chapter 6 (rumpi truss)

67 10 5
                                    

Sungguh semenjak hari itu gua selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah aku selalu teringat bayang bayang saat alami bersama waktu itu, saat kami duduk berdua saling bercanda tanpa rasa canggung. ingin rasanya aku memutar waktu agar selalu bisa didekatnya.

Hari ini gue sudah berada dikelas entah kenapa hari ini aku datang lebih awal dibanding yang lain, sekilas gue melihat bangku Rama, memang sudah ada tas nya di situ namun,tadi dia pergi ke ruang OSIS karena dia adalah ketua OSIS yang super sibuk. Aku melihat cacah sedang berada di balkon sekolah

"Cah" tegur gue saat melihatnya dia sedang sendirian di balkon

"Eh ngagetin aja lu sal" memang dia tampak kaget saat gue tegur tadi malah bahkan hampir terjungkal

"Hehehehe sorry,lagian lu ngapain sendirian disini" gue melihat raut wajahnya yang sedang sedih

"Kenapa cah?lagi sedih?cerita aja sini" ketika gue tanya kenapa tiba tiba saja dia langsung nangis dan memelukgue, guepun membalas pelukannya dengan heran kenapa dia menangis

"Cah udah ga usah nangis,kenapa sih emangnya?"

"Gue udah ga tau lagi persahabatan gue,gue ga tau salah gua apa tapi dia ngejauhin gue sal" cacah bercerita tentang persahabatannya yang mulai hancur dengan Tara.
Ya biar gueperjelas,Tara adalah sahabat cacah dari dia duduk di bangku SMA ini. tapi yang aku tahu persahabatan mereka baik baik saja selama ini

"Emangnya Tara kenapa bisa ngejauhin lu?" tanyague pada cacah yang masih sesegukan sambil menangis.

"Gua juga ga tau sal kenapa dia ngejauhin gue" lanjut cacah bercerita kepadague

"Coba tanya Tara dulu ga mungkin dia ngejauhin lu tanpa alasan cah" nasihat gue untuk cacah

"Udah ah jangan nangis senyum dong, your smile is precious,dear:)". gue mencoba menghibur cacah agar dia ga nangis lagi.

"Yes,thank you babe" cacah membalasku dengan senyuman khasnya yang dia punya,  jika kulihat cacah memang cantik ketika dia tersenyum.

******
Hari ini waktu jam pelajaran pertama yaitu matematika. gue memang tidak suka dengan matematika tetapi entah kenapa aku suka dengan IPA padahal matematika dan IPA sama sama menghitung.

"Assalamualaikum anak anak" salam pak iman yang membuat seluruh murid diam

"Wa'alaikum salam pak" jawab kami

Hari ini gue dikasih latihan soal oleh pak iman.

"Nai gimana nih ga ngerti gue" tanyaku pada Naili dia memang jago kalo pelajaran matematika

"Nih ini tuh dikali abis itu dibagi sama hasil x abis itu ditambah hasil y " Naili menjelaskannya tapi tetap saja otak ku tidak mencerna soal itu.

Huhh! Matematika memang menyebalkan membuat otak gue rasanya  ingin meledak seperti bom atom.

"Udah sini gue nyontek aja males mikir gue" gue langsung merampas buku Naili untuk aku contek

"Yeee nyontek trus" ledek Naili saat aku mengambil bukunya

"Ntar ulangan IPA gue kasih tau santai aja"

"Bener ya" Naili langsung bersemangat ketika gue akan mengasih contekan IPA

"Iya iya"

*******

Akhirnya pelajaran matematika berakhir, itu artinya penderitaan gue berakhir. Saat ini adalah pelajaran seni budaya tetapi guru seni budaya kami sedang pergi pelatihan, jadi hari ini jamkos yang paling menyenangkan. Sejak pelajaran matematika berakhir dengan keheningan tetapi saat ini kelasgue sangat ramai seperti pasar malam, bayangkan saja seluruh anak laki laki memukul mukul meja sambil bernyanyi layaknya vokalis band.

sedangkan anak perempuan nya sedang asik ngerumpi atau lebih disebut dengan ghibah hehehehe termasuk gue yang sedang ngerumpi bersama cacah, Marsha, Naili ,Lian,vera dan ziah mereka adalah teman teman barugue yang langsung akrab dengan ku.

Saat ini kita asik ngerumpi tentang cowok cowok populer yang ada di sekolah kami

"Eh lu tau Zakky ga? Cowo populer yang ada disekolah kita?" rumpi kita ini dimulai dari cacah yang membicarakan Zakky

"Hooh tau" jawab kami berenam

"Dia itu gebetan gue tau" ucap cacah soal dia dengan Zakky

"Ohhh? kok ga jadian?" Tanya gue pada cacah

"Ga ah ternyata gue cuma digantungin doang sama dia" sambung cacah soal hubungan dia dengan zakky

"Eh lu tau kalo Hamzah ga? Ank OSIS yg dulu paling ganteng" Lian mulai bercerita pada kami

"Iya tau kok tau"jawabku

"Gue dulu suka tau sama dia:(" sambung Lian

"Alah kalo kita suka sama cowok populer mah saingannya banyak anjir"ya memang benar sih saingan kami banyak bahkan lebih cantik dari kami

"Eh si Rama sama Dika kan juga populer disekolah kita" tiba tiba saja suara Vera memecah keheningan kami

"Iya si dia emang ganteng" sambung ziah

"Hmmmm dia ganteng,pinter lagi" Marsha ikut menyambung obrolan kita, gue juga heran kenapa dia harus populer sih mana saingan gue banyak lagi bahkan lebih cantik dariku:(

"Woe bengong lu" Naili memang selalu ngagetin bgt su

"Apasi lu kaget tau ga" gue memang sebal dengan Naili karena dia terima terlalu keras sampai telinga ku rasanya Mao pecah

"Lagian bengong"

"Jangan jangan lu, suka lagi sama Rama eh,atau Dika deh" apasi Naili tuh memang iseng saja mulutnya membuat mataku melotot, Walaupun memang aku suka sama Rama

"Ihhh apasi ya eng... Engga lah" gue gugup saat ditanya Naili seperti itu

"Kok gugup sih mbaknya,jangan jangan emang suka nih" ishhh gue kesal dengan mereka Naili dan cacah tuh sama aja selalu saja menggoda ku

"Iya jujur aja" kini Lian ikut ikutan untuk meledekku

"Engga apasi" gue cemberut berusaha untuk tidak berkontak mata dengan mereka

"Yaaa baper2 deh hahahaha" Naili semakin menjadi menjadi bisa bisanya dia menertawakanku seperti itu

"Hahahahaha"suara mereka pecah diikuti tawa Naili

Hari ini memang kami ngerumpi tiada henti membicarakan tentang cowok populer,keluarga,betapa bawelnya mamah, bahkan cerita tentang masa kecil kami. Dan itu membuatku semakin dekat dengan mereka dengan Lian,cacah,Vera,Naili,dan Marsha

 Dan itu membuatku semakin dekat dengan mereka dengan Lian,cacah,Vera,Naili,dan Marsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw,ini si cacah temen curhat salsa yang receh

Stay with my wattpad...
Sarang Hae❤❤❤

WAITING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang