"Oke, selesai sudah latihan hari ini. Persiapin diri kalian buat lomba besok ya! Istirahat yang cukup biar besok bisa tampil maksimal." Ujar Billy, seorang gitaris handal sekaligus cowok yang menjadi salah satu incaran kaum hawa di sekolah. Ia juga merupakan ketua band tersebut dan satu-satunya anggota dari kelas 12.
"Siap!" Balas semuanya kompak.
Semua anggota band langsung membubarkan diri masing-masing, kecuali Razkal yang masih sibuk menata bass nya dengan baik.
"Woi Razkal, mau ikutan ke kantin nggak? Laper parah nih gue." Billy menepuk pundak Razkal pelan.
"Yaelah, yang nyanyi Keila, yang laper elu." Cibir Razkal.
"Keila sama gue kan sama-sama manusia. Apa bedanya coba."
"Jenis kelaminnya lah."
"Eh iya juga ya."
"Udah kelas 12 masih aja bego."
"Daripada lo masih kecil."
"Yang penting dalemnya gede."
"Eh anjir parah lo."
"Apaan sih, hati gue nih gede. Baik hati maksudnya. Ah elu mah." Razkal terkekeh geli.
Ia sangat suka menggoda Billy, karena menurutnya hanya Billy satu-satunya orang yang tidak terlalu mementingkan senioritas. Bahkan Billy malah tidak suka jika dipanggil menggunakan embel-embel 'kak' atau semacamnya. Itulah yang membuat Razkal tidak sungkan ngobrol dengan Billy meskipun usia mereka terpaut satu tahun.
"Udah nih, jadi kantin nggak?" Tanya Razkal yang sudah selesai dengan kegiatannya.
"Jadi, skuy lah."
***
Mika mengedarkan pandangannya ditengah ramainya kantin berusaha mencari sosok Levi yang tadi mendadak hilang. Cewek itu mendengus sebal ketika mendapati Levi duduk dengan dua mangkuk bakso di depannya.
"Heh Levi, cepet amat sih lo giliran denger kata traktiran." Mika berjalan menghampiri Levi, kemudian duduk di depan cowok itu.
"Iya lah, kesempatan nggak akan datang dua kali dong." Levi dengan semangat menyendokkan bakso ke mulutnya.
"Heh ngapain lu!" Levi menepis tangan Mika ketika cewek itu hendak mengambil semangkuk bakso yang ada di depannya.
"Ini punya gue kan?" Tanya Mika.
"Enak aja. Punya gue lah. Porsi gue kan dua mangkuk."
"Gila lo. Trus gue makan apaan? Duit gue habis doonggg."
"Nih, makan aja punya gue."
Mika dan Levi sama-sama mengarahkan pandangannya ke Razkal yang tiba-tiba datang dengan semangkuk bakso yang ia tawarkan untuk diberikan pada Mika.
"Hah?" Mika mengernyitkan dahi bingung.
"Hah hoh hah hoh. Makan aja sana, dikasih temen lo juga." Ujar Levi santai.
"Iya, nih makan aja." Tambah Razkal.
"Trus lo?" Tanya Mika.
"Gue bisa pesen lagi."
"Udah terima aja Mik. Sultan dia." Celetuk Levi yang langsung mendapat cubitan dari Mika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Pacar
Teen FictionIni bercerita tentang Levi Prananta yang berniat memacari semua cewek yang ada di bumi untuk mencari cinta sejati. Namun pengecualian untuk Mika Sabrina, makhluk galak yang di beri julukan Cewek Gorila sekaligus ketua ekstrakurikuler taekwondo di se...