chapter 7 ( persiapan)

50 7 5
                                    

Minggu depan disekolah kami mengadakan acara untuk merayakan bulan bahasa tahun ini, tentu saja Rama sibuk secara dia kan ketua OSIS.
Semua OSIS mempersiapkan semua dengan detail

"Eh kelas kita mau ikut lomba apa ni?" Aku bertanya pada Rama,dan sebagai sekretaris aku  mencatat jadwal serta persiapan lomba per kelas yang akan kami rayakan

"Coba deh lu tanya yang lain"

"Eh kita mau lomba apa ni?" Teriakan ku membuat satu kelas menengok kearah ku

"Emang ada acara apa aja?" Tanya Naili

"Ada tari, solo vocal, vocal grup, puisi, sama poster" Rama menjawab pertanyaan Naili karena, dia yang paling tahu semua acaranya

"Emang kapan si acaranya?" Tanya Marsha

"Jadi,ini tuh acaranya Minggu depan, siapa yang mau ikut lomba bilang ke gue soalnya mau di catet" jelasku pada mereka

"Eh gue mau lomba poster dong" Vera langsung mengacungkan dirinya untuk ikut lomba

"Tapi poster dua orang. guru guru menyuruh untuk yang ikut lomba poster itu ada dua orang"

"Ya udah sama lu lah" Vera menyuruhku untuk ikut lomba poster juga,karena bisa dibilang aku juga penyuka seni dan aku juga anak seni rupa

"Ya udah deh gue temenin" akhirnya aku mengiyakan tawaran Vera

"Yang lain ada lagi ga?" Aku bertanya kepada seluruh murid di kelas yang ingin ikut lomba

"Eh gue Mau vocal grup"
"Eh gue mau nari"

Semua nya sibuk membicarakan acara untuk Minggu depan nanti.
Dan aku pun sibuk mencatat murid murid yang Inging ingin ikut lomba

Setelah lama aku mencatat semua murid yang ingin ikut lomba, akhirnya selesai dan sekarang aku hanya memberikan laporan ini ke Rama

aku melihat Rama di ruang OSIS yang sedang membaca semua laporan laporan seluruh kelas.
Jika dilihat lihat kembali dia memang tampan  sekali dan aku semakin mengaguminya. hahaha bucin.
Aku memberhentikan lamunanku dan langsung menghampiri Rama

"Nih laporannya"

"Udah semua?"

"Udeh" jawabku malas

"Yeee males amat jawabnya mbak"

"Bodo biarin" jawabku saambil menjulurkan lidah seperti orang yang sedang meledek

"Kalo kerjain apa apa tuh harus ikhlas" dan sekarang dia malah menceramahi ku. ishh:v

"Iya iya pak ustad"

" Ya udah Sono balik, ngapain masih disini, mendingan bantuin gue" dan sekarang dia malah menyuruh ku untuk membantunya,aku saja sudah muak dengan tumpukan kertas yang banyak itu

"Yeee ngusir nih mas nya"

"Hahahaha tapi kalau mau bantuin gue juga gapapa"

"Ish ogah banget, liat kertas segitu banyak aja gue udah puyeng" jawabku dengan wajah males

"Iya ni cape banget gua ngurusin ini, tapi gimana ya ini kan tanggung jawab" ya sebenarnya aku kasih sih melihat dia harus mengerjakan tugas itu sendirian, tapi itu memang tanggung jawab dia sebagai ketua OSIS

"Lagian,Siapa suruh jadi ketos"

"Yee kan banyak yang milih Bambang"

"Ya udah semangat deh"

Hanya sesingkat itu lah obrolan kami berdua.
Baru saja aku menaiki lima anak tangga tiba tiba saja ada yang memberhentikan langkahku, seorang anak laki laki bertubuh bongsor ada di hadapanku sekarang

WAITING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang