DOUBLE KILL!
Cowok ini tengah fokus memainkan sebuah game online di ponselnya. Jarinya dengan lihai mengarahkan analog dan menyerang musuh hingga suara teriakan heboh sedari tadi terdengar memenuhi ruangan.
"Ayoo.. ayooo.... anjirr kalah lagi! Nasib mabar sama yang noob. Jadi males nge-game." Gerutu Levi sebal, kemudian ia melemparkan ponselnya di kasur.
"Enak aja ngatain gue noob. Lo tuh, baru level 6 udah nge-lord. Trus mati sama monster jungle lagi pas baru level 1." Balas Reno tak terima. Sesaat kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Levi.
"Bodo." Levi menjulurkan lidahnya berniat mengejek.
Reno memang seringkali mampir main ke rumah Levi setiap pulang sekolah karena orang tua Reno termasuk pekerja kantoran yang selalu sibuk dan sering pulang malam. Reno jadi merasa kesepian karena ia adalah anak tunggal.
Levi Prananta, cowok berambut hitam kecoklatan dengan mata yang indah. Tubuhnya tegap, memiliki rahang tegas. Beralis tebal, hidung mancung dan baby face. Sangatlah tampan, jadi wajar saja banyak cewek yang mau menjadi pacarnya, dan rela meskipun harus di jadikan nomor ke-sekian.
"Bang Lepiii... udah waktunya makan!" Seorang gadis berseragam SMP dengan suara toa masuk ke dalam kamar Levi.
"Pening pala abang, lu teriak-teriak mulu, heran. Sini rebahan." Levi mengajak gadis itu dengan santainya.
"Hai Bang Reno.. kuy makan kuy!" Ajak gadis itu dengan antusias.
"Gak boleh!" Potong Levi.
"Apaan sih abang, suka suka Sasha dong. Lagian Bang Reno juga belum jawab." Gadis bernama Sasha itu memanyunkan bibirnya.
"Reno nggak bakal jawab. Dia lagi sariawan. Sariawannya segede Candi Borobudur." Balas Levi ketus.
"Hai Sha. Ayok makan, berdua doang juga gue mau." Celetuk Reno dengan cengiran yang ia pasang di wajahnya.
"Heh perut abstrak, ngapai lu godain adek gue. Pedofil ya lu." Levi menoyor kepala Reno.
"Tuh Bang Reno bisa ngomong. Bang Lepi mah kang boong." Cibir Sasha.
"Daripada kang tikung."
"Udah ayo turun. Ayok bang Reno." Sasha dengan sengaja menarik tangan Reno dan berjalan mendahului Levi menuju ruang makan.
"Heh micin, nggak usah pake pegang-pegang juga. Masih bocah lu." Levi menepis tangan Sasha dengan cepat.
"Apaan sih abang, sirik aja mentang-mentang jomblo abadi!" Cerocos Sasha.
"Jomblo abadi?" Reno mengangkat alisnya sebelah, kemudian menatap Levi dengan tatapan mengintimidasi.
"Iya lah. Dari dulu kan Bang Lepi kagak pernah punya pacar." Ujar Sasha dengan santai.
"Serius?" Tanya Reno.
"Iya Bang. Masa Bang Reno nggak tau. Parah banget emang ya Bang Lepi. Masa sahabat deketnya sendiri nggak pernah di kasih tahu. Tuh bang Reno cariin Babang Lepi pacar biar ga nge-halu terus." Sasha terus berceloteh membuat Levi ingin membuang adiknya itu dan di telantarkan di pinggir Sungai Ciliwung.
"Dia nggak suka tahu, sukanya tempe." Celetuk Levi ngelantur.
"Apaan sih abang." Sasha mengambil nasi dan lauk yang sudah tersedia di meja makan. "Selamat makaannn." Serunya.
"Eh bentar." Potong Levi ketika Sasha sudah hampir memasukkan makannya ke dalam mulut.
"Apa lagi sih." Ketus Sasha.
"Lu tolong ambilin Vitamin C gue di kamar mama. Tadi pagi katanya baru di beliin. Ya, lo tau kan tanpa Vitamin gue nggak nafsu makan. Ntar kalau gue kenapa-napa, lo juga kan yang repot." Cerocos Levi panjang lebar.
"Iya-iya dasar bawel. Tunggu sini bentar." Sasha kemudian bangkit dari tempat duduknya dan segera menjalankan perintah dari kakaknya.
Itulah enaknya punya adik perempuan. Bisa di suruh-suruh.
"Heh, maksud Sasha tadi apa soal lo nggak pernah punya pacar?" Reno yang sedari tadi ingin menanyakan itupun akhirnya bersuara.
"Gue nggak pernah cerita ke nyokap sama Sasha kalau gue pengen macarin semua cewek di bumi buat nyari cinta sejati. Jadi mereka taunya gue jomblo sejak lahir karena gue juga nggak pernah ngenalin mantan-mantan gue ke mereka." Jelas Levi.
"Gila lu. Mantan segitu banyaknya lo rahasiain semua." Reno berdecak heran sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Ya iya lah! Kalau gue kenalin juga pasti setiap hari gue ngenalin orang yang beda. Bisa jantungan nyokap gue lama-lama, dan gue di coret dari kk."
"Sekarang mantan lo ada berapa?" Tanya Reno.
"243."
"Oke, lo nggak usah cerita ke nyokap lo."
***
Ada yang mau daftar jadi mantannya Levi?😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Pacar
JugendliteraturIni bercerita tentang Levi Prananta yang berniat memacari semua cewek yang ada di bumi untuk mencari cinta sejati. Namun pengecualian untuk Mika Sabrina, makhluk galak yang di beri julukan Cewek Gorila sekaligus ketua ekstrakurikuler taekwondo di se...