Pulang

80 38 2
                                    

Tiap hari aku mendapat sebuah tamparan
Tentang kenyataan dan kehidupan;
Kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan
Atau luka-luka dari jiwa lain yang lebih dalam;
Lebih parah dan mengenaskan

Kejadian lama selalu terekam
Kembali menayangkan adegan sama yang diulang-ulang
Membuat pikiran melayang
Dan lagi, luka membuat kembali tenggelam

Entah apa yang dipikirkan manusia
Ambisi menjadikan mereka budak dunia;
Emas menjadikan mereka menutup mata;
Nasihat para tetua hanya menjadi adat belaka

Dusta menjadi topeng yang sia-sia
Tawa kini tak lagi mampu menutup air mata
Dan mereka tetap berpura bahagia
Tetap berjalan meski pelan
Terhuyung dan berulangkali tertelan atas kejamnya kehidupan

Tak ada satupun tempat di dunia yang mampu menjadi tujuan
Orang-orang miskin peduli dan bersilih ganti
Dunia menjadi kejam dengan dugaan mereka sendiri
Sebab itu, hanya ada satu kata yang dinantikan
Pada akhir kata yang bertinta:
Pulang













18 Nov '19
1.29 Am

Jurnal SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang