku akan membeli beberapa makanan.
.
.
.
Setelah berlari beberapa jam, aku tiba di perbatasan Asakusa. Kuhirup secara perlahan aroma yang ada disekitar. Kota yang tergolong cukup modern. Ada banyak gaun dan jas menggantikan yukata dan hakama.
Aku menemui beberapa pemburu iblis yang sepertinya sudah mengetahui kedatanganku lewat kasugaigarasu. Aku memberikan beberapa makanan dan uang kepada beberapa pemburu iblis.
"(Y/n)-sama, kenapa hanya sendiri saja? Bukannya markas mengirim dua pemburu kesini menggantikan kami bertiga?"
"Aku tidak tahu ada perintah seperti itu, tapi mungkin pemburu itu akan datang sebentar lagi."
Itona terlihat sedikit berpikir. "Itu.. (Y/n)-sama, apa itu di rambut anda?"
Aku menyentuh rambutku yang sedikit berantakan?
"Kaak!!"
"Kau! Apa yang kau lakukan di rambut ku sialan!"
Gagak itu kembali menusuk-nusuk kepalaku dengan paruh tajam nya.
"Aduh duh, sakit!"
Karena gagakku itu terus menolak pergi dari kepalaku akhirnya ku biarkan saja dia tertidur disana.
Itona adalah mantan rekanku yang kini sudah berganti. Lewat perkataannya aku jadi mengerti, Oyakata-sama mengirim seorang pilar yang sudah berpengalaman dan seorang pemburu iblis yang sepertinya seorang yang belum berpengalaman.
Aku lalu kembali berjalan meninggalkan ketiga orang itu untuk makan. Aku berencana untuk berkeliling sebentar mencari pemburu iblis baru itu. Siapa tahu dia tersesat.
Aku meloncat dari satu atap keatap lainnya dengan hati-hati Agar tidak terpeleset. Aku menghirup udara dalam-dalam. Kesegaran siang hari yang tidak bisa seutuhnya ku nikmati karena takut akan melebur.
Jubahku yang memiliki lengan panjang dan melebar dengan dalam hingga mata kaki. Kimono anggrek yang selalu kupakai ku simpan dirumah dan hanya memakai haori biru pemberian nenek Tanjirou.
Tiga, bukan empat lapis pakaian tidak membuatku kepanasan karena aku seorang setengah iblis.
Aku kembali melompati atap rumah ataupun toko milik warga. Lalu berhenti tepat dipuncak atap tertinggi dikota ini.
Karena saat ini masih sore jadi para iblis lebih banyak yag memilih untuk bersembunyi.
Dari tempatku berdiri aku bisa mencium aroma manis darah dari salah satu gang.
Aku turun ke gang itu dan mendapati beberapa potongan tubuh manusia.
Gang sempit dengan pencahayaan minim merupakan tempat yang pas bagi iblis untuk memerangkap dan memakan mangsanya.
Aku menutupi potongan tubuh itu dengn selembar kain, lalu berdoa agar jiwanya tenang disana.
Aku juga mencium dua aroma asing yang bisa ku pasti kan itu adalah aroma iblis yang memangsa mayat ini. Dari pakaian yang dikenakannya bisa kutebak dia seorang perempuan berusia delapan belas sampai dua puluh tahunan.
Aku kembali meloncat keatap setelah memberitahukan kepada beberapa warga untuk mengevakuasi mayat perempuan malang itu.
.
.
.
Karena hari sudah malam maupun membuka jubahku dan menyimpannya didalam tas kecil yang sering kubawa ketika pergi misi.
Dari kejauhan aku bisa mendengar suara ribut seperti orang berkelahi dan aroma beberapa iblis.
Aku segera berlari kearah keributan tadi. Mereka terlihat sedang bertarung.
"Kuroyuki no kokyu, ni no kata. Tebasan es tipis."
Aku menebas kepala seorang perempuan iblis yang terlihat sedang bermain-main dengan beberapa bola.
"Selamat malam, sepertinya kalian sedang bermain permainan yang menyenangkan ya." ucapku setelah menebas kepala perempuan iblis berambut pendek tadi.
Kepala iblis perempuan yang terpenggal tadi jatuh ketanah dan melebur secara perlahan.
Aku tersenyum dihadapan ketiga iblis.
Aku sangat mengenal mereka dengan baik.
"Selamat malam, Nezuko, Tamayo-san, Yushiro-san."
.
.
.
T
B
CNext 30 vote baru up UwU
See next capter ya ^^
6 November 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kimetsu No Yaiba - After All
FanficKimetsu No Yaiba Series #1 Tangan pucat sialan! Tanggung jawab dong! Udah ditarik begitu saja eh, malah ditinggal! Kamu yang dulunya berusia 25 tahun tiba-tiba ditarik ke zaman dulu dimana iblis pemakan manusia masih hidup dan berkeliaran memakan ba...