Disclaimer Durarara hanya milik Narita Ryohgo seorang, saya hanya meminjam chara-nya saja. Sedangkan cerita ini saya yang punya!
Warning: Fem! Izaya(Kanra),Typo, OOC, AU, Nggak terasa romantisnya, dan banyak kekurangan lainnya :v (minta ampun)Enjoy!
***
Shizuo Pov
Kini aku sedang mengelilingi semua tempat di lantai paling atas. Membuka pintu-pintu yang ada didepanku dan merusaknya sekalian.
Tidak ada.
'Tinggal satu ruangan lagi, apa yang harus kukatakan pada Kanra jika mereka tidak ada?'
'Krieeet—'
"Halo?" ucapku polos (bodoh, sebenarnya) pada ruangan gelap ini. Sebenarnya aku sedikit curiga karena melihat ruangan lain memiliki lampu darurat sedangkan yang ini tidak.
'Swing—
—Crap!'Hoh, hampir saja.
"Apa yang kalian lakukan pada penyelamat kalian? Mau membunuh?" tanyaku pada sosok-sosok gelap dalam ruangan, salah satu dari mereka berdecit kesal karena tidak mengenaiku.
"Siapa paman? Jangan mendekat atau aku akan benar-benar membunuhmu!!" gertaknya padaku, yang kubalas dengan gumaman tidak jelas.
"Hei, hei, dengar. Aku kemari untuk menyelamatkan kalian, karena kakak kalian sedang terluka, mengerti?" lanjutku lagi, tapi sepertinya itu tidak cukup.
Sebuah katana terayun ke arahku, membuatku yang tidak siap mundur tiba-tiba dan terbentur ke dinding.
'Swing—'
Tak sampai disitu, gadis berkacamata itu kembali mengubah arah porosnya dan menerjangku lagi. Ujung pedangnya berhasil menyobek kemejaku (jaketku kupinjamkan Kanra) dan darah segar mengalir sedikit demi sedikit.
"Cih, ternyata memang tidak bisa ya, kalau begitu—!"
Tanganku terayun kearah wajah gadis berkacamata itu, kemudian berhenti tepat sebelum mengenai wajah yang ketakutan
"Dengarkan aku..." kataku setelah mengambil beberapa jeda, "Aku diperintahkan(?) kakakmu, jadi percaya kan padaku! MENGERTI!?""Iiish! Tidak mau! Tidak mau! Paman tidak bisa dipercaya! Aku bisa lihat dari wajah paman!—Hmp!" ucapnya merengek seperti anak SD, aku mulai bingung harus apa.
"...Baiklah..." terdengar satu suara lagi dari dalam ruangan, dan terlihat sesosok gadis lagi yang mirip dengan si kacamata selain wajahnya yang datar dan tanpa kacamata.
"Aah! Kuru-nee! Jangan keluar dulu! Bahaya!"
"...Tidak...paman...baik...percaya..." cicitnya seraya memandangku, "Benar...?"Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, tapi sepertinya dia mau bersamaku.
"Hee~~baiklah, kalau Kuru-nee berkata begitu aku percaya—Paman!"
"Hm?"
"Apa Kanra nee-chan baik-baik saja? Aku tadi mendengar suara ledakan" tanyanya padaku, "Ah, ngomong-ngomong nama paman siapa? Aku Mairu dan ini kakak kembarku, Kuru-nee"'Seenaknya memanggilku paman...'
"Shizuo. Ah sudahlah! Yang penting sekarang kita pergi ke kakakmu dan segera menyelamatkan diri!" jawab sekaligus perintahku pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Still Loving (Shizuo x fem! Izaya)
Roman pour AdolescentsSemua berubah Rumah, teman, bahkan wajahku... Tapi kenapa..? Hati ini tetap menyimpan dirimu? Walau waktu terus berjalan, mengalir seperti aliran air, Aku selalu bisa mengingatmu?... Sial, ini menyakitkan! Baca sesuai urutan nomor, soalnya en...