chapter 14 (kenapa?)

15 3 2
                                    

Author POV :
Saat ini Dika masih tertidur lelap dengan nyenyaknya dan suara yang sangat dia kenal selalu mengusik tidurnya

"Den bangun den! Emang ga sekolah?" Teriak Bu Minah dari luar sambil mengetuk kamar Dika

"Iya Bi" sahut Dika dari alam kamarnya. Dia melihat jam dan ternyata sudah pukul 06:30
Dia langsung bergegas ke kamar mandi untuk berangkat sekolah

Dan saat sudah menuruni anak tangga, dia melihat pemandangan tidak enak saat pagi pagi begini

"Ck kenapa harus mereka sih" Dika melihat kedua orang tuanya tengah berada di meja makan setelah lama tidak pulang kerumah, memang menyakitkan tidak diperhatikan oleh orang tua sendiri dan itu lah yang dia rasakan selama ini

Orang tua mereka sibuk bekerja, pagi ke pagi selalu sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa kalau ada anak yang harus dia perhatikan

"Dika mamah kangen sama kamu" ucap Renata

Dika tidak membalas ucapan mamah nya itu, mukanya hanya datar dan tidak berekspresi sedangkan ayahnya saat ini sedang kerja di laptopnya selalu aja begini

"Sini makan dulu" Renata menepuk kursi kosong yang ada di meja makan dan menyiapkan sepotong roti, sedangkan ayahnya sedari tadi hanya bekerja

"Gak laper" ucap Dika, langsung pergi begitu saja tanpa peduli dengan orang tuanya

"Anak kamu tuh songong banget" ucap Hendri

Sakit sekali rasanya saat Dika tidak memedulikan Renata sebagai ibunya, dia sedih karena sikap anaknya

Dika langsung menjalankan motor ninjanya, ia sudah muak dengan kedua orangtuanya yang sama sekali tidak pernah peduli padanya
Kenapa sih mereka harus pulang?

Tetapi bukannya kearah sekolah Dika malah belok ke tempat yang menjadi rahasianya

Tempat yang selalu menyejukkan hatinya, tempat yang terus menjadi tujuannya jika ingin sendiri, tempat yang membawa kenangan baginya terlebih tempat saat bertemu cinta pertamanya

Ya, Dika memang mempunyai cinta pertama saat masih kecil dan entah kemana dia sekarang, karena tiba tiba dia pergi tanpa memberitahunya

Karena teman kecilnya itu dia bisa tegar untuk menjalani hidup yang tersiksa ini, tetapi sampai sekarang Dika belum pernah bertemu atau bahkan melihat teman kecilnya itu

Sambil meminum banyak soda yang dibeli tadi, dia teringat kembali pada teman kecilnya itu dan membuatnya senyum sendiri

"Andai ada lu disini" ucapnya sambil melihat hamparan laut yang luas dan ombak yang sangat menenangkan menyejukkan bak embun dimalam hari

Dia sangat merindukan teman kecilnya itu, sekaligus dia lah yang menjadi cinta pertamanya

"Lu dimana? Gimana kabar lu? Gue kangen!" Dika meneguk sodanya kembali dengan kepala tertunduk

Mungkin jika tidak ada teman kecilnya itu dia sudah bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya yang tersiksa dengan kedua orangtuanya

Tetapi teman kecilnya selalu bilang "kalau kamu ada masalah cerita sama aku! Jangan dipendam sendiri, karena kata mamah masalah gak akan selesai kalau kamu cuma nangis, jadi kamu harus semangat dan kamu harus percaya kalau masih ada yang sayang sama kamu"

Dika teringat kembali kata kata yang di ucapkan teman kecilnya itu dan itu membuatnya untuk tidak menyerah

*******

Salsa POV :

Hari ini adalah hari senin, rasanya aku tidak mau mengikuti upacara bendera dan ingin berpura pura sakit

WAITING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang