Readers POV.
"Selanjutnya adalah kematian Tamayo. Aku harus cepat kesana karena sudah janji menyelamatkannya."
Tapi masalahnya aku sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku yang terbelah dua. Regenerasiku sangat lambat karena terlalu fokus pada kekuatan tadi.
Para pilar dan Genya menatapku lamat.
"Apa?" tanyaku.
Mereka hanya menggeleng dan memperhatikan proses regenerasi ku.
"Himejima-san," panggilku.
"Namu?"
"Apa aku bisa minta tolong?"
Himejima menatapku dengan mata butanya.
"Tolong selamatkan Tamayo-san. Dia sekarang pasti ada dicengkraman orang itu."
Himejima mengangguk. "Tentu. Lagipula tujuan kita selanjutnya adalah Kibutsuji."
"Nee, (y/n)." panggil Sanemi.
"Ya?"
"Kenapa kau menyebut Muzan, 'orang itu'?"
Aku mengerjap. "Aku tidak bisa menyebut namanya sekarang. Aku tidak tahu apakah orang itu menaruh kutukan darah padaku atau tidak. Ada baiknya aku menyebutnya seperti itu untuk saat ini."
"Sudah kuduga, misimu itu sangat beresiko." kata Muichirou.
"Yah, kau benar. Sebaiknya kalian segera pergi, aku akan tetap disini untuk meregenerasi tubuh dan tenagaku. Dan tolong selamatkan Tamayo-san lebih dulu." ucapku.
Keempatnya berdiri patuh. Himejima berjalan lebih dahulu diikuti Genya, Muichirou dan Sanemi dibelakang. Kulihat Sanemi kembali berbalik dan mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya.
Sesuatu itu kecil dilapisi botol kaca sebagai pelindung. Aroma aneh yang cukup menyengat bercampur bau darah mendominasi.
Sanemi meletakkan itu didekat kepalaku.
"Aku teringat ini saat kau menyebut nama iblis bernama Tamayo tadi. Iblis perempuan itu menitipkan ini padaku untuk kuberikan padamu."
Aku mengangguk dan menatap kepergian mereka semua menuju medan perang terakhir. Tamayo ku mohon bertahanlah sedikit lagi.
Sret sret.
Bunyi daging dan tulang yang menyatu terdengar jelas. Aku sedikit mengernyit saat retakan tulangku perlahan utuh kembali.
Aku bisa duduk secara perlahan. Aku masih belum mendengar kabar tentang Tamayo. Harusnya dia bisa selamat karena aku mempercepat pertarungan melawan bulan atas satu.
Sedikit lagi dan tubuhku akan kembali seperti semula. Sebuah kawat merah muncul dan seolah-olah menjahit bagian luar dagingku.
Sret.
Yosh. Selesai.
Tubuhku sudah kembali utuh. Tanganku mengambil botol kaca tadi dan membukanya.
Aroma darah seketika memenuhi penciumanku. Aku heran, ini obat untuk menjadikanku manusia kembali atau makananku?
Ah, masa bodoh. Keinginanku menjadi manusia ada ditanganku saat ini. Alu harus cepat meminum ini.
Glek.
Satu botol itu seketika tandas. Rasa segar dengan sedikit sepat terasa dilidahku. Detak jantungku perlahan cepat. Aku jadi sedikit pusing karena obat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kimetsu No Yaiba - After All
FanficKimetsu No Yaiba Series #1 Tangan pucat sialan! Tanggung jawab dong! Udah ditarik begitu saja eh, malah ditinggal! Kamu yang dulunya berusia 25 tahun tiba-tiba ditarik ke zaman dulu dimana iblis pemakan manusia masih hidup dan berkeliaran memakan ba...