chapter 17 (merasakan sakit!)

21 4 3
                                    

Sekarang aku bersama vera dan Naili sudah berada di ruang kelas, menungggu bel masuk berbunyi

"WOE SALSA,VERA, NAILI ANJING ANJING" cacah langsung ngegas dan lari kearah kami

"Yah si bacot Dateng" ucap NAILI

"Eh kenapa lu nyet" tanya Vera, sepertinya cacah lagi sangat senang hari ini wajah nya keliatan sumringah walaupun tidak lebih cantik dariku hahaha

"EH KALIAN TAU GA SI"

"GATAU" kak kompak menjawab

"ISH GUA BELOM CERITA" anjrr teriak Mulu dah ni bocah

"Gausah teriak njjng, suara lu gede banget buset" ucapku sambil menutup telinga, takut gendang telingaku pecah karena suara cacah

"Hehehe oh iya" dia malah terkekeh

"Cepetan nyet cerita keburu masuk ntar" Vera menoyor kepala cacah hingga yg empunya meringis

"Gausah noyor kepala juga sempak" sahutnya

"Yaudah gc cerita" ucapku

Cacah menarik napasnya panjang dan mulai bercerita "jadi tadi malem kan gua kencan yang kedua kalinya bareng pran, tempatnya romantis bangetttt terus gua bingung kenapa pran ngajak gua ketempat kayak gini, nah abis situ gua bilang sama pran tentang hubungan gua sama dia dan pran langsung berlutut dihadapan gua dan bawa banyak bunga dan DISITU GUA DITEMBAK, ASTAGA AMBYARRR AKUUU"

"Bacot njing banyak yg ngeliatin" aku menoyor kepala cacah, karena saat dia berteriak semua langsung mengarah ke kami dengan tatapan yang tajam

"terus lu akhirnya jadian sama dia?" Tanya naili sedari tadi menyimak

"Hooh" cacah mengangguk, sekarang dia sudah jadian sama pran dan ga perlu bucin lagi, sedikit bersyukur deh

"Bagus deh lu ga bucin lagi" jawabku

"Anjirrr emang gua bucin banget apa?"

"IYA" kami serempak menjawab cacah

"duh kompak banget ni ibu ibu komplek"

"Bego!!"
Aku memukul kepalanya cacah dengan botol Aqua kosong, semoga kali ini otaknya lebih baik

"Haii sal" Gosh, apakah aku tidak salah dengar? Rama baru saja menyapaku omaygat

"H..haii juga" ucapku

"Bucin njing" naili menyikut lenganku

"Ih kan jarang jarang dia nyapa gua"

"Najisss dah sampe segitunya, untung gua udah punya pran" sambar cacah, sampai lupa kalau disini masih ada cacah dan vera

"Bodo amat" jawabku

Tiba tiba saja perutku terasa tidak enak dan harus pergi ke kamar mandi sepertinya

"Lu mau kemana sal?" Tanya naili sambil memegang tanganku

"Ikut dong" ucap Vera

"Boleh ayo," hahaha mereka sudah berdiri

"Kemana emangnya?" Tanya cacah

"Berak, anterin yo'" tanyaku sekali lagi sambil tertawa

"NAJISSS, GA SONO PERGI" teriak cacah

"Ayo anterin gua berak" aku menarik tangan naili, dan semoga saja dia pengen anterin

"Ga mau salah" elaknya, tapi aku terus menarik tangan naili, karena takut ke kamar mandi sendiri

"Berak aja pake dianterin najis" sambar Vera, tapi aku tidak peduli yang penting ada yang nemenin.

WAITING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang