chapter 12 (raiiin...)

49 7 19
                                    

Aku berjalan ke kelas dengan hati hati agar lukaku tidak kembali merasa nyeri. Tiba tiba ada seseorang yang menyentuh pundak ku dengan lembut

"Sal lu udh gapapa?" Dan ternyata dia Rama

"Eh iy..iya gapapa kok" jawabku sambil tersenyum kearahnya

"Lu ngapain disini?" Tanyaku

"Gue nyariin Dika, lu liat dia ga?"  Oh iya aku sampai lupa dengan anak itu terakhir aku lihat saat aku digendong Rama dan setelah itu aku tidak tahu dia kemana

"Ga tau gue juga belom liat dia" jawabku ke Rama

"Ohhh yaudah makasih gue duluan ya" Rama meninggalkanku dan kini hanya punggung belakangnya yang terlihat dari belakang

Kebetulan sekali saat aku sampai kelas ternyata belum ada guru yang mengajar di kelas kami karna Sekarang sekarang pelajaran di kelas kami adalah pelajaran bahasa Inggris

"WOEE GURU BAHASA INGGRIS LAGI LIBURRRR" teriak salah satu murid di kelas kami dan sontak membuat para murid berteriak kegirangan

"Yesss jamkos" ucap Naili

"Iya nih abis pelajaran olah raga tuh emang enaknya jamkos" cacah menyambar dari belakang. Seperti biasa meja ku yang ditengah tengah menjadi tempat rumpian

"Ehh gaesss ghibah Yo" ajak Vera

"Dosa njirrr" jawabku

"Tapi seru" sambung cacah

"Astagfirullah tobat gueee" jawabku dengan nada meledek

"your foot its okay sal?" Tanya Lian karena tadi dia tidak satu tim dengan kami

"Iya gapapa kok Lian " jawabku

"Anjaay yg digendong pak ketos" seperti biasa itu adalah suara Vera yang sangat keras, sampai aku malu takut ada yang mendengarnya

"Bacot biasa aja!" Tegasku padanya

"Eh sebenarnya lu itu suka gak si sama Rama?" Pertanyaan dari cacah membuatku salah tingkah sampai gugup seperti ini

"Ehh aa..apasi lu"

"Yaelah jujur aja kali sal udah ketauan kali" ucap Naili membuatku tertunduk malu karena aku belum pernah suka sama seseorang selama ini dan  walaupun aku suka sama seseorang aku gak pernah bilang ke teman ku

"Ii..iya gue suka sama dia" Semua melototi ku dengan kaget tapi hanya Naili yang ekspresinya biasa saja

"Tuh kan bener gue, makanya gausah bohong sama gue" jawab Naili

"Ya maap soalnya kan gue juga ga pernah bilang ke orang lain tentang perasaan gue" jawabku

"Sal kita ini temen Deket lu bahkan kita hampir kayak sodara sendiri jadi jujur aja tentang perasaan lu" ucap cacah sambil memegang pundak lu

"Iya sal jangan ditutupin" kini Marsha mulai bicara

"Jangan ada rahasia" ucap Lian tapi dia memakai bahasa Indonesia tidak seperti biasa yang memakai bahasa Inggris

"Lah tumben make bahasa Indonesia ni bule" ucap Vera membuat kami tertawa

"Ya gue kan pengen belajar make bahasa Indonesia kelamaan di Cina gue jadi biasa speak English" jawab Lian

"Lu sebenernya asal mana si Lian bingung gue" tanya Naili

"Gue asal Indonesia kok" jawab Lian

"Lu udah berapa tahun tinggal di Cina?" Tanyaku

"Welcome to my story, so I live in China around five years pas gue SD kelas 5 sampe SMP and than pas SMA i comeback in Indonesia" ucap Lian dengan bahasa Indonesia yg dicampurkan dengan bahasa Inggris

WAITING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang