aku sudah menulis sajak
tentang kembalinya aku ke tepian
tentang aku yang butuh pengampunantolong, kamu panggilkan Tuan Tuhan..
yang kiranya memang sudah ada sejak azali
yang selalu berada di sisitapi, tak piawai aku bercakap
mukaku sudah lebam luka
tak pantas katakan itu semualalu Tuan mendekap erat, sembari berbisik:
"kemari, kukabulkan semua harap"
26 Okt, sepertiga malam

YOU ARE READING
Tentang Aku
Poetrylangit hari ini hitam hembus angin, tak lagi merengkuh aku yang terpatri di ruang tunggu menatap jika semesta saja mampu, lalu kenapa aku tak sanggup bersahabat dengan malam melepas yang seharusnya bukan pilihan?