Hari ini adalah hari minggu,dan sekarang aku sedang berada di dalam kamarku, terdiam sejenak sambil memandang langit langit dan tiba tiba saja suatu hal teringat di kepalaku membuatku untuk kembali berfikir keras.
Kini aku masih mencari tahu tentang Hanin, aku memang tidak mengenalnya tetapi kejadian kemarin selalu terngiang ngiang di kepalaku, aku masih mencari tahu tentang siapa Hanin,hubungan dia dengan Rama, dan mengapa mereka begitu dekat sekali.
Tak sabar dengan semua pertanyaan itu aku akhirnya mencari tahu tentang Hanin lewat sosial media. Aku membuka Instragram dan langsung mencari nama Ig Hanin setelah ketemu aku langsung mencari tahu tentang dia dan untung saja Ig nya tidak di privat jadi aku dengan mudah mencari tahu tentang dia.
Kini aku sedang melihat lihat foto Hanin yang dia posting di Instragram nya, Hanin memang benar benar cantik bahkan aku iri melihatnya. Saat aku melihat lihat fotonya ada sebuah foto yang dia posting dan mencuri pandanganku,
Setelah kuperjelas dan kukenali ternyata itu adalah foto Revan anak ips 12A , dia salah satu cowo populer di sekolah kami,tetapi kenapa Hanin foto bareng dia? Kelihatannya mereka begitu dekat? Apa hubungan Hanin dengan Revan? Terus bagaimana dengan Rama?
Pertanyaan pertanyaan itu muncul dikepalaku dan membuatku semakin pusing dengan jalur cerita ini"Kaaaaa woe makan dulu" aku sudah tidak asing lagi dengan suara itu, ya itu adalah suara Zidan adikku yang paling bawel dan amat ngeselin
"Eh iya bentar" teriakku dari kamar, dan otomatis aku memberhentikan pekerjaanku itu tentang mencari tahu sosok Hanin dan Revan.
Aku memasuki ruang makan keluarga ku sekarang dan disambut dengan bau masakan mamah yang harum
"Lama banget turunnya mana belom mandi lagi" ucap Zidan sambil menyindir ku
"Yeee yaudah si biarin bawel amat lu" jawabku padanya, entah kenapa sekarang dia masih dirumah, biasanya setiap hari Minggu dia latihan futsal bareng teman temannya
"Minggu depan mamah mau nemenin papah ke luar kota, jadi kalian harus bisa mandiri" tiba tiba saja ucapan mamah membuat ku kaget dan hampir ingin tersedak
"Serius mah? Ngapain? Ntar aku sama siapa? Ahhh mamah jangan pergi lah" ucapku pada mamah dengan bawel
"Yeeee bawel banget lu ka"ucap zidan
"Mamah berapa hari di sana?" Sambung Zidan dan beralih untuk bertanya pada mamah"Sekitar tiga Minggu kayaknya" ucap mamah yang membuatku sedikit kecewa karena harus ditinggal mamah dan papah
"Yahh nanti aku sama siapa mah?" Ucapku dengan rasa kecewa
"Ada gue kan kak, gua bakalan ngelindungin lu kok" tapi aku sedikit khawatir jika mengandalkan zidan
"Ahhh lu mah ga bisa diandalkan dan" jawabku pada Zidan
"Kan nanti ada Bi ijah ka" ucap papah sambil mengelus rambutku
"Tapi pah bi Ijah kan ga nginep disini" aku memang punya pembantu di rumah bernama bi Ijah,tetapi bi ijah hanya datang kerumahku saat jam 6pagi sampai jam 6 sore untuk membantu pekerjaan mamah, selebihnya dia akan pulang kerumahnya
"Ya udah si kak lebay banget dah lu". Ucap Zidan sambil menyindirku dan refleks membuatku untuk menjitak kepalanya dan membuat dia merintih kesakitan
"Hahaha rasain sakit kan gue jitak makannya jangan ngeselin" ucapku sambil tertawa jahat pada Zidan
Sarapan hari ini membahas tentang keberangkatan mamah dan papah yang ingin berangkat ke luar kota. Setelah selesai sarapan aku naik ke atas untuk menuju kamarku dan berakhir dengan menjadi stalking Hanin
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU
Teen FictionSebuah penantian lama dengan segala rindu yang tak terbendung. Kisah yang dahulu tak akan pernah kulupa hingga saat ini. Kau masih sama sebagai sang senja yang selalu indah di sore hari dan aku adalah fajar menyingsing di pagi hari yang mengucapkan...